Skip to main content

Penting Buat yang Mulai Investasi: Mengenal Average Down

Apa Itu Average Down?


Average down adalah strategi investasi di mana investor membeli lebih banyak saham ketika harga saham tersebut turun. Tujuannya adalah untuk menurunkan harga rata-rata pembelian saham, sehingga ketika harga saham naik kembali, keuntungan bisa lebih cepat tercapai.


Cara Kerja Average Down

  1. Investor membeli saham pada harga Rp1.000 per lembar.
  2. Harga saham turun menjadi Rp800, lalu investor membeli lebih banyak saham.
  3. Harga rata-rata pembelian sekarang turun dari Rp1.000 menjadi sekitar Rp900.
  4. Jika harga saham naik kembali di atas Rp900, investor bisa mulai untung lebih cepat dibanding jika hanya membeli di Rp1.000.

Keuntungan Average Down

Mengurangi harga rata-rata pembelian saham.
Berpotensi mendapatkan keuntungan lebih cepat saat harga naik.
Strategi yang cocok untuk saham fundamental kuat dan jangka panjang.


Risiko Average Down

Bisa menyebabkan kerugian lebih besar jika harga terus turun.
Tidak cocok untuk saham yang tidak memiliki fundamental baik.
Membutuhkan modal tambahan untuk membeli saham lagi.


Kesimpulan

Strategi average down bisa menguntungkan jika diterapkan pada saham yang memiliki fundamental kuat dan prospek jangka panjang yang baik. Namun, jika dilakukan pada saham yang terus turun tanpa alasan yang jelas, justru bisa memperbesar kerugian.

Jadi, sebelum average down, pastikan sudah menganalisis penyebab turunnya harga saham! 


Berikut beberapa pertanyaan mengenai Average Down beserta jawabannya:


1. Apa yang dimaksud dengan average down?

📌 Jawaban:
Average down adalah strategi investasi di mana investor membeli lebih banyak saham ketika harganya turun, dengan tujuan menurunkan harga rata-rata pembelian saham tersebut.


2. Mengapa investor melakukan average down?

📌 Jawaban:
Investor melakukan average down untuk:

  • Menurunkan harga rata-rata pembelian saham.
  • Mempercepat potensi keuntungan ketika harga saham kembali naik.
  • Memanfaatkan peluang beli saham berkualitas dengan harga lebih murah.

3. Apa risiko dari strategi average down?

📌 Jawaban:

  • Jika harga saham terus turun, investor bisa mengalami kerugian lebih besar.
  • Membutuhkan modal tambahan untuk membeli lebih banyak saham.
  • Tidak cocok untuk saham yang fundamentalnya lemah atau berisiko tinggi.

4. Dalam kondisi apa average down sebaiknya dilakukan?

📌 Jawaban:

  • Saat harga saham turun tetapi perusahaan memiliki fundamental yang kuat.
  • Jika penurunan harga disebabkan oleh faktor sementara, bukan masalah besar dalam bisnis perusahaan.

5. Apakah average down selalu menguntungkan?

📌 Jawaban:
Tidak selalu. Jika harga saham terus turun karena perusahaan mengalami masalah serius, average down justru bisa memperbesar kerugian.


6. Bagaimana cara menghitung harga rata-rata setelah average down?

📌 Jawaban:
Rumus:

Harga rata-rata baru=(Jumlah saham lama×Harga lama)+(Jumlah saham baru×Harga baru)Total jumlah saham setelah pembelian baru\text{Harga rata-rata baru} = \frac{(\text{Jumlah saham lama} \times \text{Harga lama}) + (\text{Jumlah saham baru} \times \text{Harga baru})}{\text{Total jumlah saham setelah pembelian baru}}

Contoh:

  • Beli 100 lembar di harga Rp1.000 → Total: Rp100.000
  • Harga turun ke Rp800, beli lagi 100 lembar → Total: Rp80.000
  • Total saham = 200 lembar, total modal = Rp180.000
  • Harga rata-rata baru = Rp900

7. Apa perbedaan antara average down dan average up?

📌 Jawaban:

  • Average down: Membeli lebih banyak saham saat harga turun untuk menurunkan harga rata-rata.
  • Average up: Membeli lebih banyak saham saat harga naik untuk mengikuti tren kenaikan.

8. Saham seperti apa yang cocok untuk strategi average down?

📌 Jawaban:
Saham dengan fundamental yang kuat, kinerja bisnis stabil, dan prospek pertumbuhan jangka panjang.


9. Bagaimana mengetahui apakah average down masih layak dilakukan?

📌 Jawaban:

  • Analisis penyebab turunnya harga saham.
  • Pastikan perusahaan tetap sehat secara fundamental.
  • Jangan average down hanya karena harga turun, tanpa analisis lebih lanjut.

10. Kapan waktu terbaik untuk berhenti average down?

📌 Jawaban:

  • Jika harga terus turun karena masalah fundamental yang serius.
  • Jika strategi average down malah membuat portofolio terlalu berisiko.
  • Jika tidak ada dana cadangan untuk investasi lebih lanjut.

Comments

Popular posts from this blog

Analisis SWOT Perusahaan Shopee

Gambaran Umum Perusahaan Shopee adalah platform perdagangan elektronik yang berkantor pusat di Singapura di bawah SEA Group (sebelumnya dikenal sebagai Garena), yang didirikan pada 2009 oleh Forrest Li. Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2015, dan sejak itu memperluas jangkauannya ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Karena elemen mobile yang dibangun sesuai konsep perdagangan elektronik global, Shopee menjadi salah satu dari "5 startup e-commerce yang paling disruptif" yang diterbitkan oleh Tech In Asia. Shopee sendiri dipimpin oleh Chris Feng. Chris Feng adalah salah satu mantan pegiat Rocket Internet yang pernah mengepalai Zalora dan Lazada. Pada tahun 2015, Shopee pertamakali diluncurkan di Singapura sebagai pasar mobile-sentris sosial pertama dimana pengguna dapat menjelajahi, berbelanja, dan menjual kapan saja.Terintegrasi dengan dukungan logistik dan pembayaran yang bertujuan untuk membuat belanja online mu...

Teori-Teori Etika Lengkap dengan Penjelasannya

A. Etika Absolut dan Etika Relatif Sampai sekarang masih menjadi perdebatan antara para ahli apakah etika bersifat absolut atau relatif. Etika absolut dengan berbagai argumentasi yang masuk akal meyakini bahwa ada prinsip-prinsip etika yang bersifat mutlak, berlaku secara umum di manapun dan kapanpun. Sementara itu, etika relatif dengan berbagai argumentasinya, mereka justru mengatakan bahwa tidak ada prinsip atau nilai moral yang berlaku umum. Prinsip atau nilai moral yang ada dalam masyarakat berbeda-beda untuk masyarakat yang berbeda dan untuk situasi yang berbeda juga. Diantara tokoh-tokoh berpengaruh yang mendukung paham etika relatif adalah Joseph Fletcher (dalam Suseno, 2006), yang terkenal dengan teori etika situasionalnya. Ia menolak adanya norma-norma moral umum karena kewajiban moral selalu bergantung pada situasi konkret, dan situasi ini dalam keseharian tidak pernah sama. Sedangkan tokoh yang berpengaruh dan mendukung etika absolut antara lain Immanuel ka...

Analisa SWOT pada BukaLapak

Gambaran umum perusahaan Sebuah online marketplace terkemuka di Indonesia yang dijalankan oleh PT.BUKALAPAK. Bukalapak menjadi salah satu dari 4 perusahaan rintisan yang nilai valuasinya lebih dari $1 miliar asal Indonesia pada tahun 2017 BukaLapak didirikan oleh Achmad Zaky, Muhammad Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono. STRENGTH Inovasinya yang cepat dibenahi, khususnya dari sisi tampilan yang lebih terlihat lebih baik. Dapat menggunakan metode drop and drag hingga 5 gambar sekaligus. Manajemen stok produk yang lebih akurat. Sehingga mencegah pembeli membayar stok ptoduk yang kosong. Tersedianya fitur opsi untuk ongkos kirim dari berbagai jasa ekspedisi. Adanya fitur diskon pada produk yang dijual, bahkan pihak Bukalapak juga kerap menyediakan promo diskon yang dapat meningkatkan penjualan. Fitur premium terlihat lebih jelas dan bagus, dan pastinya Gratis Tampilan yang simple dan tidak berat. Proses transfer yang cepat, dana akan masuk ke bukadompet se...