Sumber: pixabay.com
Untuk yang ingin memulai bisnis atau sedang berada pada dunia bisnis, penting kiranya mengetahui lingkungan bisnisnya karena ini akan berdampak pada kelangsungan bisnis itu sendiri.. berikut penjelasan lingkungan bisnis, klasifikasi, risiko dan cara agar bisnis sukses..
Definisi Lingkungan Bisnis
Untuk yang ingin memulai bisnis atau sedang berada pada dunia bisnis, penting kiranya mengetahui lingkungan bisnisnya karena ini akan berdampak pada kelangsungan bisnis itu sendiri.. berikut penjelasan lingkungan bisnis, klasifikasi, risiko dan cara agar bisnis sukses..
Definisi Lingkungan Bisnis
Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.
Dewasa ini, terminologi “ lingkungan “ tidak hanya semata-mata merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga konsep umum yang menjelaskan gambaran keseluruhan konsep terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat berdampak pada aktifitas organisasi dari segala aspek. Begitu juga dengan istilah “bisnis” yang membentuk tipe organisasi, apakah berbentuk perusahaan berorientasi laba, badan pemerintah, atau pun lembaga nirlaba. Oleh karena itu, istilah “lingkungan bisnis” memiliki arti yang luas karena menunjukkan seluruh pengaruh eksternal terhadap organisasi.
Sumber: pixabay.com
Sumber: pixabay.com
Klasifikasi Lingkungan Bisnis
Lingkungan Internal
Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan Strength (kekuatan) perusahaan, dan juga mengetahui Weakness (kelemahan) perusahaan.
Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
Tenaga kerja (Man)
Modal (Money)
Material / bahan baku (Material)
Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)
Metode (Methods)
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu di luar batas-batas organisasi/perusahaan yang mungkin mempengaruhi organisasi/perusahaan.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :
Lingkungan Mikro, dimana perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi terhadap faktor – faktor penentu Opportunty (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar).
Faktor – faktor yang mempengaruhi :
Pemerintah
Pemegang saham (shareholders)
Kreditor
Pesaing
Publik
Perantara
Pemasok
Konsumen
Lingkungan Makro,dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar perusahaan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi :
Lingkungan ekonomi
Lingkungan teknologi
Lingkungan politik-hukum (pemerintahan)
Lingkungan sosial kultur
Lingkungan global
Lingkungan bisnis
Teknologi dan informasi
Jenis Lingkungan Bisnis
Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan.
Jenis lingkungan bisnis dibedakan menjadi dua yaitu :
Lingkungan umum (Lingkungan Makro).
Lingkungan umum meliputi beberapa faktor yang mempengaruhi keseluruhan kegiatan bisnis secara tidak langsung. Faktor-faktor dalam lingkungan umum menimbulkan dampak yang luas dan menyeluruh kepada semua perusahaan dalam suatu perekonomian. Lingkungan umum tidak hanya mempengaruhi perusahaan-perusahaan saja, tetapi juga akan mempengaruhi berbagai unsur yang termasuk dalam lingkungan khusus.
Beberapa pengaruh dari faktor-faktor lingkungan umum terhadap aktivitas bisnis suatu perusahaan:
Politik, contohnya masalah politik menyangkut tingkat pemusatan kekuatan politik, sifat organisasi politik, dan sistem partai.
Hukum, contohnya meliputi sifat omes, omest omes yang berlaku khususnya yang berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan.
Sosial dan Budaya, lingkungan omest meliputi struktur golongan yang ada dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan. Sedangkan budaya menyangkut latar belakang nilai, keyakinan dan persepsi masyarakat yang terbentuk lewat sejarah kehidupan masyarakat itu sendiri.
Perekonomian, memperlihatkan peningkatan daya beli masyarakat, nilai mata uang domestic terhadap mata uang asing.
Pemerintah, meliputi berbagai kebijakan pemerintah yang kondusif, antara lain kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Alam, meliputi ketersediaan input / bahan baku dalam proses produksi dan kualitas lingkungan alam akan menentukan kualitas output / produk yang diciptakan perusahaan.
Teknologi, meliputi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang industri dan fasilitas lain.
Lingkungan khusus (Lingkungan Mikro)
Lingkungan khusus terdiri dari unsur-unsur dalam kegiatan sistem pasar yang mempengaruhi perusahaan.
Beberapa unsur lingkungan khusus yaitu:
Pemasok
Pelanggan
Perantara
Pesaing
Penyedia Modal
Tenaga Kerja
Analisis Terhadap Lingkungan Umum
Mengapa Lingkungan bisnis perlu dianalisis ?
Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan yang dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems).
Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif.
Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
Sumber: pixabay.com
Sumber: pixabay.com
Bagaimanakah Analisis Lingkungan Bisnis Itu Dilakukan ?
Proses analisis lingkungan dilakukan oleh perencanaan strategi dengan urutan sebagai berikut :
menganalisis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap lingkungan, yang dapat dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi yang sedang berjalan dengan strategi yang potensial yang akan datang.
menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap perumusan strategi.
mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang terhadap lingkungan bisnis.
Komponen Analisis Lingkungan Bisnis
Pemindaian (scanning)
Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
Pengawasan (monitoring)
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
Peramalan (forcasting)
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
Penilaian (assessing)
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari perubahan- perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.
Teknis Analisis Lingkungan Bisnis
Ada beberapa cara untuk memperoleh informasi, diantaranya :
Dengan pendengaran (informasi lisan ), yaitu informasi yang didapat melalui pendengaran, baik secara formal atau informal sumber informasi lisan ini meliputi:
Media : Radio, TV, Harian, dll.
Karyawan perusahaan : rekan bawahan dan pengawas
Sumber luar perusahaan lainnya :
– Pelanggan
– Perantara
– Pemasok
– Perguruan tinggi
– Pesaing
– Eksekutif keuangan dan Konsultan
Informasi tertulis atau dokumentasi yang dapat diketahui dengan cara membaca informasi yang disediakan oleh orang lain untuk berbagai tujuan.cara lain adalah merancang Sistem Informasi Manajemen (SIM) dengan cara menyusun jalur informasi secara teratur dan akurat.
Misalnya dari jurnal perdagangan, jurnal ekonomi, jurnal keuangan, dll.
Memata-matai (Spionase) berusaha memperoleh informasi dengan mendatangi pesaing yang potensial atau sesungguhnya. Pekerjaan mata-mata ini dapat di lakukan oleh eksekutif puncak atau menunjuk salah seorang yang dipercayai. Bahkan dapat juga merujuk lebih dalam lagi dengan menggunakan orang dalam pesaing.
Peramalan formal : melakukan
peramalan secara formal terhadap faktor-faktor lingkungan, biasanya dilakukan oleh perencana strategi atau orang yang ditunjuknya.
Pengamatan langsung atau pendapat umum : secara langsung mengamati sikap masyarakat terhadap produk / jasa perusahaan, dll.
Kalau kita perhatikan bagaimana eksekutif melakukan analisis lingkungan, maka disimpulkan, yaitu :
Para eksekutif lebih cenderung
memusatkan perhatiannya menganalisis lingkungan sektor ekonomi ketimbang sektor-sektor lainnya walaupun pesaing tetap menjadi tumpuannya.
Para eksekutif lebih cenderunmg melakukan pendekatan secara lisan, kecuali dalam hal tertentu (pada level bawah) pendekatannya lebih bersifat tertulis.
Lebih dari setengahnya waktu dipergunakan pada eksekutif untuk menganalisis lingkungan, bahkan hamper 75%,dan sisanya untuk analisis internal perusahaan (keunggulan dan kelemahan perusahaan).
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan alat yang berperan dalam menganalisis lingkungan.
Baik eksekutif puncak maupun perencana strategi, melakukan analisis lingkungan secara teratur (melalui lisan).
Resiko dan Manfaat Potensial Dunia Bisnis
Resiko usaha adalah suatu bahaya atau akibat yang kemungkinan dapat terjadi pada keadaan sebuah usaha yang sedang berlangsung maupun situasi usaha yang akan datang.
Resiko Usaha
Resiko Spekulatif
Resiko spekulatif adalah resiko yang memiliki kemungkinan terjadinya dua peluang, yaitu peluang terjadinya kerugian dan peluang terjadinya keuntungan. Contoh dari resiko spekulatif adalah pembelian saham di bursa efek. Pembelian saham di bursa efek memiliki resiko spekulatif, karena akan ada dua peluang kemungkinan yang terjadi. Peluang pertama adalah peluang keuntungan, keuntungan yang akan didapat oleh pemegang saham dikarenakan telah mendapatkan pembagian keuntungan dari perusahaan yang menerbitkan saham tersebut (dividen). Dan peluang kedua adalah peluang kerugian, kerugian yang akan didapat oleh pemegang saham, dikarenakan perusahaan yang menerbitkan saham yang dibeli telah mengalami kerugian yang besar, sehingga perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.
Resiko Murni
Resiko murni adalah resiko yang bilamana terjadi, pasti akan memberikan kerugian. Namun apabila resiko ini tidak terjadi, juga tidak akan menimbulkan kerugian ataupun suatu keuntungan. Ada dua macam akibat yang muncul dari terjadinya resiko ini, yaitu terjadinya kebangkrutan yang disebabkan oleh kerugian atau terjadinya break event. Macam-macam contoh dari resiko murni adalah seperti pencurian, bencana alam, kebakaran atau kecelakaan. Contoh lain dari resiko murni adalah terjadinya suatu resiko murni pada sebuah rumah makan yang diakibatkan dari kebakaran, rumah makan tersebut dapat dipastikan mengalami banyak kerugian dikarenakan seluruh asetnya telah habis terbakar. Hanya akan ada dua macam akibat yang terjadi dari kebakaran tersebut. Akibat yang pertama adalah tutupnya rumah makan tersebut karena seluruh asetnya telah habis karena hangus terbakar atau rumah makan tersebut ditutup sementara dikarenakan pembangunan ulang dari rumah makan itu.
Berdasarkan kontrol, Resiko Usaha dapat dikategorikan menjadi berikut:
Resiko yang Dapat Dikendalikan
Suatu perusahaan mengeluarkan sebuah produk baru untuk siap dipasarkan. Setelah berbulan-bulan produk tersebut berada dipasaran, perusahaan tak kunjung memperoleh keuntungan atau pengembalian atas modal dari produk tersebut. Sudah dapat dibayangkan resiko yang muncul dari kejadiaan tersebut, pasti adalah sebuah kerugian yang cukup besar. Tetapi, resiko dari kejadian tersebut masih dapat diatasi dan dikendalikan sebelum kerugian yang didapat oleh perusahaan semakin membengkak. Perusahaan dapat mencari tau apa yang menjadi penyebab produk tersebut tidak laku dipasaran, kemudian perusahaan dapat merevisi produk tersebut, atau jika kemungkinan untuk merevisi tidak dapat dilakukan, kemungkinan selanjutnya yang dapat dilakukan adalah berhenti untuk memasarkan produk tersebut dan mengganti produk tersebut dengan produk yang baru.
Resiko yang tidak dapat dikendalikan
Kebakaran, penipuan atau bencana alam adalah kejadian-kejadian yang tentu tidak ada seorangpun dari kita yang menginginkan hal tersebut untuk terjadi. Kejadian-kejadian tersebut merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi dan diduga sebelumnya, serta resiko dari terjadinya kejadian tersebut merupakan resiko-resiko yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. sehingga resiko ini sangat jauh berbeda dengan resiko yang dapat dikendalikan, yang masih memiliki solusi untuk mengatasi resiko tersebut.
Manfaat Potensial
Manfaat potensial yang terdapat dalam dunia bisnis yaitu:
Evaluasi dari program pengendalian risiko akan dapat memberikan gambaran mengenai keberhasilan dan kegagalan operasi perusahaan
Memberikan sumbangan bagi peningkatan keuntungan perusahaan
Ketenangan hati yang dihasilkan oleh manajemen risiko yang baik akan membantu meningkatkan produktivitas dan kinerja
Menunjukkan tanggungjawab sosial perusahaan terhadap karyawan, pelanggan dan masyarakat luas
Mengukur Kinerja Ekonomi
Pengukuran kinerja sangat penting untuk menilai akuntabilitas organisasi dan manajer dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik. Akuntabilitas bukan sekedar kemampuan bagaimana uang publik dibelanjakan, akan tetapi meliputi kemampuan menunjukan bahwa uang publik tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efisien, dan efektif. Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah. Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari sisi output yang dihasilkan saja, akan tetapi harus mempertimbangkan input, output, dan outcome secara bersama-sama. Tujuan yang dikehendaki oleh masyarakat mencakup pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan value for money, yaitu ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya dalam arti penggunaannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan, serta efektif (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan dan sasaran.
Selama ini, sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, dan sumber kebocoran dana. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money yang mempertimbangkan input, output, dan outcome secara bersama-sama. Dalam pengukuran kinerja value for money, efisiensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: efisiensi alokasi (efisiensi 1), dan efisiensi teknis atau manajerial (efisiensi 2). Efisiensi alokasi terkait dengan kemampuan mendayagunakan sumber daya input pada tingkat kapasitas optimal. Efisiensi teknis terkait dengan kemampuan mendayagunakan sumber daya input pada tingkat output tertentu. Kedua efisiensi tersebut merupakan alat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat apabila dilaksanakan atas pertimbangan keadilan dan keberpihakan terhadap rakyat (Mardiasmo, 2002).
Pengukuran kinerja Value for money merupakan bentuk pengukuran kinerja yang spesifik dan unik pada organisasi sektor publik. Karena pentingnya konsep tersebut, maka seringkali dikatakan bahwa inti pengukuran kinerja sektor publik adalah untuk mengukur ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Meskipun sama-sama menggunakan kata value dan money, konsep value for money sangat berbeda pengertiannya dengan konsep time value of money dalam akuntansi dan manajemen keuangan. Time value of money memiliki pengertian bahwa nilai sisa uang bisa berubah dengan adanya perubahan waktu, sedangkan value for money memiliki penghargaan terhadap nilai uang. Konsep value for money terdiri atas tiga elemen utama, yaitu:
Ekonomi
Efisiensi
Efektifitas
Ekonomi terkait dengan pengkonversian input primer berupa sumber daya keuangan (uang/kas) menjadi input sekunder berupa tenaga kerja, bahan, infrastruktur, dan barang modal yang dikonsumsi untuk kegiatan organisasi. Organisasi harus memastikan bahwa dalam perolehan sumber daya input, seperti material, barang, dan bahan baku tidak terjadi pemborosan. Cara yang dalam dilakukan adalah dengan melakukan survey harga pasar untuk mengetahui perbandingan harga sehingga organisasi bisa menentukan harga terendah suatu input dengan kualitas tertentu. Cara lainnya yaitu dengan menggunakan system pengontrakan, tender, dan sewa beli.
Efisiensi berbicara
mengenai input dan output. Efisiensi terkait dengan hubungan antara output berupa barang atau pelayanan yang dihasilkan dengan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Suatu organisasi, program atau kegiatan dikatakan efisien apabila mampu menghasilkan output tertentu dengan input serendah-rendahnya, atau dengan input tertentu mampu menghasilkan output sebesar-besarnya. Konsep efisiensi juga terkait dengan produktivitas. Produktivitas merupakan perbandingan antara input dan out put. Dalam pusat pertanggungjawaban teknik, untuk mengukur efisiensi dilakukan dengan cara membandingkan biaya sesungguhnya dengan biaya standar. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan cara membandingan realisasi dengan standar biaya.
Efektivitas terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Karena output yang dihasilkan organisasi sektor publik lebih banyak bersifat output tidak berwujud yang tidak mudah untuk di kuantifikasi , maka pengukuran efektivitas sering menghadapi kesulitan. Kesulitan dalam pengukuran efektivitas tersebut adalah karena pencapaian hasil sering tidak bisa diketahui dalam jangka pendek, akan tetapi jangka panjang setelah program berakhir, sehingga ukuran efektivitas biasanya dinyatakan secara kualitatif dalam bentuk pernyataan saja.
Value for money menghendaki organisasi bisa memenuhi prinsip efisiensi dan efektivitas tersebut secara bersama-sama. Dengan pengertian lain, value for maoney menghendaki organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan dengan biaya yang lebih rendah.
Organisasi sektor publik sangat dipengaruhi oleh faktor politik. Konsep value for money yang terdiri dari ekonomi, efisiensi, dan efektivitas perlu diperluas lagi dengan adanya keadilan (equity). Prinsip keadilan ini terkait juga dengan prinsip kesetaraan (equality). Kesetaraan berarti pemerintah mengutamakan pelayanan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan. Keadilan berarti bahwa setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pelayanan, tidak ada diskriminasi, atau hak istimewa atas kelompok tertentu. Penambahan konsep equity dan equality disebabkan bila pemerintah hanya berfokus pada ekonomi, efisiensi, dan efektifitas saja maka sangat mungkin akan mengorbankan pihak tertentu. Hanya berfokus pada ekonomi, efisiensi, dan efektifitas saja dapat menyebabkan organisasi mengabaikan etika bisnis dan tanggung jawab sosial. Padahal sektor publik bertujuan mewujudkan kesejahteraan sosial.
Untuk dapat meningkatkan kinerja sektor publik perlu adanya perluasan konsep value of money yaitu dengan adanya konsep best value. Konsep best value adalah suatu konsep yang mewajibkan unit kerja pemberi pelayanan publik untuk memberikan pelayanan terbaik. Setiap unit kerja yang dikategorikan sebagai unit kerja best value harus memberikan pelayanan secara terus menerus dengan cara mengkombinasikan prinsip ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dalam pelayanan. Pelayanan yang diberikan tidak semata-mata didasarkan atas ketersediaan dana, akan tetapi pemberiaan pelayanan adalah karena adanya kebutuhan masyarakat. Dengan demikian pelayanan bukan merupakan fungsi pendapatan yang berarti pelayanan hanya akan ditingkatkan apabila pendapatan pemerintah naik, tapi pelayanan tersebut merupakan fungsi kebutuhan, yaitu pelayanan dilakukan karena adanya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan tersebut.
Konsep best value menimbulkan implikasi perlunya unit kerja pemberi pelayanan utuk membuat perencanaan dan menetapkan target kinerja sebagai bagian penting dari manajemen kinerja. Karakteristik utamanya adalah penetapan serangkaian indikator kinerja untuk mengukur kinerja unit kerja yang dikategorikan sebagai otoritas best value. Indikator tersebut digunakan untuk menilai kesehatan organisasi secara keseluruhan dan kinerja atas pelayanan
Bagian terpenting dalam usaha untuk meningkatkan kinerja sektor publik yaitu dengan dilakukannya pengukuran kinerja Value for Money (ekonomi, efisiensi, dan efektifitas). Manajemen kinerja sektor public harus dilengkapi dengan system pengukuran kinerja. Karena Value Of Money merupakan kunci pengukuran kinerja di sektor publik, maka system pengukuran kinerja sektor publik juga harus difokuskan untuk mengukur ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Indikator kinerja merupakan konsep yang multidimensional dan kompleks. Dalam organiasasi sektor public, seperti pemerintah, tidak ada indikator kinerja tunggal yang dapat dipakai untuk seluruh unit kerja. Indikator kinerja bukan hanya indikator keuangan saja, tetapi juga indikator nonkeuangan. Indikator kinerja yang dikembangkan hendaknya seimbang, yaitu seimbang antara indicator keuangan dan indicator nonkeuangan, antara indicator hasil dengan indikator proses, dan antara indikator kuantitatif dan indikator kualitatif. Indikator kinerja yang dikembangkan hendaknya memiliki karakteristik berikut:
Sederhana dan mudah dipahami
Dapat diukur
Dapat dikuantifikasikan
Dikaitkan dengan standar atau taget
kinerja
Dikaji secara teratur.
Pemanfaatan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui apakah suatu organiasasi, aktivitas atau program telah memenuhi prinsip ekonomi efisiensi, dan efektif. Indikator untuk tiap-tiap unit organisasi berbeda-beda tergantung pada tipe pelayanan yang dihasilkan. Penentuan indikator kinerja harus mencakup indikator biaya, biasanya dinyatakan dalam biaya per unit. Indikator biaya ini merupakan elemen penting untuk mengukur ekonomi dan efisiensi.
Indikator tingkat pemanfaatan diperlukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kapasitas yang menganggur atas sumber daya yang dimiliki organisasi. Tingkat utilitas dapat diketahui dengan cara membandingkan tingkat pemanfaatan dengan kapasitas yang tersedia. Adanya kapasitas yang menganggur pada dasarnya akan menjadikan organisasi tidak efisien dan efektif. Selain indikator yang sifatnya kuantitatif, seperti indikator biaya dan tingkat utilitas, penentuan indikator kinerja juga harus mencakup indikator kualitatif, misalnya indikator kualitas pelayanan.
Setelah penentuan indikator input, output, outcome, benefit, dan impact selseai maka tahap berikutnya yang dilakukan adalah organisasi dapat mendesain pengukuran ekonomi, efisiensi dan efektivitas. Ukuran tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian kinerja. Ukuran ekonomi mengindikasikan alokasi biaya, yaitu mengukur biaya input. Ukuran ekonomi berupa berapa anggaran yang dialokasikan, pemanfaatan daya dibawah anggaran menunjukan adanya penghematan, sedangkan melebihi anggaran menunjukan adanya pemborosan. Ukuran efisiensi didasarkan atas dua ukuran, yaitu input dan output. Ukuran efisiensi identik dengan ukuran produktivitas, namun ukuran produktivitas tersebut belum mengindikasikan seberapa efektif biaya tersebut. Ukuran efisiensi lebih bersifat relativf bukan absolut. Ukuran efektivitas mengukur kesuksesan organisasi, program, atau aktivitas dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Pengukuran efektivitas mengukur hasil akhir suatu pelayanan dikaitkan dengan outputnya. Pengukuran efektivitas tidak mungkin bisa dilakukan tanpa mengukur outcome. Suatu pelayanan mungkin diproduksi secara efisien akan tetapi tidak efektif karena tidak menambah nilai bagi pelanggan.
Penetapan dan evaluasi
indikator-indikator dan ukuran-ukuran kinerja. perlu ditetapkan kegiatan-kegiatan yang memonitor ukuran-ukuran dan indikator-indikator kinerja. Pengendalian seperti ini contohnya adalah pembandingan dan penilaian pada berbagai set data satu sama lain sehingga berbagai analisis atas hubungan-hubungan yang terjadi dapat dilakukan dan tindakan-tindakan yang diperlukan dapat diambil.
Pengendalian-pengendaliannya harus diarahkan pada validasi atas kelayakan dan integritas dari indicator indikator dan ukuran-ukuran kinerja baik organisasi maupun individu.
Kampanye implementasi konsep value for money pada organisasi sektor publik perlu gencar dilakukan seiring dengan meningkatnya tuntutan akuntabilitas publik dan pelaksanaan good governance. Implementasi konsep tersebut diyakini dapat memperbaiki akuntabilitas sektor publik dan memperbaiki kinerja sektor publik dengan meningkatkan efektivitas layanan publik, meningkatkan mutu layanan publik, menurunkan biaya layanan publik karena hilangnya inefisiensi, dan meningkatkan kesadaran akan penggunaan uang publik (public costs awareness).
Persaingan
Persaingan merupakan suatu bentuk usaha yang dilaksanakan supaya mendapatkan kemenangan atau mendapatkan posisi yang lebih baik tanpa harus terjadi benturan fisik atau konflik. Persaingan (kompetisi) dalam suatu komunitas dapat dikelompokkan menjadi dua jika dilihat dari asalnya yakni persaingan yang berasal dari dalam populasi jenis itu sendiri yang disebut intraspesifik dan persaingan yang berasal dari luar populasi tersebut yang disebut ekstraspesifik. Proses persaingan merupakan bagian dari ko-evolusi spesies, karena strategi spesies dalam persaingan merupakan arah seleksi spesies yang menentukan keberhasilan spesies tersebut dalam mempertahankan suatu tingkat kerapatan populasi tertentu dalam lingkungan hidupnya, sehingga pengertian mengenai persaingan seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Porter menyatakan bahwa persaingan dalam konteks pemasaran adalah keadaan dimana perusahaan pada pasar produk atau jasa tertentu akan memperlihatkan keunggulannya masing-masing, dengan atau tanpa terikat peraturan tertentu dalam rangka meraih pelanggannya (Kotler, 2002). Sedangkan menurut Porter, persaingan akan terjadi pada beberapa kelompok pesaing yang tidak hanya pada produk atau jasa sejenis, dapat pada produk atau jasa substitusi maupun persaingan pada hulu dan hilir (Porter, 1996).
Dalam dunia persaingan usaha dikenal dengan dinamika persaingan yang berarti perubahan-perubahan yang terjadi terhadap persaingan yang terjadi pada perusahaan dalam memperebutkan pelanggan pada periode-periode tertentu. Untuk itu setiap perusahaan perlu memperhatikan dinamika yang terjadi agar mereka bisa mengikuti persaingan supaya tidak mengalami kekalahan dalam kompetisi di pasar.
Terminologi persaingan adalah suatu konsep yang kerap digunakan dalam ilmu ekonomi untuk mengerti bagaimana pembentukan harga pasar dan keputusan penetapan harga oleh suatu perusahaan atau penjual. Pengertian persaingan mengalami perubahan sejalan dengan aplikasi ilmu ekonomi oleh kalangan perusahaan atau penjual. Pengertian pertama dari persaingan, seperti yang dijelaskan pada teori klasik, yaitu struktur pasar (market structure) khususnya pasar persaingan sempurna untuk produk identik (homogin) yang melibatkan banyak penjual dan banyak pembeli. Shepherd (1997) menyebutkan aplikasi struktur pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar persaingan (competitive market structure) yang memiliki kinerja pasar yaitu biaya murah (lower costs) dan harga rendah (lower prices).
Macam – Macam Persaingan
Pasar persaingan sempurna
Definisi dari pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana jumlah penjual dan pembeli (konsumen) sangat banyak dan produk atau barang yang ditawarkan atau dijual sejenis atau serupa. Contoh barang yang dijual pada bentuk pasar ini adalah beras, gandum, batu bara, kentang, dan lain sebagainya.
Bentuk pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
Barang atau produk yang diperjual belikan bersifat homogen, atau sejenis, serupa dan mirip antara satu sama lain.
Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
Harga barang/produk yang dijual ditentukan oleh mekanisme pasar berupa permintaan dan penawaran (demand and supply).
Posisi tawar dari pembeli kuat
Susah untuk mendapatkan keuntungan yang besar (di atas rata-rata)
Sensitif terhadap perubahan harga barang/produk yang dijual
Mudah untuk keluar masuk dari pasar
Contoh pasar persaingan sempurna dalam kenyataan sehari-hari sangat sulit ditemukan, yang ada hanyalah kecenderungan mendekati ke bentuk pasar persaingan sempurna. Contoh konkret bentuk pasar yang paling mendekati pasar persaingan sempurna adalah pasar barang-barang atau komoditi makanan pokok, seperti pasar beras. Dalam pasar beras dapat dijelaskan hubungan antara penjual/produsen dengan pembeli atau konsumen dapat dikatakan mendekati ciri-ciri pasar persaingan sempurna sebagai berikut:
Dalam pasar komoditi beras jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
Penjual dan pembeli secara perorangan tidak akan mampu mempengaruhi harga
Komoditi beras dapat dikatakan komoditi yang relatif homogen, kalaupun ada perbedaan rasa atau mutu akan berakibat adanya perbedaan harga.
Harga yang terbentuk pada pasar beras adalah hasil kekuatan tarik-menarik antara penawaran beras dan permintaan beras. Walaupun kenyataannya di Indonesia masih ada campur tangan pemerintah dalam stabilisasi harga beras, yaitu melalui peran Bulog (badan urusan logistik), namun peran Bulog inipun sudah semakin kecil.
Persaingan Pasar Tidak Sempurna
Persaingan pasar tidak sempurna adalah suatu pasar di mana seorang penjual mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar, karena jumlah barang yang ditawarkan cukup besar. Hal ini memungkinkan penjualan tersebut dapat mempengaruhi harga pasar.
Ciri- ciri persaingan pasar tidak sempurna yaitu:
Terdapat sedikit penjual, banyak pembeli atau sebaliknya
Masing-masing penjual dapat bersatu untuk menguasai pasar
Pembeli tidak bebas untuk menentukan pilihannya, karena sedikitnya penjual yang ada di pasar
Barang yang diperdagangkan homogen.
Berikut adalah jenis-jenis persainga pasar tidak sempurna :
Pasar Monopoli, adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni). Contoh pasar monopoli antara lain perusahaan negara, dan perusahaan minyak bumi serta gas alam. Ciri- ciri pasar monopoli yaitu :
Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual.
Jenis barang yang diproduksi tidak ada barang penggantinya (nosubstituties) yang mirip.
Adanya hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk ke dalam pasar monopoli.
Penjual ini tidak memengaruhi harga serta output dari produk lain yang dijual dalam perekonomian.
Pasar Oligopoli adalah suatu keadaan pasar di mana terdapat beberapa produsen atau penjual yang menguasai penawaran, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerja sama. Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, dan industry sabun mandi.
Ciri-ciri pasar oligopoli yaitu :
Terdapat sedikit penjual (3 sampai dengan 10) yang menjual produk substitusi, artinya yang mempunyai kurva permintaan dengan elastisitas silang (cross elasticity of demand) yang tinggi.
Terdapat rintangan untuk memasuki industri oligopoli. Hal ini karena perusahaan yang ada dalam pasar hanya sedikit.
Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang lain dalam industri.
Pasar Persaingan Monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar terdapat banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya) di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen. Jadi, model pasar persaingan monopolistik pada dasarnya sama dengan model pasar persaingan sempurna, hanya saja dalam pasar monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi produk, sehingga produk yang dijual bersifat heterogen (beragam). Istilah diferensiasi produk di sini ditentukan secara riil dari dua barang yang tidak berbeda, namun dapat dianggap berbeda oleh konsumen. Pasar ini juga mengakui adanya kekuasaan monopoli tertentu yang timbul dari penggunaan merk dan tanda dagang yang berbeda. Oleh sebab itu, kurva permintaannya mempunyai kemiringan negatif. Contoh pasar persaingan monopolistik adalah rumah makan, tukang cukur, dan perusahaan angkutan.
Berikut adalah karakteristik dari pasar persaingan monopolistik diantaranya adalah :
Terdapat banyak penjual atau produsen
Adanya diferensiasi produk.
Produsen dapat mempengaruhi harga
Produsen dapat keluar masuk pasar
Promosi penjualan harus aktif
Strategi Persaingan
Ada beberapa strategi persaingan yang bisa digunakan dalam melakukan persaingan dengan para pesaingnya agar bisa tetap berada dalam jalur persaingan dan tetap melakukan produksi.
Cara-cara atau strategi tersebut antara lain:
Menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggang Agar berhasil dalam persaingan perusahaan harus bergerak dari filosofi produk dan penjualan ( product and selling philosophy ) menuju filosofi pelanggan dan pemasaran (customer and marketing philoshopy).
Pemasaran relational dengan pelanggan (customer relationship marketing )
Pemasaran relational ( marketing relationship ) merupakan proses membentuk,mempertahankan, dan meningkatkan relasi yang kuat, yang penuh nilai dengan para pelanggan dan para pemegang saham. Kehilangan satu pelangan berarti kehilangan keseluruhan arus pembelian yang akan dilakukan oleh pelanggan tersebut selama dia menjadi pelanggan.
Untuk menerapkan strategi tersebut agar berhasil, ada cara-cara yang bisa ditempuh supaya persaingan bisa berjalan lancar seperti membangun hubungan jangka panjang, yaitu penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul. Pelanggan yang puas cenderung akan memberikan perusahaan pangsa yang lebih besar.
Unsur-unsur penting pembentuk relasi yaitu:
Nilai Pelanggan ( customer value )
Kepuasan Pelanggan ( customer satisfaction )
Kesetiaan pelanggan dan usaha mempertahankan pelanggan.
Meningkatkan “Pangsa Pelanggan”
Menurut Handito Hadi Joewono (konsultan strategi kompetisi dan marketing) mengemukakan ada 6 (enam) strategi yang bisa ditempuh perusahaan untuk memenangkan persaingan, yaitu:
Membangun persepsi yang baik sesuai dengan Brand Positioning
Hal ini biasanya dilakukan dengan cara melakukan pemasaran secara intensif.
Meningkatkan kualitas produk
Disini sebuah perusahaan harus senantiasa meningkatkan kualitas produknya baik dalam bentuk barang, jasa ataupun gagasan.
Dari sudut pandang pemasaran, hal inilah yang sering dipengaruhi oleh persepsi, karena semakin tinggi persepsi suatu produk maka semakin tinggi pula dibutuhkan kualitas riil dari produk tersebut.
Sumber: pixabay.com
Sumber: pixabay.com
Selalu menyajikan produk baru
Hal ini bukan bermaksud menghasilkan produk yang benar-benar baru, namun bisa juga diartikan sebagai menghasilkan produk dari hasil inovasi atau modifikasi produk yang sudah ada.
Melakukan pendekatan dengan konsumen
Strategi ini diistilahkan dengan Customer Relationship Management, yaitu serangkaian proses dan teknik untuk mengontrol hubungan dengan konsumen.
Melakukan distribusi secara terintegrasi
Pendekatan distribusi ini memadukan sistem distribusi direct, dependent dan independent.
Harga kompetitif
Kompetitif tidak berarti murah, dan tidak selamanya harga kompetitif itu selalu dikaitkan dengan harga murah, sebab perusahaan dapat memadukan kesiapan bersaing dengan keragaman produk yang dimiliki dengan portofolio produk yang lengkap.
Pengaruh 5 Kekuatan Terhadap Probabilitas
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri antara lain sebagai berikut.
Ancaman dari Pendatang Baru
Pendatang baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru yang memiliki keinginan untuk merebut pangsa pasar dan sering kali sumber daya yang substansial. Akibatnya harga dapat menjadi turun atau biaya meningkat sehingga mengurangi kemampulabaan. Selain itu, adanya pendatang baru dapat memaksa perusahaan yang sudah ada untuk lebih efektif dan efisien serta belajar untuk bersaing dalam dimensi baru.
Tingkat keseriusan dari ancaman pendatang baru bergantung pada hambatan yang ada dan reaksi pesaing saat ini yang dapat diantisipasi oleh pendatang baru. Jika hambatan terhadap masuknya pendatang baru cukup tinggi dan pendatang baru dapat mengharapkan adanya tindakan balasan yang tajam dari pesaing yang ada, maka pendatang baru tersebut mungkin tidak akan membawa ancaman yang serius ketika masuk.
Terdapat enam sumber utama hambatan terhadap masuknya pendatang baru, yaitu:
Skala Ekonomi
Skala ekonomi adalah bertambahnya jumlah barang yang diproduksi dalam suatu periode sehingga mengakibatkan biaya produksi per unit menjadi turun. Skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa calon pendatang baru untuk masuk dengan skala yang besar atau menerima kerugian dari segi biaya. Skala ekonomi juga dapat menjadi penghalang terhadap distribusi, manufaktur, pemasaran, pendanaan, dan hampir terhadap bidang-bidang lain dalam suatu perusahaan.
Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk atau identifikasi merek dapat menciptakan hambatan dengan memaksa pendatang baru untuk menghabiskan biaya yang besar guna memenangkan loyalitas konsumen. Iklan, layanan konsumen, menjadi yang pertama dalam industri tersebut, dan perbedaan produk merupakan faktor-faktor yang dapat menumbuhklan identifikasi merek.
Persyaratan Modal
Modal diperlukan bukan hanya untuk fasilitas tetap melainkan juga untuk memberikan kredit kepada pelanggan, membeli persedian, dan menyerap kerugian selama tahun-tahun pertama. Meskipun perusahaan besar memiliki sumber daya keuangan untuk dapat menginvansi hampir semua industri, persyaratan modal yang sangat besar pada bidang-bidang tertentu dapat membatasi pendatang baru yang mungkin masuk.
Biaya Peralihan Pemasok
Biaya peralihan pemasok adalah biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya.
Akses ke Saluran Distribusi
Adanya kebutuhan dari pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya bilamana saluran distribusi untuk produk tersebut telah ditangani oleh perusahaan yang sudah mapan, perusahaan baru harus mampu membujuk saluran tersebut agar menerima produknya melalui cara-cara penurunan harga, keja sama periklanan dan sebagainya yang tentu saja berimplikasi terhadap turunnya laba. Makin terbatas saluran pedagang besar dan pengecer untuk suatu produk dan makin banyak pesaing yang mengikat saluran ini , jelas akan semakin berat usaha untuk masuk ke dalam industri.
Kebijakan pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya industri dengan melakukan pengendalian dan pengawasan. Pemerintah juga dapat memainkan peranan tidak langsung seperti standar polusi udara dan peraturan keamanan.
Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Sama
Rivalitas diantara para pesaing yang sama berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang iklan, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorong perlawanan atau usaha untuk menandingi gerakan tersebut. Intensitas persaingan antar perusahaan merupakan fungsi dari beberapa faktor, diantaranya:
Adanya beberapa pesaing yang seimbang
Pertumbuhan industri yang lambat
Kurangnya diferensiasi
Pertambahan kapasitas yang tinggi
Pesaing yang berbeda
Hambatan pengunduran diri yang tinggi
Informasi yang kompleks (Informational complrxity)
Biaya pengalihan ke barang lain (switching cost)
Tekanan dari Produk Pengganti
Ancaman dari produk subtitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Kekuatan tawar menawar pembeli meningkat jika situasi berikut terjadi:
Pembeli membeli dalam jumlah besar
Produk yang dibeli adalah produk standard an tidak terdiferensiasi
Pembeli memperoleh keuntungan yang rendah
Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi kehulu untuk membuat produk industri.
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok memiliki tawar menawar jika :
Didominasi oleh sedikit perusahaan
Produknya adalah unik
Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok
Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir
Kiat – Kiat Agar Sukses Dalam Dunia Bisnis
Kita pada dasarnya cenderung enggan berbisnis, kita lebih memilih menjadi seorang pegawai negeri sipil, karyawan swasta, ataupun buruh daripada menjadi seorang pengusaha, apalagi bagi orang yang belum pernah memulai usaha sama sekali. Ketakutan akan berbisnis menjadi penghalang bagi kita untuk memulai. Padahal kunci utama berbisnis adalah memulai dengan rasa optimisme tinggi. Sebetulnya kesuksesan sudah ada di depan mata kita, namun kita harus berusaha dan tau bagaimana cara untuk menggapainya.
Cara untuk menggapainya adalah dengan kita berusaha keras dan tidak pernah menyerah.
Sumber: pixabay.com
Sumber: pixabay.com
Ada beberapa cara agar kita mudah dan mendapatkan kesuksesan dalam berbisnis.
1. Mulailah berbisnis dengan sikap optimisme
Diibaratkan kita sedang mendorong mobil yang sedang mogok, awalnya berat sekali mendorong mobil itu, tetapi ketika sudah bergerak akan terasa lebih ringan. Sama halnya dengan bisnis pasti akan terasa berat ketika akan memulai, pikiran kita dipenuhi dengan rasa khawatir tentang bagaimana kedepannya, ketakutan akan kegagalan. Lupakan hal itu, percaya pada kekuatan pikiran kita, apabila kita berfikir optimis maka akan terjadi hal-hal yang baik. Agar terasa lebih ringan mari mulailah berbisnis tanpa pikir panjang dan tanpa planning tapi dengan sikap optimisme yang kuat. Salah satu pengusaha yang pernah sukses dengan cara ini adalah Bob Sadino.
Pelajari bisnis anda
Jangan pernah malas untuk mempelajari bidang bisnis yang sedang anda tekuni, karena dari situ anda bisa membuat produk anda lebih unggul, mempunyai ciri khas dari produk pesaing anda bila perlu lakukan riset. Jangan lupa pelajari juga seluk beluk lingkungan produk anda karena hal ini akan mempermudah anda untuk melakukan inovasi-inovasi terhadap produk sesuai yang konsemen inginkan. Tak salah juga walaupun anda baru memulai usaha untuk mempelajari strategi-strategi dalam bisnis professional, seperti strategi pemasaran, diferensiasi, strategi keunggulan biaya dan lainnya. Semakin banyak anda tahu, semakin banyak yang bisa anda lakukan untuk bisnis anda. Seperti halnya Bob Sadino, walaupun beliau tidak mempunyai pendidikan dalam berbisnis, tetapi beliau selalu mempelajari bisnisnya dan terus belajar hingga produknya selalu unggul.
Mencari pelanggan
Banyak cara untuk mencari pelanggan sebanyak-banyaknya. Cara yang baik adalah mengetahui sifat yang dimiliki oleh seorang konsumen.
Diantaranya adalah semua konsumen pasti suka dengan pelayanan yang baik. Layani konsumen dengan sebaik-baiknya, sering-sering berinteraksi dengan konsumen, bahkan kalau perlu anda kenal dengan konsumen, karena semakin dekat dengan konsumen, konsumen tidak canggung untuk mengutarakan kritik dan saran mengenai produk anda, dan itu baik untuk perbaikan produk anda. Konsumen senang menawar. Ini penting untuk pemula, jangan mengharapkan keuntungan yang besar di awal-awal bisnis, harapkanlah pelanggan yang banyak. Berilah konsumen dengan harga yang ia minta namun anda juga jangan sampai mengalami kerugian, maka konsumen akan senang dan dapat dipastikan dia akan kembali untuk membeli produk anda, ini juga mempercepat produk anda dikenal oleh konsumen lain. Itu adalah salah satu cara untuk mencari pelanggan.
Berbisnislah dengan jujur
Kejujuran merupakan kunci kesuksesan dalam segala hal. Ingatlah apabila anda menanam kebaikan maka anda akan menuai seribu kebaikan. Apabila anda jujur, sekiranya anda gagal dalam bisnis ini, anda masih bisa memulai bisnis lagi dengan tenang, namun apabila anda tidak jujur dalam bisnis dan suatu ketika gagal, anda akan kesulitan memulai bisnis lagi dan bahkan mungkin anda akan hancur selamanya.
Buat suatu managemen bisnis anda
Apabila bisnis anda telah sukses dan semakin berkembang maka anda akan kesulitan mengatur serta mengawasi aktifitas bisnis anda apabila tidak dibuat suatu manajemen. Oleh sebab itu anda juga perlu tahu tentang manajemen bisnis.
Berdoa dan selalu bersyukur
Setelah anda berusaha sedemikian kerasnya, anda jangan lupa bahwa yang menentukan adalah Allah SWT. Sering-seringlah berdoa dan memohon kepada-Nya dan syukurilah setiap nikmat yang Allah berikan kepada kita. Senantiasa selalu bersabar, karena kita dituntut untuk sabar.
Apabila gagal, mulailah kembali
Dalam berbisnis pasti ada pasang surutnya, dan tak bisa dipungkiri bahwa mungkin kita akan mengalami kegagalan. Tuhan memberikan makanan kepada setiap burung, tetapi tidak dijatuhkan tepat disarangnya, sama halnya dengan kita bahwa Allah memberikan kesuksesan kepada setiap manusia, tetapi tidak langsung diberikan kepada kita melainkan kita harus berusaha untuk mencari dan menggapainya. Oleh sebab itu jangan mudah menyerah dan putus asa dan cobalah untuk memulai lagi dari awal, sebab pemenang tidak akan pernah menyerah (The Winner Never Gives Up)
Munkin tersirat dibenak anda modal dari mana sedangkan uangnya sudah habis. Buang jauh-jauh pikiran itu sebab apabila anda benar-benar berusaha, hambatan itu tak jadi masalah. Sudah banyak orang yang sukses dengan memulai bisnis tanpa uang sama sekali, juga sudah banyak referensinya di buku maupun dari internet.
Baca juga: Bagaimana Tips Memulai Bisnis Online dan Peluang Usaha yang Menjanjikan
Contohnya seperti M Suyanto, beliau adalah ketua yayasan STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA dan pendiri puluhan perusahaan lainnya, beliau juga pernah beberapa kali mengalami kegagalan dalam berbisnis dan pernah memulai bisnis tanpa uang.
Demikian penjelasan mengenai lingkungan bisnis, penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan, kekurangan dan kesamaan dalam penulisan artikel ini.
Terimakasih sudah membaca Artikel kami, baca juga artikel kami mengenai ekonomi, akuntansi, perpajakan dan bisnis yang dijamin akan menambah pengetahuan, wawancara mengenai dunia ekonomi dan bisnis.
Referensi
Pengantar bisnis Jeff Madura
Pengantar bisnis pride Hughes khapor
Pengantar bisnis pride Hughes khapor
Comments