Sejarah PT. Garuda Indonesia
Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan milik negara Republik Indonesia. Garuda Indonesia berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Dan memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia dan juga kota-kota di luar negeri. Pada tanggal 26 Januari 1949, Garuda Indonesia yang saat itu bernama Indonesian Airways, pesawat RI-001 Seulawah diterbangkan dari Calcutta, India menuju Rangon, ibukota Burma sebagai penerbangan niaga dan mengudara pertama kalinya dengan membawa bendera Republik Indonesia. Karena itulah, peristiwa itu diperingati sebagai hari lahirnya Garuda Indonesia. Namun pada tanggal 1 Maret 1950, Garuda Indonesia baru dapat mengoperasikan sejumlah pesawatnya.
Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya terdiri dari pesawat bermesin jet. Garuda Indonesia saat ini tercatat sebagai perusahaan penerbangan terbesar ke 30 di dunia. Jumlah karwayannya saat ini mencapai 6.424 orang. Dengan jumlah armada terdiri dari 49 pesawat. Garuda Indonesia juga memiliki anak perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis yaitu PT. GMF Aero Asia.
Analisis SWOT PT. Garuda Indonesia
KEKUATAN (STRENGTHS)
- Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
- Garuda mengoperasikan 89 pesawat.
- Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 26 rute penerbangan internasional hinggan tahun 2010.
- Konsep layanana yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang didasarkan keramahtamahan dan keunikannya.
- Adanya layanan “Immigration on Brand” yang merupakan inovasi Garuda.
- Memiliki teknologi informasi yang mutkahir dalam menjalan bisnisnya.
- Memiliki brand kuat yang telah diakui domestik.
- Banyak melakukan kegiatan CSR seperti program kemitraan.
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
- Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan.
- Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
- Garuda sangat bergantung pada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.
- Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada masa yang datang. Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya.
PELUANG (OPPORTUNITIES)
- Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang terbang dikawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh.
- Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pertumbungn yang pesat.
- Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang bernama Skyteam Global Airline Alliance.
- Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik
ANCAMAN (THREATS)
- Adanya faktor faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang menghambat ketepatan waktu penerbangan.
- Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan Pertamina.
- Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dan lainnya yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan.
- Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain.
- Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan penumpang.
Comments