Bank Negara Opens Up Dynamic Hedging For Trust Banks
Bank Negara is opening up a dynamic hedging programme for trust banks and global custodians on behalf of their clients effective immediately.
Governor Nor Shamsiah Mohd Yunus said the initiative is part of the central bank's efforts to improve market efficiency, accessibility and liquidity in the domestic market, whilst preserving an orderly and transparent onshore market.
“Dynamic hedging is similar to hedging on the non-deliverable forward (NDF) market, just that it is in the domestic market, and there’s more transparency compared to the offshore NDF market,” she told reporters at the first quarter 2019 economic performance briefing in Kuala Lumpur today.
Shamsiah said that to facilitate the management of foreign exchange risk, registered institutional investors can enter into forward contracts to buy the ringgit beyond the current 25 percent of underlying assets threshold, upon approval by the central bank.
“To ease investors’ accessibility to the onshore forex market, forex transaction and documentation processes will continue to be improved and simplified.
“In this respect, a standard documentation guide for forex transactions has been developed by the industry, and will be circulated via the Association of Banks Malaysia (ABM) for reference by market participants,” she said.
Shamsiah said to further develop an effective hedging platform for investors, Bank Negara, in collaboration with the Securities Commission, Bursa Malaysia and key market players, will further enhance the delivery mechanism for Malaysian Government Securities (MGS) futures settlements.
“We hope to be able to implement it (MGS futures settlements improvement) by the end of the year."
Meanwhile, the governor also noted that Bank Negara will further increase the availability of off-the-run bonds to be borrowed via repurchase agreement for market-making activities, in recognition of the important role of the market in secondary trading activities.
She said the repurchase agreement guideline would be reviewed accordingly to allow, among others, extending the tenure beyond one year.
Introduced in December 2016, the dynamic hedging programme provides an avenue for non-resident investors to actively manage their foreign exchange exposures onshore.
To date, the programme has 88 registered investors, managing a total of US$30.8 billion (RM128.27 billion) in assets.
Penjabaran kasus:
- Bank Negara membuka program lindung nilai yang dinamis untuk trust banks and global custodians
- Hal ini merupakan bentuk upaya bank sentral untuk meningkatkan efisiensi pasar, aksesibilitas dan likuiditas di pasar domestik
- Lindung nilai dinamis, Lindung nilai dinamis mirip dengan lindung nilai di pasar non-deliverable forward (NDF), hanya saja itu di pasar domestik, dan ada lebih banyak transparansi dibandingkan dengan pasar NDF
- untuk memfasilitasi pengelolaan risiko valuta asing, investor institusional yang terdaftar dapat menandatangani kontrak berjangka untuk membeli ringgit melampaui 25 persen dari ambang batas aset dasar saat ini, setelah disetujui oleh bank sentral
- untuk lebih lanjut mengembangkan platform lindung nilai yang efektif bagi investor, Bank Negara, bekerja sama dengan Komisi Sekuritas, Bursa Malaysia dan pemain pasar utama, akan lebih meningkatkan mekanisme pengiriman untuk penyelesaian kontrak berjangka Surat Berharga Pemerintah Malaysia (MGS)
- Bank Negara akan lebih lanjut meningkatkan ketersediaan obligasi lepas yang akan dipinjam melalui perjanjian pembelian kembali untuk kegiatan pembuatan pasar, sebagai pengakuan atas peran penting pasar dalam aktivitas perdagangan sekunder, perjanjian pembelian kembali ini adalah memperpanjang masa kerja lebih dari satu tahun.
- program lindung nilai yang dinamis memberikan jalan bagi investor non-residen untuk secara aktif mengelola eksposur valuta asing mereka.
Solusi dan opini
Menurut saya kebijakan bank negara sebagai bank sentral di malaysia dengan membuka program lindung nilai dinamis sudah tepat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi pasar, aksesibilitas dan likuiditas, dengan adanya lindung nilai membuat pasar lebih stabil dan transparan. Investor institusional yang sudah terdaftar melakukan kontrak berjangka untuk membeli ringgit diatas 25% dari ambang batas aset, bank negara juga terus meningkatkan dan menyederhanakan transaksi valuta asing dan proses dokumentasi. Untuk lebih lanjut mengembangkan platform lindung nilai bank negara berkerjasama dengan beberapa otoritas keuangan diantaranya dengan komisi sekuritas, bursa malaysia dan para pemain pasar utama, menurut saya ini sudah sangat baik untuk mekanisme pengiriman dan penyelesaian kontrak berjangka khususnya surat berharga pemerintah malaysia. Selain itu untuk kegiatan pasar, bank negara meningkatkan ketersediaan obligasi lepas yang akan dipinjam melalui perjanjian pembelian kembali jadi para entitas akan lebih mudah untuk memperpanjang masa kerja lebih dari satu tahun. Lindung nilai ini bukan hanya mempermudah investor domestik tetapi juga memberikan ruang untuk menarik non-resident (bukan penduduk domestik) untuk secara aktif mengelola valuta asing mereka tentu saja hal ini akan meningkatkan investasi pemerintah dan menjadi daya tarik bagi investor. Under dan over hedging adalah konsekuensi dari ketidaksesuaian antara volume eksposur mata uang perusahaan dan jumlah yang dicakup oleh instrumen lindung nilai keuangan (kontrak berjangka dan opsi), dalam strategi lindung nilai yang tidak akurat dapat meningkatkan risiko mata uang, bukannya meminimalkannya. Under-hedging dan over-hedging biasanya disebabkan dari kesalahan penghitungan dalam meramalkan arus kas perusahaan, baik karena kurangnya pengetahuan lindung nilai oleh tim keuangan atau karena variasi tak terduka dalam volume hutang dan piutang mata uang asing.
Bibliography
bernama. (2019, mei 16). Bank Negara Opens Up Dynamic headging for trust banks. Dipetik mei 20, 2019, dari malaysiakini: https://m.malaysiakini.com/news/476375
Gambar dari pixabay
Comments