Sumber referensi: Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10. Jakarta: Salemba empat.
3-2 Identifikasi ketentuan pengungkapan utama untuk utang lancar yang terkait dengan pendanaan
Jawab:
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang pelunasannya menggunakan aset lancar atau
akan menimbulkan kewajiban lancar lainnya. Kewajiban lancar diharapkan perusahaan
akan dibayar atau dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Utang lancar diungkapkan
berdasarkan nilai jatuh temponya bukan pada nilai sekarang, hal ini dikarenakan waktu
pelunasan utang terhitung pendek.
3-13 Bahas implikasi akuntansi sewa bagi analisis laporan keuangan
Jawab:
Akuntansi sewa bagi pemilik (lessor) sama hal nya dengan akuntasi penyewa (lessee),
perbedaan nya yaitu pemilik mencatat sewa sebagai operating lease atau capital lease.
Jika dicatat sebagai operating lease asset sewa tetap berada dineraca lessor dan
pembayaran sewa saat diterima dicatat sebagai pendapatan. Lessor mencatat beban
penyusutan atas asset sewa tersebut. Selisih antara pendapatan sewa dengan beban
penyusutan menjadi laba bagi lessor. Jika diklasifikasikan sebagai capital lease, lessor
memindahkan asset sewa dari neraca dan mencatat piutang sebesar yang diharapkan.
Selisih antara piutang dan aset yang dipindahkan dari neraca disajikan sebagai
kewajiban, yaitu pendapatan diterima dimuka yang berkurang dan dicatat sebagai
pendapatan periodik dalam masa sewa. Ada 2 jenis sewa bagi lessor yaitu sewa
penjualan dan sewa pendanaan langsung.
3-24 Bagaimana aturan akuntansi pensiun sekarang (SFAS 158) mengartikulasikan
posisi ekonomi bersih (Funded Status) yang diakui dalam neraca dengan biaya
pensiun periodik merata bersih yang diakui dalam laporan laba rugi?
Jawab:
Akuntansi pensiun masa sekarang (yang disebutkan dalam SFAS 158) menciptakan
mekanisma peralatan yang cukup kompelks dimana pengakuan komponen yang
memiliki volatitias dan bersifat tak berulang ditunda melalui penangguhan dan
kemudian amortisasi. Namun, neracca mengakui status pendanaan program. Neraca dan
laporan laba rugi diartikulasikan dengan menbgakui perbedaan antara biaya pension
ekonomi dan komprehensif lainnya, sebagai lawannya (counterpart) dalam proses
perataan yaitu termasuk dalam komponen laba bersih.
3-35 Definisikan terminologi big Bath. Jelaskan kapan seorang manajer akan
mempertimbangkan untuk menjalani “ Taking a big bath” dan bagaimana analisis
posisi keuangan kini dan profitabilitas masa depan akan disesuaikan jika
seseorang mencurigai bahwa perusahaan telah melakukan big bath.
Jawab:
Big bath merupakan strategi yang dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak
mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih adalah biasanya periode dengan kinerja
yang buruk (seringkali pada masa resesi di mana perusahaan lain juga melaporkan laba
yang buruk) atau peristiwa saat terjadi satu kejadian yang tidak biasa seperti perubahan
manajemen, merger, atau restrukturisasi. Strategi big bath juga sering kali dilakukan
setelah strategi peningkatan laba pada periode sebelumnya. Oleh karena sifat big
bath yang tidak biasa dan tidak berulang, pemakai cenderung tidak memperhatikan
dampak keuangannya. Taking a big Bath Bentuk ini biasanya berlangsung selama
periode restrukturisasi atauketika terjadi masalah organisasi, termasuk ketika
akan mengangkat CEO baru.Jika perusahaan harus melaporkan kerugian
manajemen akan melaporkan dalamjumlah yang besar dengan cara memindahkan
biaya-biaya yang sebenarnya baruakan terjadi pada periode mendatang ke periode
sekarang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi pada
periode mandatang. Selain itupun perusahaan yang laba bersihnya di bawah
batas rencana bonus mungkin akan m e l a k u k a n t a k e a b a t h , u n t u k a l a s a n y a n g s a m a , y a i t u m e n i n g k a t k a n kemungkinan bonus dimasa
datang. Dampaknya perusahaan akan melakukan penghapusan yang besar dan
menyimpan laba untuk masa mendatang.
Manajemen laba dapat diartikan sebagai suatu tindakan manajemen laba yang
mempengaruhi laba yang dilaporkan dan memberikan manfaat ekonomi yang keliru
kepada perusahaan, sehingga dalam jangka panjang hal tersebut akan sangat menggangu
bahkan membahayakan perusahaan.Tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen
yang menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi
tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikkan atau penurunan
profitabilitas perusahaan untuk jangka panjang.
3-46 Identifikasi tujuan klasifikasi dan catat penjelasan yang diasosiasikan dengan bagian ekuitas pada neraca. Jelaskan relevensi penjelasan ini untuk menganalisis laporan keuangan.
Jawab:
Menurut PSAK (2002) pasal 49, pengertian ekuitas adalah hak residual atas aktiva
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Dengan kata lain, ekuitas adalah suatu
perkiraan yang mencerminkan porsi hak atau kepentingan pemilik perusahaan terhadap
harta perusahaan tersebut.Dalam ekuitas terdapat pemisahan antara Modal saham, Agio
saham, Saldo laba, Laba komprehensif akumulasian dan Kepentingan nonpengendali.
Dalam akuntansi, ekuitas ini memiliki saldo normal pada kredit dalam jurnal.
Ekuitas ini merupakan modal pemilik yang menjadi modal awal perusahaan. Dalam
akuntansi, ekuitas ini memiliki saldo normal pada kredit dalam jurnal. Ekuitas ini
merupakan modal pemilik yang menjadi modal awal perusahaan. Dalam teori akuntansi
ekuitas adalah hal residual atas aset perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban.
Maka ekuitas adalah aset dikurangi dengan ekuitas.
4-6 a. Jelaskan pentingnya tingkat aktivitas terhadap biaya produk yang diproduksi
perusahaan manufaktur
Jawab:
Perusahaan Manufaktur Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan
pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan. Informasi
biaya per unit adalah sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk penilaian
persediaan, penentuan laba, dan pengambilan keputusan lainnya. Pengungkapan biaya
persediaan dan penentuan laba adalah kebutuhan pelaporan keuangan yang dihadapi
setiap perusahaan pada setiap akhir periode. Tidak mungkin untuk menyerahkan
penawaran yang berarti tanpa mengetahui biaya-biaya yang berkaitan dengan unit yang
akan diproduksi. Keputusan membuat atau membeli suatu produk, menerima atau
menolak suatu pesanan, atau mempertahankan atau menghentikan suatu lini produk
memerlukan informasi biaya per unit.
Activity-Based Costing
Activity-Based Costing (ABC) adalah suatu sistem informasi akuntansi yang
mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu organisasi dan
mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dan perluasan dari aktivitasnya.
ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas untuk
memproduksi, mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan.
Metode Activity Based Costing (ABC) System menghitung setiap biaya pada
masing-masing aktivitas dengan dasar alokasi yang berbeda untuk masing-masing
aktivitas. Banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia belum mengadopsi metode ini
dalam penghitungan biaya produksi yang dikeluarkan untuk setiap produk. Umumnya
metode yang digunakan oleh perusahaan yang berada di Indonesia adalah pemerataan
biaya secara umum untuk masing-masing produk. Padahal masing-masing produk
tersebut kenyataannya tidak menggunakan sumber daya dalam jumlah yang sama.
4-6 b. Alokasi biaya overhead membutuhkan beberapa asumsi. Jelaskan dan berikan
ilustrasi alokasi biaya dan kaitannya terhadap tingkat aktivitas beserta contoh.
Jawab:
Metode Alokasi Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Clean Cost Concepts adalah cara
mengalokasikan BOP, dimana BOP bagian Jasa secara langsung dialokasikan ke bagian
produksi sesuai proporsi pemakaian jasanya:
1) Metode alokasi langsung (direct alocation method), Dalam metode ini, BOP
departemen jasa dialokasikan ke tiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya.
Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departemen
jasa hanya dinikmati/dimanfaatkan oleh departemen produksi, dan tidak ada
departemen jasa lain yang memakai jasa tersebut.
Contoh kasus: Metode Alokasi langsung CV INDAH mengolah produknya melalui dua departemen produksi yakni departemen proses 1 dan proses 2, dan ditunjang oleh dua departemen jasa yaitu departemen jasa listrik (X) dan departemen jasa pemeliharaan mesin (Y). Seluruh tenaga listrik dan pemeliharaan mesin sepenuhnya digunakan oleh departemen produksi dengan proporsi:
Departemen Produksi
Departemen Jasa X
Departemen Jasa Y
Proses 1
30%
25%
Proses 2
35%
40%
Proses 3
35%
35%
Perkiraan besarnya BOP untuk masing-masing departemen adalah
Departemen Produksi
Jumlah BOP (Rp)
Proses 1
180.000.000
Proses 2
200.000.000
Proses 3
150.000.000
Jasa X
30.000.000
Jasa Y
60.000.000
Tentukan BOP Dianggarkan setelah alokasi dengan menggunakan metode alokasi
langsung!
Penyelesaian:
Menghitung BOP dianggarkan Alokasi BOP dari masing-masing departemen adalah:
a) Jasa X
BOP departemen jasa X sebanyak Rp 30.000.000 seluruhnya dialokasikan ke
masing-masing departemen produksi dengan proporsi masing-masing
Departemen Proses 1 = 30% x Rp 30.000.000 = Rp 9.000.000,-
Departemen Proses 2 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-
Departemen Proses 3
= 35% x Rp 30.000.000
Total
=
=
Rp 10.500.000,-
Rp 30.000.000,-
b) Jasa Y BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 60.000.000 seluruhnya dialokasikan ke
masing-masing departemen produksi dengan proporsi masing-masing:
Departemen
Departemen
1
2
=
=
25%
40%
x
x
Rp
Rp
60.000.000
60.000.000
=
=
Rp
Rp
15.000.000,-
24.000.000,-
Departemen
3 = 35% x Rp
60.000.000
=
Rp
21.000.000,-
Total
=
Rp
60.000.000,-
2) Metode Alokasi Bertahap (Step Method)
Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen jasa tidak hanya
dinikmati oleh departemen produksi saja, melainkan digunakan pula oleh
departemen jasa yang lain. Sebagai contoh bagian jasa terdiri dari bagian
pembangkit tenaga listrik dan bagian reparasi. Bagian pembangkit tenaga listrik
menggunakan sebagian jasa yang disediakan oleh bagian reparasi untuk
memperbaiki mesin-mesin diesel. Sebaliknya bagian reparasi menggunakan pula
sebagian jasa yang disediakan oleh bagian pembangkit listrik untuk menggerakkan
peralatan reparasi.
Satu metode untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik bagian jasa
apabila terjadi hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode aljabar
(Algebraic method). Dalam metode ini biaya overhead pabrik yang timbul di
masing-masing bagian jasa dinyatakan dalam formula berikut:
X = a1 + b1 Y
Y = a2 + b2 X
Z = a3 + b3 Z
Keterangan:
X = jumlah BOP bagian jasa X setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa Y
Y = jumlah BOP bagian jasa Y setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa X
a1 = BOP bagian jasa X sebelum alokasi
a2 = BOP bagian jasa Y sebelum alokasi
b1 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa Y oleh bagian X
b2 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa X oleh bagian Y
Contoh Kasus : Metode Alokasi Bertahap
PT RINGO mempunyai dua departemen produksi dan dua departemen jasa.
Perusahaan merencanakan Biaya Overhead Pabrik untuk kapasitas normal produksi
sebesar 50.000 unit, selama Tahun 2006 sebesar:
Departemen
Kegiatan
Jumlah BOP
Proses I
Setting
Rp. 22.800.000,-
Proses II
Finishing
Rp. 12.200.000,-
Jasa X
listrik
Rp. 28.000.000,-
Jasa Y
Pemeliharaan
Rp. 2.000.000,-
Rencana penggunaan jasa dari departemen jasa adalah jasa bagian jasa selain
digunakan oleh bagian produksi (departemen proses 1 & 2), juga dipakai oleh
bagian jasa sendiri. Dalam hal ini terjadi tukar menukar jasa antara bagian jasa
listrik dan bagian jasa pemeliharaan. Proporsi pemakaian jasanya adalah:
Departemen
pemberi jasa
Departemen Pemakai Jasa
Proses I
Proses II
Jasa X
Jasa Y
Jasa X
30%
50%
-
20%
Jasa Y
40%
35%
25%
-
Berdasarkan data tersebut, diminta:
a. Menghitung BOP Neto masing-masing departemen jasa
b. Menghitung BOP Neto yang dianggarkan untuk masing-masing departemen
produksi
Penyelesaian:
a. Menghitung BOP Neto bagian Jasa setelah alokasi
Dengan menggunakan Metode Aljabar, maka biaya tiap bagian jasa dinyatakan
dalam persamaan-persamaan berikut:
X = a1 + b1 Y .................................. persamaan 1
Y = a2 + b2 X .................................. persamaan 2
X = 28.000.000 + 25% Y
Y = 2.000.000 + 20% X
Jadi
X = 28.000.000 + 0,25 (2.000.000 + 0,2 X)
X = 28.500.000 + 500.000 + 0,05 X
X – 0,05 X = 28.500.000
X = 30.000.000
Y = 2.000.000 + 20% X
Y = 2.000.000 + 0,2 (X)
Y = 2.000.000 + 0,2 (30.000.000)
Y = 8.000.000
Jadi BOP bagian jasa listrik setelah mendapat alokasi BOP dari bagian
jasa pemeliharaan adalah sebesar Rp 30.000.000,- dan BOP bagian jasa
pemeliharaan setelah mendapatkan alokasi BOP dari bagian jasa listrik adalah
sebesar Rp 8.000.000,-.
Dengan demikian maka jumlah BOP Neto untuk masing-masing
departemen jasa adalah:
Keterangan
Mula-mula
Tambahan (+)
Kurangi (-)
BOP Neto
Bagian Liatrik (X)
28.000.000
2.000.000
6.000.000
24.000.000
Bagian Pemeliharaan (Y)
2.000.000
6.000.000
2.000.000
6.000.000
Jumlah
30.000.000
30.000.000
Kedua BOP Neto dari bagian jasa listrik dan pemeliharaan, kemudian
dibebankan kepala masing-masing departemen produksi sesuai proporsi
masing-masing.
Soal 3-4.
Jelaskan bagaimana diskon dan premium obligasi biasanya muncul. Dan jelaskan bagaimana diskon dan premium tersebut dihitung.
Jawaban:
Diskon terjadi apabila harga jual obligasi pada saat penerbitan lebih rendah daripada nilai nomimal. Kelebihan nilai nominal atas harga jual inilah yang dinamakan dengan diskon. Sedangkan premium obligasi terjadi apabila harga jual obligasi pada saat penerbitan lebih tinggi daripada nilai nominal. Selisih antara harga jual dengan harga nominal inilah yang dinamakan dengan perium obligasi.
Perhitungan diskon adalah nilai nominal dikurangkan dengan harga jual yang lebih rendah dari nilai nominal. Dan selanjutnya di amortisasi dengan metoda garis lurus. Sedangkan perhitungan premium obligasi adalah harga jual obligasi yang didapat dikurangkan dengan nilai nominal obligasi.
Soal 3-15.
Jika sebuah sewa diakui sebagai capital lease oleh lessor maupun lesse, jelaskan jumlah yang akan ditemui dalam neraca lessor dan lesse terkait dengan kewajiban dan aset sewa.
Jawaban:
Pada neraca lessor dan lesse, kewajiban dan aset sewa setiap tahun tidak sama, kecuali pada permulaan dan akhir sewa. Perbedaan ini timbul karena aset sewa menurun sebesar penyusutan yang ada, sementara kewajiban sewa menurun sebesar amortisasi pokok yang ada. Penurunan ekuitas pada tahun sebelumnya, yang merupakan total penyusutan dan beban bunga untuk periode yang bersangkutan. Proses ini berlanjut selama masa sewa. Aset sewa selalu lebih rendah dari kewajiban sewa selama masa sewa. Hal ini dikarenakan akumulasi penyusutan selalu lebih besar dari jumlah pokok akumulatif.
Soal 3-26.
Apakah kategori utama informasi yang dijelaskan dalam catatan kaki manfaat pascapensiun?
Jawaban:
Kategori utama informasi yang dijelaskan dalam catatan kaki manfaat pascapensiun adalah:
Penjelasan posisi yang dilaporkan dalam neraca
Detail biaya manfaat periodik bersih
Informasi mengenai aktuaria dan asumsi lain
Informasi mengenai alokasi aset dan kebijakan pendanaan
Kontribusi masa depan yang diharapkan dan pembayaran manfaat
Informasi mengenai posisi yang dilaporkan dalam neraca, terdiri atas dua bagian utama. Pertama, menerangkan mengenai perubahan pada kewajiban manfaat dan aset program serta penentuan status pendanaan pada akhir tahun. Kedua, menunjukkan detail tentang bagaimana status pendanaan program pensiun dilaporkan dalam neraca.
Soal 3-37.
Jelaskan kapan sebuah komitmen menjadi kewajiban yang dilaporkan?
Jawaban:
Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak, dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.
Jenis komitmen terbagi dua, yaitu:
Komitmen Tagihan, yaitu komitmen yang akan diterima oleh suatu bank dari pihak lainnya.
Komitmen kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan oleh suatu bank kepada nasabah atau pihak lain.
Jadi sebuah komitmen menjadi kewajiban yang dilaporkan ketika komitmen itu terjadi tagihan yang harus dibayarkan di masa yang akan datang
Soal 3-48.
Jelaskan pentingnya likuidasi saham preferen apabila berbeda dengan nilai par atau nilai dilaporkan untuk tujuan analisis
Jawaban:
Saham preferen (preferred stock) adalah saham yang memiliki kelebihan keutamaan (hak) dibandingkan saham biasa. Tentang hak saham preferen yang lebih diutamakan daripada saham biasa, ini ditekankan oleh kata prefer (merupakan kata dalam bahasa Inggris yang artinya lebih suka). Pada saham preferen, nilai pari ini digunakan untuk menunjukkan nilai penawaran saham. Deviden pada saham preferen dihitung dengan menggunakan persentase dari nilai pari. jadi pentingnya likuidasi saham preferen apabila berbeda dengan nilai par adalah hak untuk mendapatkan dividen dan hak untuk mendapatkan pembagian aset sebagai hasil likuidasi (pembubaran) perusahaan.
3-7 Jelaskan persyaratan pengungkapan utama untuk utang jangka panjang?
informasi mengenai jatuh tempo hutang di masa depan, rincian ketentuan kontrak seperti jaminan dan perjanjian, saldo yang belum digunakan dalam jalur kredit.
Persyaratan pengungkapan utama utang jangka panjang meliputi: rincian utang yang belum dibayar dan tersedia, jadwal pembayaran, nilai wajar utang,
3-18 Perusahaan menggunakan berbagai metode pembiayaan untuk menghindari pelaporan utang di neraca. Identifikasi dan gambarkan beberapa metode pembiayaan di luar neraca ini.?
Properti, pabrik, dan peralatan dapat dibiayai dengan meminta pihak luar memperoleh fasilitas sementara perusahaan setuju untuk melakukan bisnis yang cukup dengan fasilitas tersebut untuk menyediakan dana yang cukup untuk membayar hutang. Contoh dari pengaturan semacam ini adalah melalui perjanjian, di mana perusahaan setuju untuk menjalankan sejumlah barang tertentu melalui fasilitas pemrosesan atau pengaturan "ambil atau bayar" di mana perusahaan menjamin untuk membayar sejumlah barang tertentu baik yang dibutuhkan atau tidak.
Variasi dari pengaturan di atas melibatkan penciptaan entitas terpisah untuk kepemilikan dan pembiayaan fasilitas (seperti usaha patungan atau kemitraan terbatas) yang tidak dikonsolidasikan dengan laporan keuangan perusahaan dan, dengan demikian, dikeluarkan dari kewajibannya.
Perusahaan telah berusaha untuk membiayai inventaris tanpa melaporkan inventaris atau kewajiban terkait pada neraca mereka. Ini umumnya adalah pengaturan pembiayaan produk di mana perusahaan menjual dan setuju untuk membeli kembali persediaan dengan harga pembelian kembali sama dengan harga jual asli ditambah mobil
3-29 Definisikan dan jelaskan eksposur risiko pensiun. Kombinasi faktor apa yang memicu "krisis pensiun" di awal tahun 2000-an? Apa tiga hal yang harus diperiksa oleh seorang analis ketika mengevaluasi risiko pensiun?
Risiko pensiun adalah probabilitas (kemungkinan) perusahaan akan tidak mampu memenuhi kewajiban pensiun kini. Risiko pensiun bergantung pada status pendanaan program, semakin kurang didanai (unserfunded) program itu, semakin tinggi risiko pensiun. Namun, status pendanaan tidak memberikan informasi mengenai dua faktor lain yaitu: (1) intensitas pensiun, yaitu ukuran kewajiban pensiun (atau aset program) dalam kaitannya dengan ukuran aset lain perusahaan, dan (2) sejauh mana profil risiko aset pensiun tidak dikaitkan dengan risiko kewajiban pensiun.
Eksposur risiko pensiun menjadi masalah penting selama awal tahun 2000-an yang disebut dengan “krisis pensiun”. Selama terjadi krisis pensiun ini, suku bunga menurun tajam sehingga secara signifikan meningkatkan nilai kewajiban pensiun. Namun nilai aset program menurun selama periode yang dapat dibandingkan karena memburuknya pasar saham. Kombinasi faktor-faktor ini menyebabkan penurunan yang signifikan dalam tingkat pendanaan pensiun. Banyak program pensiun perusahaan menjadi sangat undefunded, yang menyebabkan beberapa perusahaan gagal menunaikan janji pensiunnya dan bahkan mengajukan proteksi kebangkrutan.
3-40. Deskripsikan kriteria yang harus dipenuhi suatu perusahaan sebelum transfer piutang yang dengan jaminan dapat dibukukan sebagai penjualan, bukannya sebagai pinjaman
PSAK 140 menggantikan PSAK 125 dan menetapkan aturan baru untuk penjualan piutang dagang ke entitas tujuan khusus (SPE). Untuk memperlakukan transfer sebagai penjualan (bukan pinjaman), SPE harus menjadi SPE yang Memenuhi Syarat. Kalau tidak, SPE harus dikonsolidasikan kecuali investor pihak ketiga melakukan investasi ekuitas yang,
Substantif (lebih dari 3% aset)
Mengontrol (mis., Kepemilikan lebih dari 50%)
Menanggung risiko kehilangan dolar pertama
Mengambil bentuk hukum ekuitas
Jika salah satu dari kondisi di atas tidak terpenuhi, transfer piutang dianggap sebagai pinjaman dengan piutang yang dijaminkan untuk pinjaman tersebut.
3-51. Banyak perusahaan melaporkan kepentingan minoritas dalam anak perusahaan"minority interest in subsidiary company" antara pos utang jangka panjang dan pos ekuitas dalam neraca konsolidasinya; sedangkan yang lain melaporkannya sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham.
a) Deskripsikan kepentingan minoritas (minority interest)
b) Tunjukkan pada bagian mana dalam neraca konsolidasi minority interest tersebut harus ditempatkan. Diskusikan apa sudut pandang yang mendasari kedua perbedaan pelaporan minority interest tersebut.
a) Kepentingan minoritas adalah klaim pemegang saham anak perusahaan yang dimiliki mayoritas yang total aset bersihnya termasuk dalam neraca konsolidasi.
b) Laporan keuangan konsolidasian sering menunjukkan kepentingan minoritas sebagai kewajiban: namun, mereka pada dasarnya berbeda sifatnya dari kewajiban yang diberlakukan secara hukum. Pemegang saham minoritas tidak memiliki hak yang dapat ditegakkan secara hukum untuk pembayaran dalam bentuk apa pun dari perusahaan induk. Oleh karena itu, analis keuangan dapat mengklasifikasikan kepentingan minoritas sebagai dana ekuitas dalam banyak kasus
3-5 Jelaskan cara kerja akuntansi nilai wajar atas utang jangka panjang. Bagaimana akuntansi nilai wajar berbeda dengan akuntansi terkini yang menggunakan biaya perolehan yang diamortisasi (amortizied cost)?
Jawab:
Cara kerja akuntansi nilai wajar yaitu diukur menggunakan nilai wajar pada saat pengakuan awalnya. Untuk meghitung nilai kini digunakan tingkat suku bunga pasar, sedangkan untuk menghitung bunga digunakan tingkat bunga kupon
Nilai wajar berbeda dengan biaya perolehan yang diamortisasi karena nilai wajar mencerminkan bunga kini, tidak seperti biaya perolehan yang diamortisasi, yang mencerminkan suku bunga pada saat diterbitkan. Misalnya, Alliance One mengungkapkan bahwa nilai wajar dari total utang jangka panjangnya adalah $905 juta, yang lebih besar dari biaya perolehan yang diamortisasi sebesar $885 juta. Akuntansi nilai wajar atas utang tidak diperlukan saat ini. Namun, US GAAP dan IFRS mendorong perubahan untuk mengakui nilai wajar atas utang pada laporan keuangan. Pada saat itu, sejumlah lembaga keuangan telah memilih untuk melaporkan berbagai jenis utang berdasrakan nilai wajar.
3-16 a. Identifikasikan klasifikasi sewa yang berbeda menurut lessor!
b. Jelaskan kriteria untuk mengklasifikasikan setiap jenis sewa tersebut!
Jawab:
a. Klasifikasi sewa yang berbeda menurut lessor adalah sewa yang dikategorikan sebagai operasi atau pembiayaan yang hampir sama dengan klasifikasi dari lessee namun dengan sedikit perbedaan. Ada dua jenis sewa yang penting menurut kriteria lessor yaitu :
Sewa Jenis Penjualan (sales-type lease), yang termasuk kriteria jenis sewa ini adalah ketika biaya sewa aset berbeda dengan nilai wajarnya pada tanggal sewa. Contoh: PT. A memproduksi computer dan menyewakannya ke pelanggan. PT. A mencatat penjualan, HPP, dan laba bruto atas sewa computer tersebut saat sewa terjadi. Menurut akuntansi pendapatan selama masa sewa tersebut dianggap sama dengan pendapatan diterima di muka.
Sewa Pembiayaan Langsung (direct financing lease), misalkan sebuah perusahaan X melakukan sewa pembiayaan langsung. Perusahaan X membeli aset dan menyewakannya langsung ke pelanggan. Menurut akuntansi, nilai aset yang disewakan sama dengan harga perolehan aset. Perusahaan ini berfungsi sama halnya bank, tidak ada pencatatan penjualan atau laba bruto namun mengakui pendapatan sewa selama masa berjalan.
Prosedur akuntansi untuk sewa menurut lessor!
Prosedur akuntansi sewa menurut lessor jika dikategorikan sebagai sewa operasi maka aset sewa tersebut harus tetap berada pada laporan posisi keuangan lessor dan diakui sebagai npendapatan serta mencatat beban penyusutannya. Selisih keduanya merupakan keuntungan bagi lessor atas sewa aset tersebut. Sedangakan jika lessor mengkategorikan sebagai sewa pembiayaan, aset sewa dihapus dari laporan posisi keuangan serta mencatat piutang sesuai jumlah pembayaran minimum sewa. Selisih antara keduanya diklasifikasikan sebagai liabilitas, pendapatan diterima di muka secara periodik.
3 – 27. Definisikan pembiayaan off-balance-sheet dan berikan tiga contoh!
Jawab:
Pembiayaan di luar laporan posisi keuangan (off-balance-sheet) adalah salah satu metode akuntansi dimana perusahaan tidak mencatat aset maupun kewajibannya ke dalam laporan posisi keuangan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk meminjam tanpa mempengaruhi perhitungan rasio hutang dan posisi likuiditas perusahaan.
3 contoh paling umum dari off-balance-sheet financing : - Sewa Operasi (leasing)
Pengembangan Kemitraan
Joint Venture
3 – 38. Jelaskan mengapa akuntansi untuk saham dividen kecil mensyaratkan bahwa nilai pasar, bukan nilai pari, dari saham yang didistribusikan akan dikenakan biaya atas saldo laba!
Jawab:
Akuntansi untuk saham dividen kecil (biasa) mensyaratkan bahwa nilai pasar dari saham yang didistribusikan akan dikenakan biaya atas saldo laba, hal ini disebabkan karena saldo laba atau retained earnings dipengaruhi secara langsung oleh pembagian saham dividen kecil. Pembagian dividen di masa mendatang akan diambil dari saldo laba perusahaan yang terdiri dari biaya distribusi saham yang pernah dibayarkan sebelumnya yaitu sebesar nilai pasar pada tanggal pengumuman. Pemegang saham akan menerima saham tambahan dalam bentuk imbal hasil untuk realokasi saldo laba ke akun modal.
3-49. Apa asumsi aktuarial utama yang mendasari imbalan pascakerja? Jelaskan bagaimana manajer dapat memanipulasi asumsi ini untuk mempercantik laporan keuangan!
Jawab:
Asumsi aktuarial utama yang mendasari imbalan pascakerja adalah tingkat diskonto, yang mana perubahannya dapat mempengaruhi besaran kewajiban pensiun maupun biaya imbalan ekonomi. Tingkat diskonto yang lebih rendah akan meningkatkan kewajiban imbalan seingga dapat mengurangi status pendanaan pada laporan posisi keuangan, selain itu juga bisa meningkatkan biaya imbalan ekonomi selama tahun yang bersangkutan. Tingkat diskonto juga mempengaruhi biaya imbalan yang dilaporkan meskipun arah dari dampak tersebut tidaklah jelas, hal ini dikarenakan kenaikan tingkat diskonto dapat menurunkan biaya jasa, namun malah menaikkan biaya bunga. Tingkat diskonto yang lebih tinggi mengindikasikan praktik akuntansi yang lebih agresif. Selain tingkat diskonto, asumsi aktuarial lainnya yaitu tingkat imbal hasil yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan. Apabila semakin tinggi tingkat imbal hasil yang diharapkan mengindikasikan praktik akuntansi yang lebih agresif karena menurunkan biaya imbalan yang dilaporkan sehingga menaikkan laba neto. Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan, asumsi ini lebih stabil dan dapat dipresiksi, namun juga dapat mempengaruhi negosiasi tenaga kerja.
Manajer juga dapat memanipulasi asumsi aktuarial ini untuk mempercantik laporan keuangan dikarenakan biaya yang dilaporkan yaitu biaya imbalan periodik neto, sangat sensitif terhadap asumsi aktuarial ini seperti misalnya imbal hasil aset program yang diharapkan, yang mana nilai aset program didasarkan pada angka yang dapat diverifikasi, biasanya nilai pasar, kewajiban imbalan diestimasi dengan menggunakan angka asumsi aktuarial.
3-6 Jelaskan bagaimana penerbitan utang konvertibel dan waran dapat memengaruhi analisis penilaian yang dilakukan oleh pemegang saham sekarang dan pemegang saham potensial!
Jawab :
Penerbit obligasi menawarkan beragam intensif untuk mempromosikan penjualan obligasi dan mengurangi tingkat bunga yang diinginkan, promosi ini meliputi fitur konversi dan waran untuk membeli saham biasa perusahaan penerbit obligasi, namun kreditur menerapkan pembatasan (atau persyaratan) untuk melindungi investasi mereka. Batasan dalam tindakan manajemen beragam bentuknya, persyaratan tersebut membatasi penggunaan asset bersih dengan menahan kemampuan manajemen untuk mendistribusikan asset kepada pemegang saham sekarang dan pemegang saham potensial.
3-17 Diskusikan bagaimana lessor mencerminkan manfaat sewa dalam laporan laba rugi untuk (a) operating lease dan (b) capital lease!
Jawab :
a). Operating Lease, Lessor tetap mencatat aktiva yang disewakan sebagai aktiva tetap dan menyusutkannya sesuai dengan kebijaksanaan penyusutan yang normal. Pendapatan sewa harus dilaporkan dalam laporan laba rugi selama jangka waktu lease. Lessor menyajikan aset di neraca sesuai sifat aset tersebut. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu di mana manfaat penggunaan aset sewaan menurun. Biaya langsung awal yang dikeluarkan dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Penyusutan aset sewaan harus dilakukan secara konsisten dengan kebijakan penyusutan normal aset sejenis, dan penyusutan dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK.
b). Capital Lease, Didalam laporan keuangan lessee transaksi capital lease menyebabkan kepemilikan aset dari leasing harus dilaporkan di dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca). Diiringi dengan penyajian nilai utang leasing di sisi kewajiban. Ketentuan ini membawa konsekuensi penyajian Beban Penyusutan- Aset Leasing pada Laporan Rugi/Laba dan Akumulasi Penyusutan- Aset Leasing didalam Neraca. Namun, poin penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa pembebanan Beban Penyusutan- Aset Leasing selama masa sewa hanya diperkenankan untuk kepentingan komersial. Dalam rangka menghitung PPh Badan, Beban Penyusutan- Aset Leasing selama masa sewa tidak diperkenankan dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto, pembebanan diperkenankan ketika masa sewa telah habis dan Aset Leasing telah menjadi milik lessee dengan dasar penyusutan adalah nilai residu. Hal ini sebagaimana telah diatur di dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK-1169/KMK.01/1991 dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-10/PJ.47/1994 termasuk pula dalam hal ini Beban Bunga yang muncul sehubungan dengan transaksi capital lease. Selain itu, terkait adanya transaksi capital lease ini maka lessee tidak boleh bertindak sebagai pihak pemotong PPh Pasal 23 atas sewa. Sehingga nilai sewa yang dibayarkan lessee kepada lessor adalah nilai bersih tanpa dipotong PPh Pasal 23.
3-28 Asumsi aktuaria utama apakah yang mendasari manfaat pascapensiun? Jelaskan bagaimana manajer dapat memanipulasi asumsi-asumsi ini untuk mempercantik laporan keuangan!
Jawab :
Asumsi Aktuaria yang mendasari manfaat pasca pensiun adalah estimasi tingkat diskonto perubahan tingkat diskonto mempengaruhi besaran kewajiban pensiun maupun biaya manfaat ekonomi. Tingkat diskonto yang lebih rendah meningkatkan kewajiban pensiun dan karenanya menurunkan status pendanaan dari neraca. Tingkat diskonto rendah mempengaruhi biaya manfaat yang dilaporkan, meskipun arah dampaknya tidak dapat detentukan (hal ini timbul karena kenaikan tingkat diskonto berpotensi menurunkan biaya jasa menaikkan biaya bunga).
Penelitian menunjukkan bahwa manajer secara strategis memilih (atau menyesuaikan) asumsi pensiun untuk mempercantik nilai yang dilaporkan di neraca maupun status pendaan pensiun. Secara khusus manajemen secara strategis memilih tingkat diskonto untuk mengurangi tingkat pensiun yang kurang didanai dan karenanya mengurangi rasio utang terhadap ekuitas. Tingkat diskonto yang dipilih umumnya sedikit lebih tinggi dari tingkat bunga yang berlaku bagi sekuritas dengan resiko yang sama. Hal tersebut menunjukkan usaha untuk menyajikan kewajiban pensiun lebih rendah dari seharusnya.
3-39 Deskripsikan penjelasan laporan keuangan yang diperlukan untuk menggunakan teknik keuangan atas risiko kerugian atas pos luar neraca. Bagaimana penjelasan ini digunakan untuk membantu analisis keuangan ?
Jawab :
Akuntansi manajemen memainkan peran yang penting dalam proses risiko manajemen. Mereka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi program lindung nilai.
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses kuantifikasi penyeimbang yang berkaitan dengan alternative srategi respon risiko. Setelah potensi risiko diidentifikasi selanjutanya manajemen harus merancang lindung nilai untuk memnimilkan potensi risiko tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan :
Lindungi nilai neraca, yaitu strategi dengan menyesuaiakan tingkatan dan nilai aktiva dan kewajiban perusahaan.
Lindungi nilai operasinal, yaitu strategi dengan berfokus pada variable-variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban.
Lindungin nilai kontraktual, yaitu strategi dengan memperhatikan instrument dan mengelola potensi risiko pada instrument keuangan baik instrument derivative maupun instrumen dasar.
3-50 Identifikasikan pos yang diperlukan sebagai penyesuaian periode lalu.
Jawab :
Terdapat akun yang memerlukan penyesuaian diakhir periode :
Akun perlengkapan
Yaitu akun perlengkapan ini memerlukan adanya penyesuaian dikarenakan ada nya pemakaian pada sedang berjalan.
Akun beban bayar dimuka
Yaitu dimana memerlukan adanya penyesuaian karena waktu telah dijalani/jatuh tempo.
Akun akiva tetap
Yaitu dimana memerlukan adanya penyesuaian karena adanya penyusutan aktiva.
Akun pendapatan
Yaitu memerlukan penyesuaian karena ada pendapatan yang belum diperhitungan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan.
Akun beban
Yang memerlukan penyesuaian karena ada beban yang belum diperhitungkan atau pembayaran yang belum menjadi beban.
Akun pendapatan diterima dimuka
Yang memerlukan penyesuaian karena berjalan waktu atau diserahkan prestasi pada pelanggan.
3-11. a. Indentifikasi klasifikasi sewa oleh lessor. Jelaskan kriteria untuk mengklarifikasikan setiap jenis sewa.
Mencatat sewa sebagai sewa pendanaan (capital lease).
Ada 4 kriteria saat terjadinya transaksi sewa sebagai pendanaan yaitu sebagai berikut.
Pada akhir masa sewa, terdapat adanya transfer kepemilikan aset kepada penyewa (lessee).
Adanya opsi untuk membeli aset pada harga yang murah.
Untuk Masa sewa 75% atau lebih dari 75% estimasi untuk umur ekonomis aset.
Nilai sekarang dari pembayaran sewa dan pembayaran sewa minimum lainnnya sebesar 90% atau lebih dari nilai wajar aset yang akan dikurangi dengan kredit pajak investasi yang ditahan oleh pemilik (lessor).
Mencatat Sewa sebagai Sewa Operasi (Operating Lease).
Pada operating lease, lessor membeli barang dan kemudian menyewakan kepada lessee untuk jangka waktu tertentu. Di dalam menentukan besarnya pembayaran lease, lessor tidak memperhitungkan biaya-biaya tersebut karena setelah masa Lease berakhir diharapkan harga barang tersebut masih cukup tinggi. Sewa operasi diklasifikasikan apabila tidak ada ada satu pun kriteria dari sewa pendanaan terpenuhi. Perusahaan biasanya mengatur sewa secara efektif sehingga bisa untuk diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
b. Jelaskan prosedur akuntansi sewa oleh lessor.
Sewa pendanaan (capital Lease)
Dalam capital lease, Aset yang disewakan dan kewajiban yang disewakan diakui dalam laporan posisi keuangan. Selama masa sewa, penyewa mencatat aset dan kewajiban berdasarkan sejumlah nilai sekarang pembayaran sewa minimum (MPL), tidak termasuk biaya Administrasi, contohnya asuransi, perawatan dan pajak yang dibayar lessor yang termasuk dalam MPL.
Pembayaran sewa guna usaha selama tahun berjalan merupakan biaya sewa yang diakui dan dicatat berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha, meskipun pembayaransewa guna usaha dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode. Selama masa sewa aset harus disusutkan dengan cara kebijakan penyusunan lessee yang normal dengan Konsisten. Beban bunga diakui sebagai kewajiban sewa.
Sewa Operasi (Operating Lease)
Dalam operating Lease, tidak ada aset dan kewajiban yang diakui dalam laporan posisi keuangan serta lessee dan lessor mencatat pembayaran sewa minimum (MPL) sebagai beban atau pendapatan sewa saat terjadi.
3-22 Biaya pension yang termasuk dalam laba bersih adalah biaya pensiun periodic. Bagaimana ia berbeda dengan biaya pensiun ekonomis? Logika apa yang dipakai untuk mengakui biaya pension periodik merata yang bersih dibandingkan dengan biaya pension ekonomis dalam laba?
Ada tiga perbedaan yang nyata dalam biaya pensiun yang dilaporkan (biaya pensiun periodik bersih) dan biaya pensiun ekonomi yaitu:
Yang dilaporkan adalah pengembalian yang diharapkan atas aktiva program, bukan pengembalian actual aktiva program.
Pengembalian atas aktiva program yang diharapkan mengurangi biaya pensiun yang dilaporkan. Untuk pengembalian votalitas tersebut, keuntungan atau kerugian dari selisih antara pengembalian yang diharapkan dan pengembalian actual ditangguhkan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian atas aktiva program yang ditangguhkan tersebut diamortisasi selama masa tertentu dan disertakan dalam biaya pensiun yang dilaporkan. Pengembalian aktiva program yang diharapkan dihitung dengan mengalikan tingkat pengembalian aktiva program jangka panjang yang diharapkan dengan nilai pasar aktiva program bersangkutan pada awal periode.
Dampak perubahan aktuaria dan biaya jasa lalu tidak termasuk (ditangguhkan) dalam biaya pensiun yang dilaporkan (garis panah menunjukkan penangguhan ini).
Penagguhan dan amortisasi keuntungan atau kerugian bersih timbul dari penundaan pengakuan deviasi dari harapan untuk kewajiban pensiundan aktiva pensiun. Keuntungan atau kerugian bersih terdiri atas (1) selisih antara pengembalian actual dan pengembalian yang diharapkan atas aktiva program dan (2) keuntungan dan kerugian bersih aktuaria. Pendekatan koridor melindungi keuntungan dan kerugian yang tidak diakui yang berada dalam koridor untuk tidak diamortisasi. Koridor ini adalah mana yang lebih besar antara 10% PBO pada awal tahun. Mana yang lebih besar , yang diamortisasi selama periode jasa pegawai rata-rata.Penangguhan dan amortisasi biaya jasa lalu menunda pengakuan dampak biaya jasa lalu pada biaya pensiun yang dilaporkan . Amortisasi didasarkan pada periode jasa pegawai di masa depan, secara garis lurus.
Komponen yang ditangguhkan diamortisasikan selama jasa pegawai yang tersisa.
Penangguhan dan amortisasi keuntungan atau kerugian transisi timbul saat pertama kali program dibentuk. Dalam akuntansi pensiun, perusahaan menentukan : (1) PBO (dari aktuaris); (2) nilai wajar aktiva program (dari pengelola); (3) biaya pensiun yang tidak didanai atau biaya pensiun yang dibayar di muka yang telah diakui (dari catatan perusahaan).selisih antara PBO dan jumlah (2) ditambah (3) tidak diakui segera. Jumlah tersebut dianggap sebagai keuntungan atau kerugian transisi yang tidak diakui dan diamortisasi secara garis lurus selama periode rata-rata jasa pegawai yang tersisa.
Logika yang dipakai untuk mengakui biaya pensiun periodik merata yang bersih dibandingkan dengan biaya pensiun ekonomis laba adalah Biaya pensiun periodik bersih meratakan komponen volatilitas biaya pensiun, seperti keuntungan atau kerugian aktuarial, biaya jasa lalu atau tingkat pengembalian aset program aktual, dengan cara menunda pengakuannya melalui proses yang ditangguhkan atau di amortisasi. Untuk lebih menyelaraskan neraca dengan laporan laba-rugi, hanya mengakui kumulatif biaya pensiun periodik bersih atau diistilahkan dengan biaya pensiun akrual atau dibayar dimuka pada neraca, dan bukannya pada status pendanaan dari programnya. Beban pensiun dimasukkan dalam perhitungan laba bersih, meskipun menyisakan biaya pensiun periodik. Perbedaan biaya ekonomis pensiun dan biaya periodik pensiun bersih dimasukkan dalam laba komprehensif lainnya, yang merupakan bagian dari ekuitas pemegang saham. perhotungan biaya pensiun ekonomi bersih adalah penyesuaian untuk pengembalian aktual aktiva program yang merupakan laba program pensiun. Laba aktiva program terdiri atas penghasilan investasi,kenaikan modal serta dividen dan bunga yang diterima, dikurangi upah manajemen, ditambah kenaikan yang direalisasi dan todak direalisasi. Pengembalian aktiva program biasanya mengurangi biaya pensiun. Penempatan biaya pensiun ekonomi dalam laporan laba rugi dapat menimbulkan votalitas laba yang tidak perlu , yang sering kali mengaburkan dampak ekonomi lainnya.
3-33 Apakah kewajiban OPEB dan bagaimana menentukannya?
Imbalan pascapensiun selain pensiun atau imbalan karyawan pascapensiun lainnya (other postretirement employee benefit-OPEB) merupakan imbalan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pensiunan dan anggota keluarganya. Contohnya adalah asuransi jiwa, perawatan kesehatan, bantuan perumahan, serta jasa hukum dan pajak. Berikut adalah ciri-ciri akuntansi OPEB:
Pelaporan biaya bersih (net cost reporting)
nilai sekarang biaya akrual untuk kompensasi yang dijanjikan atas jasa pegawai
akrual biaya bunga sampai saat pembayaran imbalan
pengembalian investasi dalam aktiva program, pengembalian tersebut tidak mengurangi biaya sebagian besar program karena sebagian besar tidak didanai.
Pengakuan yang ditunda (delayed recognition). Perubahan-perubahan tertentu dalam OPEB. Hal ini dilakukan melalui proses penangguhan dan amortisasi yang bertujuan menghindarkan biaya kini dari votalitas yang berlebihan.
Saling hapus (offsetting). Aktiva program yang dibatasi untuk pembayaran OPEB saling hapus dengan akumulasi kewajiban imbalan pascapensiun untuk menentukan nilai yang diakui dalam neraca.
Kewajiban pemberi kerja dalam SFAS 106 disebut akumulasi kewajiban imbalan pascapensiun (accumulated postretirement benefit obligation-APBO). Total biaya ditentukan secara aktuaria untuk menyediakan imbalan di masa depan, kewajiban imbalan pascapensiun yang diharapkan (expected postretirement benefit obligation-EPBO), diakui secara bertahap selama masa jasa pegawai yang diharapkan.
Hanya sedikit perusahaan yang mendanai kewajiban OPEB tersebut. Perbedaan besar lainnya adalah bentuk imbalan pascapensiun yang sering kali berbentuk jasa yang dijanjikan seperti imbalan perawatan kesehatan, bukan kompensasi dalam bentuk uang.
Terdapat prosedur tiga langkah untuk analisis imbalan pascapensiun, yaitu:
menentukan dan merekonsialiasi biaya dan kewajiban (atau aktiva) imbalan ekonomis dan yang dilaporkan
membuat penyesuaian yang diperlukan atas laporan keuangan, khususnya neraca
mengevaluasi asumsi aktuaria dan dampaknya pada laporan keuangan.
3-44 Jelaskan mengapa analisis harus dicermati dalam akuntansi cadangan kerugian masa depan (future loss reserve).
Agar perusahaan mengetahui perhitungan yang matang akan kondisi mendatang, bagaimana kemampuan perusahaan membayar kreditnya dan apakah pinjaman lebih menguntungkan daripada penambahan modal sendiri serta agar bisa merincikan bagaimana prospek tambahan investasi dimasa yang akan datang.
a. Apakah yang dimkasud dengan anjak piutang atau sekuritisasi piutang?
Anjak piutang adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan. Dalam kegiatan anjak piutang, terdapat 3 pelaku utama yang terlibat, yaitu perusahaan anjak piutang, klien atau supplier sebagai pihak pengguna jasa perusahaan anjak piutang, dan nasabah atau customer sebagai pihak yang mengadakan transaksu dengan klien
Apakah arti penjualan piutang dengan recourse? Penjualan tanpa recourse?
Penjualan piutang dengan recourse adalah dengan pemberian jaminan dari penjual piutang, dimana penjual piutang (client) menanggung risiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang yang dijual ke perusahaan factor. Factor tidak menanggung risiko atas gagalnya pembayaran dari customer
Sedangkan penjualan tanpa recourse adalah anjak piutang tanpa pemberian jaminan dari penjual piutang, dimana perusahaan factor menanggung risiko atas tidak tertagihnya seluruh piutang yang dijual kepada perusahaan pembiayaan (factor), baik gagal bayar, maupun bangkrut.
Bagaimana penjualan piutang (terutama dengan recource) berpotensi untuk mendistorsi neraca?
Distorsi akuntansi adalah deviasi informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang realitas bisnis yang terjadi. Distorsi ini bisa mencul karena kelemahan dasar akrual yang bersumber dari standar akuntansi, kesalahan estimasi, trade off relevan dan realiability.
Kesalahan mengestimasi konsekuensi aliran kas masa depan bisa mendistorsi relevansi angka akuntansi. Misal penjualan kredit memiliki potensi untuk tidak dibayar oleh pembeli. Kesalahan mengestimasi cadangan kerugian piutang dapat menyebabkan distorsi.
3-19 Jelaskan perbedaan antara program pensiun manfaat pasti dan program pensiun iuran pasti. Bagaimana akuntansi berbeda untuk kedua program ini ?
Program pensiun manfaat pasti menentukan jumlah pensiun yang dijanjikan oleh pemberi kerja untuk disediakan bagi pensiunan. Dalam program ini, pemberi kerja menanggung risiko kinerja dana pensiun. Selain itu program pensiun manfaat pasti mensyaratkan pemberi kerja untuk membayar pekerja secara berkala sejumlah uang yang telah ditentukan sebelumnya sejak pekerja pensiun sampai pekerja meninggal.
Program pensiun iuran pasti jumlah yang diterima oleh peserta pada saat pensiun tergantung pada jumlah iuran dari pemberi kerja atau iuran peserta dan hasil usaha kewajiban dari pemberi kerja adalah membayar iuran kerja sesuai dan yang ditatapkan dalam peraturan pensiun.
Akuntansi untuk kedua program :
Program Pensiun luran Pasti
Pengakuan Beban Manfaat Pensiun
Dalam Program Pensiun luran Pasti, iuran pemberi kerja untuk jasa periode tertentu harus diakui sebagai beban pada periode tersebut.
Laporan keuangan pemberi kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun luran Pasti harus mengungkapkan informasi berikut :
Di dalam neraca, jumlah kewajiban yang timbul sebagai akibat perbedaan antara jumlah pendanaan yang telah dilakukan oleh pemberi kerja sejak pembentukan program dengan jumlah yang diakui sebagai beban selama periode yang sama.
Di dalam laporan laba rugi, jumlah yang diakui sebagai beban pensiun selama periode yang bersangkutan;
Di dalam catatan atas laporan keuangan :
gambaran umum tentang program pensiun, termasuk karyawan atau kelompok karyawan yang ikut menjadi peserta program pensiun;
hal-hal penting lainnya yang berhubungan dengan program pensiun yang dapat mempengaruhi daya banding laporan keuangan periode tersebut dengan periode sebelumnya.
Program Pensiun Manfaat Pasti
Pengakuan Biaya Jasa Kini
Dalam Program Pensiun Manfaat Pasti, biaya jasa kini harus diakui sebagai beban periode berjalan. Pengakuan Biaya Manfaat Pensiun selain Biaya Jasa Kini Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial, dampak perubahan asumsi aktuarial dan dampak perubahan program pensiun sehubungan dengan peserta yang masih aktif bekerja harus diakui sebagai beban atau pendapatan secara sistematis selama estimasi sisa masa kerja rata-rata para peserta tersebut.
Apabila besar kemungkinannya suatu Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti akan dibubarkan atau terdapat pengurangan peserta yang signifikan, maka :
setiap tambahan biaya manfaat pensiun yang terjadi harus segera diakui sebagai beban; dan
setiap surplus yang terjadi harus diakui sebagai pendapatan pada periode dimana pembubaran Dana Pensiun terjadi dan pengurangan peserta program pensiun terjadi, dengan mem-perhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
Dengan memperhatikan kewajiban pemberi kerja terhadap peserta yang telah pensiun sebagaimana diatur dalam Peraturan Dana Pensiun, nilai sekarang aktuarial dari suatu perubahan manfaat pensiun yang terjadi sehubungan dengan peserta yang telah pensiun, diakui sebagai beban atau pendapatan pada periode terjadinya perubahan. Jika hal tersebut tidak dapat dilakukan, harus diungkapkan alasannva.
3-30 Apa yang menentukan arus kas perusahaan sehubungan dengan pensiun dan OPEB? Mengapa arus kas keluar kini bukan merupakan indikator yang baik terhadap arus kas masa depan, sehubungan dengan pensiun?
Yang menentukan arus kas perusahaan sehubungan dengan pensiun dan OPEB yaitu bahwa arus kas keluar sama dengan kontribusi yang disiapkan perusahaan untuk program tersebut. Arus kas keluar sekarang merupakan indikator yang baik dalam mengevaluasi profitabilitas dari posisi keuangan perusahaan maupun dalam meramalkan arus kas masa depan. Hal ini disebabkan, karena perusahaan akan mengontribusi suatu program jika diperlukan saja.
3-41 Jelaskan bagaimana perlakuan pendanaan pos-pos luar neraca harus dilakukan dalam rangka analisis keuangan!
Pendanaan di luar neraca (off-balance-sheet financing) adalah tidak tercatatnya kewajiban pendanaan tertentu. Salah satu cara untuk mendanai properti, pabrik, dan peralatan adalah meminta pihak luar untuk mendapatkannya, dan perusahaan untuk menggunakan asset tersebut, serta menyediakan dana yang cukup untuk melunasi utang. Contoh rancangan ini, adalah purchase agreements dan through-put agreement dimana perusahaan sepakat untuk membeli barang sejumlah tertentu melalui fasilitas pemrosesan, atau take-or-pay arrangement dimana perusahaan memberikan jaminan untuk membayar sejumlah tertentu barang, diperlukan atau tidak. Variasi dari rancangan ini melibatkan penciptaan entitas terpisah dan kemudian menyediakan pendanaan tidak lebih dari 50% kepemilikan-seperti joint venture atau persekutuan terbatas (limited partnership). Perusahaan menempatkan transaksi ini sebagai investasi dalam ekuitas dan tidak mengkonsolidasikannya dalam laporan keuangan perusahaan.
3-10. a. Jelaskan kriteria untuk mengklasifikasi sewa oleh lessee.
b. Siapkan ringkasan akuntansi sewa oleh lessee.
Jawaban:
a. Lessee mengklasifikasi dan mencatat sewa sebagai capital lease jika pada saat terjadinya,
transaksi tersebut memenuhi minimal satu dari empat kriteria sebagai berikut:
1) Terdapat transfer kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa. Jika sewa
mentransfer kepemilikan aset kepada penyewa, itu adalah sewa modal. Kriteria ini tidak
kontroversial dan mudah diimplementasikan dalam praktik.
2) Terdapat opsi untuk membeli aset pada harga murah (bargain price). Opsi pembelian
murah memungkinkan penyewa untuk membeli properti sewaan dengan harga tertentu
yang secara signifikan lebih rendah dari nilai wajar yang diharapkan properti pada tanggal
opsi menjadi dapat dilakukan. Pada awal sewa, perbedaan antara opsiharga dan nilai wajar
yang diharapkan harus cukup besar untuk melaksanakan opsi cukup terjamin.
3) Masa sewa 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomis aset. Jika periode sewa sama
dengan atau melebihi 75 persen dari kehidupan ekonomi aset, lessor mengalihkan sebagian
besar risiko dan manfaat kepemilikan kepada lessee. Kapitalisasi adalah oleh karena itu
tepat. Namun, menentukan jangka waktu sewa dan umur ekonomis aset bisa menyusahkan.
4) Nilai sekarang pembayaran sewa dan pembayaran sewa minimum lainnya sebesar 90%
atau lebih dari nilai wajar aset dikurangi dengan kredit pajak investasi yang ditahan oleh
lessor. Jika nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum sama dengan atau melebihi 90
persen dari nilai wajar aset, maka penyewa seperti Delta harus mengkapitalisasi aset
sewaan. Mengapa? Jika nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum cukup dekat
dengan nilai wajar dari pesawat, Delta secara efektif membeli aset. Menentukan nilai
sekarang dari pembayaran sewa minimum melibatkan tiga konsep penting: (1) pembayaran
sewa minimum, (2) biaya eksekusi, dan (3) tingkat diskonto.
b. Terdapat dua klasifikasi sewa ditinjau dari lessee, yaitu sewa operasi dan sewa pembiayaan.
Perlakuan akuntansi atas sewa operasi adalah relatif sederhana, beban rental (rental expense)
akan dibebankan ke laba rugi saat pembayaran atau pada saat terutang atau pembayaran sewa
dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sewa
pembiayaan dianggap lebih mirip dengan pembelian daripada penyewaan aset.
Konsekuensinya, akuntansi untuk sewa pembiayaan oleh lessee memerlukan pencatatan yang
serupa dengan pembelian sebuah aset dengan kredit jangka panjang. Dengan demikian, pada
awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan
posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
3-21 Apakah komponen tak-berulang (nonrecurring) utama dari biaya pensiun? Gambarkan bagaimana akuntansi pensiun sekarang ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan
komponen tak-berulang (nonrecurring) ini.
Jawaban:
Biaya pensiun yang tidak berulang (nonrecurring pension cost), terdiri atas dua komponen
sebagai berikut:
1. Keuntungan atau kerugian aktuaria (actuarial gain or loss) merupakan perubahan PBO yang
terjadi saat asumsi aktuaria dalam penghitungan PBO direvisi. Tingkat diskonto merupakan
faktor yang sering direvisi karena ketergantungannya pada tingkat bunga yang berlaku dalam
ekonomi. Asumsi lain yang dapat berubah adalah tingkat kematian, perputaran pegawai, dan
tingkat pertumbuhan kompensasi.
2. Biaya jasa lalu (prior service cost) timbul karena perubahan ketentuan program pensiun atas
PBO. kontrak pensiun dinegosiasikan ulang dengan pihak pekerja, sehingga menghasilkan
keuntungan retroaktif.
Gambar:
Pertama, asumsikan perubahan aktuaria atas tingkat pertumbuhan kompensasi dari 4%
menjadi 5%. Oleh karena perubahan asumsi ini, estimasi kompensasi Smith pada saat pensiun naik dari $21.911 menjadi $26.533. Perubahan ini juga meningkatkan PBO akhir tahun 2006 sebesar $1.036 dan mengakibatkan kerugian aktuaria. Selanjutnya, asumsikan perubahan rumus pension dari kompensasi satu minggu per tahun jasa menjadi kompensasi satu setengah minggu per tahun jasa. Perubahan ini mengakibatkan manfaat pensiun per tahun naik sebesar 50% dari $3.061 menjadi $4.592. Perubahan ini juga mengakibatkan kenaikan PBO sebesar $2.973. Perubahan ini merupakan biaya jasa lalu.
3-32 Jelaskan “metode koridor” dalam penangguhan dan amortisasi keuntungan dan kerugian aktuaria pada saat program. Apakah dasar pemikiran menggunakan metode ini?
Jawaban:
Penangguhan dan amortisasi keuntungan atau kerugian serta perbedaan antara tingkat
pengembalian aktual dengan yang diharapkan ditangguhkan digabungkan yang disebut dengan
keuntungan (kerugian) bersih. Jumlah net ditambahkan pada saldo yang belum diamortisasi, carryforward (akumulasi penangguhan bersih dikurangi akumulasi amortisasi pada awal periode) untuk menentukan total keuntungan (kerugian) bersih yang belum diakui. Kemudian, sebuah metode koridor diterapkan untuk menentukan apakah, dan berapa keuntungan (kerugian) bersih yang belum diakui harus diamortisasi. Dasar pemikiran menggunakan metode ini yaitu, dikarenakan jumlah yang diamortisasi adalah 10% selisih lebih besar dari nilai aset program atau 10% dari kewajiban pensiun (PBO) pada awal periode, maka hanya kelebihan dari keuntungan (kerugian) bersih yang belum diakui yang berada di atas koridor tersebut yang diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa periode pemanfaatan dari program pegawai.
3-43 Identifikasi dan deskripsikan beberapa kategori cadangan (reserves), penyisihan (allowance), dan cadangan provisi (provision) untuk beban dan kerugian.
Jawaban :
➢ Cadangan (reserves)
Cadangan adalah laba ditahan yang ditetapkan untuk maksud tertentu, jadi tidak boleh
digunakan untuk tujuan lain atau digunakan untuk menjelaskan dana tertentu yang dicadangkan
dan diperuntukkan bagi maksud tertentu. Maka cadangan ini harus dimasukkan ke dalam pos
harta dan dikelompokkan sebagai aset tidak lancar.
➢ Penyisihan (allowance)
Penyisihan adalah suatu kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tak tertagih
oleh perusahaan. Piutang yang pelunasannya kurang terjamin karena tidak dibuat dalam suatu
perjanjian. Oleh karena itu, piutang inilah yang biasanya mengandung penghapusan piutang (
bad debt)
➢ Cadangan Provisi (Provision)
Provisi merupakan liabilitas yang jumlah dan waktunya belum diketahui dengan pasti.
Perusahaan dapat mengakui adanya provisi jika ada beberapa kondisi seperti:
a. Perusahaan mempunyai kewajiban saat ini sebagai akibat peristiwa masalalu (misalnya
penjualan)
b. Memungkinkan arus keluar sumber daya yang mempunyai manfaat ekonomis untuk
menyelesaikan kewajiban tersebut.
c. Estimasi dari jumlah kewajiban dapat diukur secara andal.
\
3-3. Jelaskan kondisi yang diperlukan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai ulang utang jangka pendeknya secara jangka panjang.
Jawab:
Kondisi yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membiayai kembali utang jangka pendek secara jangka panjang adalah:
Perusahaan yang sebenarnya telah menerbitkan utang jangka panjang untuk mengganti utang jangka pendek setelah tanggal neraca perusahaan, namun neraca tersebut belum dipublikasikan.
Perusahaan telah melakukan -dalam hal ini menandatangani perjanjian dengan bank atau sumber modal lainnya yang dapat memberikan perusahaan untuk pendanaan kembali utang jangka pendek ketika telah jatuh tempo.
3-14. Bila sebuah sewa dianggap sebagai sewa operasi bagi lesse maupun lessor, jelaskan jumlah yang tertera dalam neraca lesse maupun lessor terkait dengan kewajiban sewa dan aset sewa.
Jawab:
Neraca pada lessee tidak mengakui adanya aset atau kewajiban terkait sewa dan lessee akan mengakui (mencatat) pembayaran sewa (minimum lease payment-MLP) sebagai beban sewa. Sedangkan pada lessor, di dalam neracanya akan mencatat aset sewa sekaligus dengan beban penyusutan aset tersebut dan mengakui pembayaran sewa sebagai pendapatan ketika pembayaran telah diterima.
3-25. Apakah manfaat pascapensiun karyawan lainnya (OPEB)? Apa perbedaan utama antara pensiun dengan OPEB?
Jawab:
Manfaat karyawan pascapensiun lainnya (other postretirement employee benefits-OPED), yaitu pemberi kerja memberikan manfaat dibidang perawatan kesehatan seperti asuransi jiwa bahkan dapat juga berupa penyediaan bantuan perumahan kepada para karyawan pensiun beserta anggota keluarganya.
Perbedaan utama antara OPED dengan pensiun letaknya pada:
Pendanaan untuk OPED, karena tidak ada landasan hukum yang secara khusus mengatur pendanaan OPED seperti pensiun. hal tersebut dibutuhkan untuk mengontrol pendanaan dengan jumlah yang pas, pendanaan terlalu tinggi (overfund) atau sebaliknya (underfund) melalui hukum pajak yang menjamin keamanan manfaat pensiun tersebut, serta pendanaan OPED tidak dapat mengurangi pajak.
Berbentuk non-moneter (bukan uang) atau jasa sehingga membuat kesulitan dalam melakukan estimasi.
3-36. Definisikan sebuah komitmen dan berikan tiga contoh komitmen dalam perusahaan?
Jawab:
Komitmen didefinisikan sebagai suatu klaim pada sumber daya perusahaan yang potensial untuk masa depan perusahaan atau dengan kata lain komitmen adalah suatu perjanjian yang tidak dapat dibatalkan. Contoh dari komitmen :
Komitmen untuk memperpanjang kontrak dengan pemasok untuk pembelian barang dan jasa tertentu selama satu tahun.
Komitmen untuk membayar utang perusahaan dalam jangka waktu 2 tahun, harus dilunasi tepat waktu.
Komitmen dalam pembelian aset tetap yang selama masa kontruksi yang harus dibayar.
3-47. Identifikasi fitur-fitur saham preferen yang membuatnya mirip dengan utang. Identifikasi fitur-fitur yang membuatnya mirip dengan saham biasa
Jawab:
Fitur saham preferen yang membuat saham preferen mirip dengan utang adalah hak deviden dan hak likuidasi. Hak deviden yaitu hak atas penerimaan deviden yang berjumlah tetap seperti saham biasa, dan hak likuidasi yang membuat saham preferen terlihat seperti kewajiban (utang).
Sedangkan,
Fitur saham preferen yang membuat mirip dengan saham biasa adalah hak deviden, hak suara, dan hak konversi menjadi saham biasa. Dimana hak deviden saham preferen bersifat tetap seperti saham biasa. Hak suara yang dimiliki saham preferen juga tetap sesuai dengan jumlah saham yang dipegang. Dan hak saham preferen yang dapat di konversi menjadi saham biasa.
Soal 3-1 : Identifikasi dan jelaskan dua sumber utama utang lancar (sebagaimana dikaitkan dengan aktivitas bisnis)
dua sumber utama utang lancar (sebagaimana dikaitkan dengan aktivitas bisnis) Terdapat dua jenis kewajiban lancar.
Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi, meliputi utang pajak, pendapatan diterima dimuka (unearned revenue ), uang muka, utang usaha dan beban operasi akrual lainnya, seperti utang gaji.
Jenis kedua kewajiban lancar yang timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek, bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga
3-12 : Jelaskan provisi untuk sewa real estat!
Jawab:
Provisi untuk sewa real estat adalah biaya balas jasa ke bank karena disetujuinya pinjaman untuk pembiayaan sewa real estat. Biaya provisi ini hampir sama dengan biaya administrasi. Biaya provisi dikenakan sebanyak satu kali di awal proses pengambilan kredit dengan memotong langsung dari dana pinjaman yang dicairkan bank untuk pembiayaan real estat.
3-23 Apa yang diakui dalam aturan akuntansi pensiun sekarang (SFAS 158) di dalam neraca. Apakah bedanya dengan yang diakui dalam peraturan terdahulu (SFAS 87) ?
Jawab:
Status yang diakui dalam neraca akuntansi pensiun sekarang (SFAS 158) mengakui status pendanaan bagi program pensiun pada neraca. Menciptakan mekanisme perataan yang cukup kompleks di mana pengakuan komponen yang memiliki volatilitas dan bersifat tak berulang ditunda melalui penangguhan dan kemudian diamortisasi. Neraca dan laporan laba rugi diartikulasikan dengan mengakui perbedaan antara biaya pensiun ekonomi dan komprehensif lainnya, sebagai lawannya (counterpart) dalam proses perataan (yaitu termasuk dalam komponen laba bersih).
SFAS 87 bertujuan untuk mengurangi votalitas yang tidak perlu atas biaya pensiun yang dilaporkan, dengan menyarankan proses perataan yang meliputi penundaan biaya (dan penghasilan) ekonomi tertentu yang dianggap tidak biasa dan tidak berulang lalu kemudian mengamortisasikannya selama periode jasa yang diharapkan. Fokus SFAS 87 adalah tercapainya ukuran biaya pensiun yang stabil dan permanen oleh karena itu beban pensiun yang termasuk dalam laba bersih disebut biaya pensiun periode bersih.
3-34 a. Jelaskan kerugian kontinjensi. Berikan Contoh.
b. Jelaskan dua kondisi yang diperlukan sebelum perusahaan dapat mencatat kerugian kontinjensi terhadap laba.
Jawab :
Kerugian kontingensi (loss contiengencies) adalah situasi yang melibatkan ketidakpastian atas kemungkinan terjadinya kerugian. Kewajiban yang terjadi sebagai akibat dari kerugian kontinjensi menurut defenisinya disebut sebagai kewajiban kontinjen. Kewajiban kontijen (contiegencies liabilities) adalah kewajiban yang bergantung pada terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih kejadian di masa depan untuk mengkonfirmasi jumlah hutang, pihak yang dibayar, tangal pembayaran, atau keberadaannya. Apabila terdapat kerugian kontinjensi, maka kemungkinan bahwa kejadian di masa depan akan menguatkan terjadinya kewajiban dapat berkisar dari sangat mungkin hingga kurang mungkin. Contoh kerugian kontinjensi adalah kerugian piutang tak tertagih dan kewajiban garansi produk.
Dua kondisi agar perusahaan dapat mencatat kerugian kontinjensi terhadap laba, yaitu:
Kemungkinan terjadinya peristiwa kerugian tersebut di masa depan sangat besar.
Jumlah kerugian harus dapat diestimasi dengan memadai.
Soal 3-45, bedakan antara jenis-jenis perbedaan antara pos-pos kredit ditangguhkan pada neraca. Diskusikan bagaimana penganalisis pos-pos ini.
Akun-akun yang masuk kedalam Akun “Kredit ditangguhkan” adalah Asuransi dibayar di muka, sewa dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, iklan dibayar dimuka, bunga dibayar dimuka, dan pendapatan yang dibayar dimuka, dll. Dalam banyak kasus, akun-akun ini mirip dengan akun beban dan kewajiban, tetapi disisi lain, akun-akun ini juga dapat mewakili akun pendapatan ditangguhkan/pendapatan yang belum diperoleh.
Akun kredit ditangguhkan seperti:
Beban yang diperkirakan dapat bermanfaat untuk jangka waktu yang pendek dicantumkan di neraca dalam kelompok aset lancar, yang biasanya disebut beban dibayar dimuka.
Pembayaran/pendapatan di muka untuk jangka panjang yang dapat disajikan di neraca dalam bagian yang disebut beban yang ditangguhkan.
Pendapatan yang ditangguhkan dapat disajikan pada neraca dalam kelompok kewajiban lancar, yang disebut pendapatan yang belum dihasilkan atau pendapatan di terima di muka.
Pendapatan yang ditangguhkan yang mencakup jangka panjang, disajikan di neraca pada bagian yang disebut kredit yang ditangguhkan.
Pendapatan yang masih harus diterima dapat disajikan didalam neraca sebagai aset yang masih harus diterima/piutang. Jumlah piutang usaha untuk pendapatan yang masih akan diterima biasanya jatuh tempo dalam jangka pendek dan digolongkan sebagai aset lancar.
3-9 Jelaskan bagaimana analisis laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kewajiban perusahaan, baik yang ada maupun yang kontijen.
Penyelesaian:
Dalam analisis laporan keuangan kewajiban perusahaan dilakukan/diserahkan oleh auditor yang merupakan satu sumber keyakinan dalam identifikasi dan pengukuran kewajiban. Auditor menggunakan teknik seperti konfirmasi langsung, melakukan telaah atas notulen rapat, membaca kontrak dan perjanjian, serta bertanya pada pihak-pihak yang memahami kewajiban perusahaan untuk meyakinkan diri mereka bahwa perusahaan mencatat seluruh kewajibannya. Sumber keyakinan lain adalah akuntansi berpasangan atau ayat berganda (double-entry accounting) yang mensyaratkan adanya jurnal penyeimbang antara perolehan aset, sumber daya atau biaya dengan kewajiban atau pembebanan sumber daya.
Namun demikian, tidak terdapat keharusan penjurnalan untuk sebagian besar komitmen (merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan bedasarkan kinerja dimasa depan sesuai kontrak) dan kewajiban kontijen. Kontijen merupakan keuntungan dan kerugian potensial yang penyelesaiannya bergantung pada satu atau lebih peristiwa dimasa depan. Kerugian kontinjensi yang disebut kewajiban kontinjen/bersyarat (contigent liability) merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan. Jadi, keakuratan dan kewajaran jumlah utang dapat dicek dengan merekonsiliasi jumlah utang dengan pengungkapan beban bunga dan pembayaran bunga. Setiap perbedaan yang tidak dapat dijelaskan memerlukan analisis lebih lanjut atau memerlukan penjelasan manajemen. Jika kewajiban dinyatakan lebih rendah dari seharusnya, kita harus mewaspadai penyajian laba lebih tinggi dari yang seharusnya, kita harus waspadai penyajian laba lebih tinggi dari yang seharusnya karena beban yang lebih rendah atau ditangguhkan.
3-20 Dari sudut pandang ekonomi murni, definisikan apa yang membentuk (a) kewajiban pensiun, (b) asset program pension, (c) posisi ekonomi bersih dari program pensiun, (d) biaya pensiun ekonomi?
Penyelesaian:
Kewajiban Pensiun
Akumulasi kewajiban manfaat (Accumulated Benefit Obligation A.B.O)
Merupakan nilai sekarang aktuaria kewajiban manfaat pensiunan dimasa depan kepada pekerja pada saat pensiunan berdasarkan kompensasi saat ini dan jasa sampai saat ini.
Proyeksi Kewajiban Manfaat (Projected Benefit Obligation P.B.O)
Merupakan estimasi aktuaria atas utang manfaat pensiunan dimasa depan dan jasa sampai saat ini.
Asset Pensiunan
Status Pendanaan (funded status) atas program yang mempresentasikan posisi ekonomi bersihnya. sebuah program disebut “Didanai Lebih” bila nilai asset pensiun lebih besar dari P.B.O dan disebut “Didanai Kurang” bila nilai asset pensiun lebih kecil P.B .O.
Posisi Ekonomi Bersih dari program pension
Apabila program pensiun diterapkan posisi ekonomi bersih dari program pensiun harus menunjukkan posisi keuangan yang signifikan dan cenderung memperoleh profit yang bagus.
Biaya Pensiun Ekonomi (Economic Pensiun cost)
Economic pensiun cost atau beban merupakan biaya bersih yang timbul dari perubahan posisi ekonomi bersih atau status pendanaan ( Funded status) selama periode yang bersangkutan.Biaya pensiun ekonomi meliputi komponen yang berulang (Recurring) atau normal maupun yang tidak berulang ( Non Recurring) atau Abnormal. Pengembalian atas asset program pensiun digunakan untuk menutup biaya – biaya tersebut untuk menghitung biaya pensiun ekonomi bersih.
Biaya pensiun yang terulang terbagi 2 yaitu :
Biaya Jasa (Service Cost)
Merupakan nilai sekarang. Aktuaria atas manfaat pensiunan, biaya yang menambah P.B.O ini timbul saat pegawai bekerja satu periode lagi, biaya jasa hanya ada dalam program yang mendasarkan jumlah pensiunan pada periode jasa.
Biaya Bunga (Interest Cost)
Merupakan penambahan atas PBO ynag timbul karenapembayaran pensiunan menjadi satu periode lebih dekat. Biaya ini muncul karena PBO merupakan nilai sekarang atas manfaat pensiunan di masa depan, dimana tingkat kenaikan terkait dengan” nilai waktu dari uang”(Time Value Of Money).
3-31 Jelaskan pengukuran alternatif dalam kewajiban pensiun. Pengukuran mana yang mengikat secara legal?
Penyelesaian:
Program pensiun (pension plan) merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan manfaat pensiun bagi pekerja, dan perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak: pemberi kerja, yang memberikan kontribusi pada program pensiun, pekerja yang menerima manfaat dan dana pensiun. Dana pensiun (pension fund) terpisah dari pemberi kerja dan diadiministrasikan oleh pihak yang ditunjuk (trustee).
Program pensiun dapat dibagi dalam dua kategori utama, yaitu:
Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit)
Menentukan jumlah pensiun yang dijanjikan oleh pemberi kerja untuk disediakan bagi pensiunan. Dalam program ini, pemberi kerja menanggung risiko kenerja dana pensiun.
Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution)
Menentukan jumlah kontribusi pemberi kerja pada program pensiun. Dalam ini, jumlah manfaat penisiunan bergantung pada kinerja dan pensiun dan pekerja Dalam program ini, pekerja menanggung risiko kinerja dana pensiun.
Dalam kedua program pensiun, pengukuran dalam kewajiban pensiun biasanya ditentukan melalui rumus yang dikaitkan dengan upah pekerja. Program pensiun iuran pasti segera mewajibkan pemberi kerja untuk membayar sebesar proporsisi tetap dari kompensasi pekerja saat ini, sedangkan program manfaat pasti mensyaratkan pemberi kerja untuk membayar pekerja secara berkala sejumlah uang yang telah ditentukan sebelumnya sejak pekerja pensiun sampai pekerja meninggal. Pembayaran pensiun juga dipengaruhi oleh provinsi perolehan hak (vesting). Vesting merupakan hak pekerja atas manfaat pensiun terlepas dari apakah pekerja masih berada dalam perusahaan atau tidak. Hak ini biasanya diberikan setelah pekerja memberikan jasa kepada pemberi kerja selama periode minimum tertentu.
Setelah kewajiban pensiun ditentukan, beban pendanaan (funding) menjadi keputusan manajemen untuk program pensiun manfaat pasti, yang dipengaruhi oleh pertimbangan legal dan pertimbangan pajak. Hukum pajak menerapkan ketentuan pendanaan minimum untuk keamanan manfaat pensiunuan. Hukum pajak juga menerapkan batasan pengurangan pajak (tax deductibility) untuk program pensiun yang didanai terlalu tinggu (overfunded). Ketentuan minimum juga terdapat dalam Employee Retirement Income Security Act (ERISA). Perusahaan mempunyai pilihan untuk mendanai terlalu tinggi (overfund) atau mendanai terlalu rendah (underfund).
3-42 Identifikasi jenis sekuritas ekuitas yang mirip dengan utang.
Penyelesaian:
Sekuritas ekuitas yang mirip dengan utang, yaitu jenis saham yang biasanya kita sebut dengan saham preferen. Namun, bukan berarti saham preferen yang tidak memiliki syarat tertentudan digolongkan dalam utang. Sekuritas tersebut, yaitu saham preferen yang dapat ditarik kembali.
Saham preferen yang dapat ditarik kembali dapat dikatakan mirip dengan utang karena memiliki provisi penarikan kembali wajib. Sekuritas ini mengharuskan suatu perusahaan untuk membayar dana pada tanggal tertentu. Jika memang saham tersebut termasuk sekuritas ekuitas yang sesungguhnya, maka tidak akan memiliki ketentuan seperti yang disebutkan. Jadi, saham preferen yang dapat ditarik kembali merupakan sebuah kewajiban untuk membayar tunai di masa yang akan datang.
Dok. Pribadi |
3-2 Identifikasi ketentuan pengungkapan utama untuk utang lancar yang terkait dengan pendanaan
Jawab:
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang pelunasannya menggunakan aset lancar atau
akan menimbulkan kewajiban lancar lainnya. Kewajiban lancar diharapkan perusahaan
akan dibayar atau dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Utang lancar diungkapkan
berdasarkan nilai jatuh temponya bukan pada nilai sekarang, hal ini dikarenakan waktu
pelunasan utang terhitung pendek.
3-13 Bahas implikasi akuntansi sewa bagi analisis laporan keuangan
Jawab:
Akuntansi sewa bagi pemilik (lessor) sama hal nya dengan akuntasi penyewa (lessee),
perbedaan nya yaitu pemilik mencatat sewa sebagai operating lease atau capital lease.
Jika dicatat sebagai operating lease asset sewa tetap berada dineraca lessor dan
pembayaran sewa saat diterima dicatat sebagai pendapatan. Lessor mencatat beban
penyusutan atas asset sewa tersebut. Selisih antara pendapatan sewa dengan beban
penyusutan menjadi laba bagi lessor. Jika diklasifikasikan sebagai capital lease, lessor
memindahkan asset sewa dari neraca dan mencatat piutang sebesar yang diharapkan.
Selisih antara piutang dan aset yang dipindahkan dari neraca disajikan sebagai
kewajiban, yaitu pendapatan diterima dimuka yang berkurang dan dicatat sebagai
pendapatan periodik dalam masa sewa. Ada 2 jenis sewa bagi lessor yaitu sewa
penjualan dan sewa pendanaan langsung.
3-24 Bagaimana aturan akuntansi pensiun sekarang (SFAS 158) mengartikulasikan
posisi ekonomi bersih (Funded Status) yang diakui dalam neraca dengan biaya
pensiun periodik merata bersih yang diakui dalam laporan laba rugi?
Jawab:
Akuntansi pensiun masa sekarang (yang disebutkan dalam SFAS 158) menciptakan
mekanisma peralatan yang cukup kompelks dimana pengakuan komponen yang
memiliki volatitias dan bersifat tak berulang ditunda melalui penangguhan dan
kemudian amortisasi. Namun, neracca mengakui status pendanaan program. Neraca dan
laporan laba rugi diartikulasikan dengan menbgakui perbedaan antara biaya pension
ekonomi dan komprehensif lainnya, sebagai lawannya (counterpart) dalam proses
perataan yaitu termasuk dalam komponen laba bersih.
3-35 Definisikan terminologi big Bath. Jelaskan kapan seorang manajer akan
mempertimbangkan untuk menjalani “ Taking a big bath” dan bagaimana analisis
posisi keuangan kini dan profitabilitas masa depan akan disesuaikan jika
seseorang mencurigai bahwa perusahaan telah melakukan big bath.
Jawab:
Big bath merupakan strategi yang dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak
mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih adalah biasanya periode dengan kinerja
yang buruk (seringkali pada masa resesi di mana perusahaan lain juga melaporkan laba
yang buruk) atau peristiwa saat terjadi satu kejadian yang tidak biasa seperti perubahan
manajemen, merger, atau restrukturisasi. Strategi big bath juga sering kali dilakukan
setelah strategi peningkatan laba pada periode sebelumnya. Oleh karena sifat big
bath yang tidak biasa dan tidak berulang, pemakai cenderung tidak memperhatikan
dampak keuangannya. Taking a big Bath Bentuk ini biasanya berlangsung selama
periode restrukturisasi atauketika terjadi masalah organisasi, termasuk ketika
akan mengangkat CEO baru.Jika perusahaan harus melaporkan kerugian
manajemen akan melaporkan dalamjumlah yang besar dengan cara memindahkan
biaya-biaya yang sebenarnya baruakan terjadi pada periode mendatang ke periode
sekarang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi pada
periode mandatang. Selain itupun perusahaan yang laba bersihnya di bawah
batas rencana bonus mungkin akan m e l a k u k a n t a k e a b a t h , u n t u k a l a s a n y a n g s a m a , y a i t u m e n i n g k a t k a n kemungkinan bonus dimasa
datang. Dampaknya perusahaan akan melakukan penghapusan yang besar dan
menyimpan laba untuk masa mendatang.
Manajemen laba dapat diartikan sebagai suatu tindakan manajemen laba yang
mempengaruhi laba yang dilaporkan dan memberikan manfaat ekonomi yang keliru
kepada perusahaan, sehingga dalam jangka panjang hal tersebut akan sangat menggangu
bahkan membahayakan perusahaan.Tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen
yang menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi
tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikkan atau penurunan
profitabilitas perusahaan untuk jangka panjang.
3-46 Identifikasi tujuan klasifikasi dan catat penjelasan yang diasosiasikan dengan bagian ekuitas pada neraca. Jelaskan relevensi penjelasan ini untuk menganalisis laporan keuangan.
Jawab:
Menurut PSAK (2002) pasal 49, pengertian ekuitas adalah hak residual atas aktiva
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Dengan kata lain, ekuitas adalah suatu
perkiraan yang mencerminkan porsi hak atau kepentingan pemilik perusahaan terhadap
harta perusahaan tersebut.Dalam ekuitas terdapat pemisahan antara Modal saham, Agio
saham, Saldo laba, Laba komprehensif akumulasian dan Kepentingan nonpengendali.
Dalam akuntansi, ekuitas ini memiliki saldo normal pada kredit dalam jurnal.
Ekuitas ini merupakan modal pemilik yang menjadi modal awal perusahaan. Dalam
akuntansi, ekuitas ini memiliki saldo normal pada kredit dalam jurnal. Ekuitas ini
merupakan modal pemilik yang menjadi modal awal perusahaan. Dalam teori akuntansi
ekuitas adalah hal residual atas aset perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban.
Maka ekuitas adalah aset dikurangi dengan ekuitas.
4-6 a. Jelaskan pentingnya tingkat aktivitas terhadap biaya produk yang diproduksi
perusahaan manufaktur
Jawab:
Perusahaan Manufaktur Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan
pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan. Informasi
biaya per unit adalah sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk penilaian
persediaan, penentuan laba, dan pengambilan keputusan lainnya. Pengungkapan biaya
persediaan dan penentuan laba adalah kebutuhan pelaporan keuangan yang dihadapi
setiap perusahaan pada setiap akhir periode. Tidak mungkin untuk menyerahkan
penawaran yang berarti tanpa mengetahui biaya-biaya yang berkaitan dengan unit yang
akan diproduksi. Keputusan membuat atau membeli suatu produk, menerima atau
menolak suatu pesanan, atau mempertahankan atau menghentikan suatu lini produk
memerlukan informasi biaya per unit.
Activity-Based Costing
Activity-Based Costing (ABC) adalah suatu sistem informasi akuntansi yang
mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu organisasi dan
mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dan perluasan dari aktivitasnya.
ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas untuk
memproduksi, mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan.
Metode Activity Based Costing (ABC) System menghitung setiap biaya pada
masing-masing aktivitas dengan dasar alokasi yang berbeda untuk masing-masing
aktivitas. Banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia belum mengadopsi metode ini
dalam penghitungan biaya produksi yang dikeluarkan untuk setiap produk. Umumnya
metode yang digunakan oleh perusahaan yang berada di Indonesia adalah pemerataan
biaya secara umum untuk masing-masing produk. Padahal masing-masing produk
tersebut kenyataannya tidak menggunakan sumber daya dalam jumlah yang sama.
4-6 b. Alokasi biaya overhead membutuhkan beberapa asumsi. Jelaskan dan berikan
ilustrasi alokasi biaya dan kaitannya terhadap tingkat aktivitas beserta contoh.
Jawab:
Metode Alokasi Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Clean Cost Concepts adalah cara
mengalokasikan BOP, dimana BOP bagian Jasa secara langsung dialokasikan ke bagian
produksi sesuai proporsi pemakaian jasanya:
1) Metode alokasi langsung (direct alocation method), Dalam metode ini, BOP
departemen jasa dialokasikan ke tiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya.
Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departemen
jasa hanya dinikmati/dimanfaatkan oleh departemen produksi, dan tidak ada
departemen jasa lain yang memakai jasa tersebut.
Contoh kasus: Metode Alokasi langsung CV INDAH mengolah produknya melalui dua departemen produksi yakni departemen proses 1 dan proses 2, dan ditunjang oleh dua departemen jasa yaitu departemen jasa listrik (X) dan departemen jasa pemeliharaan mesin (Y). Seluruh tenaga listrik dan pemeliharaan mesin sepenuhnya digunakan oleh departemen produksi dengan proporsi:
Departemen Produksi
Departemen Jasa X
Departemen Jasa Y
Proses 1
30%
25%
Proses 2
35%
40%
Proses 3
35%
35%
Perkiraan besarnya BOP untuk masing-masing departemen adalah
Departemen Produksi
Jumlah BOP (Rp)
Proses 1
180.000.000
Proses 2
200.000.000
Proses 3
150.000.000
Jasa X
30.000.000
Jasa Y
60.000.000
Tentukan BOP Dianggarkan setelah alokasi dengan menggunakan metode alokasi
langsung!
Penyelesaian:
Menghitung BOP dianggarkan Alokasi BOP dari masing-masing departemen adalah:
a) Jasa X
BOP departemen jasa X sebanyak Rp 30.000.000 seluruhnya dialokasikan ke
masing-masing departemen produksi dengan proporsi masing-masing
Departemen Proses 1 = 30% x Rp 30.000.000 = Rp 9.000.000,-
Departemen Proses 2 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-
Departemen Proses 3
= 35% x Rp 30.000.000
Total
=
=
Rp 10.500.000,-
Rp 30.000.000,-
b) Jasa Y BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 60.000.000 seluruhnya dialokasikan ke
masing-masing departemen produksi dengan proporsi masing-masing:
Departemen
Departemen
1
2
=
=
25%
40%
x
x
Rp
Rp
60.000.000
60.000.000
=
=
Rp
Rp
15.000.000,-
24.000.000,-
Departemen
3 = 35% x Rp
60.000.000
=
Rp
21.000.000,-
Total
=
Rp
60.000.000,-
2) Metode Alokasi Bertahap (Step Method)
Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen jasa tidak hanya
dinikmati oleh departemen produksi saja, melainkan digunakan pula oleh
departemen jasa yang lain. Sebagai contoh bagian jasa terdiri dari bagian
pembangkit tenaga listrik dan bagian reparasi. Bagian pembangkit tenaga listrik
menggunakan sebagian jasa yang disediakan oleh bagian reparasi untuk
memperbaiki mesin-mesin diesel. Sebaliknya bagian reparasi menggunakan pula
sebagian jasa yang disediakan oleh bagian pembangkit listrik untuk menggerakkan
peralatan reparasi.
Satu metode untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik bagian jasa
apabila terjadi hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode aljabar
(Algebraic method). Dalam metode ini biaya overhead pabrik yang timbul di
masing-masing bagian jasa dinyatakan dalam formula berikut:
X = a1 + b1 Y
Y = a2 + b2 X
Z = a3 + b3 Z
Keterangan:
X = jumlah BOP bagian jasa X setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa Y
Y = jumlah BOP bagian jasa Y setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa X
a1 = BOP bagian jasa X sebelum alokasi
a2 = BOP bagian jasa Y sebelum alokasi
b1 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa Y oleh bagian X
b2 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa X oleh bagian Y
Contoh Kasus : Metode Alokasi Bertahap
PT RINGO mempunyai dua departemen produksi dan dua departemen jasa.
Perusahaan merencanakan Biaya Overhead Pabrik untuk kapasitas normal produksi
sebesar 50.000 unit, selama Tahun 2006 sebesar:
Departemen
Kegiatan
Jumlah BOP
Proses I
Setting
Rp. 22.800.000,-
Proses II
Finishing
Rp. 12.200.000,-
Jasa X
listrik
Rp. 28.000.000,-
Jasa Y
Pemeliharaan
Rp. 2.000.000,-
Rencana penggunaan jasa dari departemen jasa adalah jasa bagian jasa selain
digunakan oleh bagian produksi (departemen proses 1 & 2), juga dipakai oleh
bagian jasa sendiri. Dalam hal ini terjadi tukar menukar jasa antara bagian jasa
listrik dan bagian jasa pemeliharaan. Proporsi pemakaian jasanya adalah:
Departemen
pemberi jasa
Departemen Pemakai Jasa
Proses I
Proses II
Jasa X
Jasa Y
Jasa X
30%
50%
-
20%
Jasa Y
40%
35%
25%
-
Berdasarkan data tersebut, diminta:
a. Menghitung BOP Neto masing-masing departemen jasa
b. Menghitung BOP Neto yang dianggarkan untuk masing-masing departemen
produksi
Penyelesaian:
a. Menghitung BOP Neto bagian Jasa setelah alokasi
Dengan menggunakan Metode Aljabar, maka biaya tiap bagian jasa dinyatakan
dalam persamaan-persamaan berikut:
X = a1 + b1 Y .................................. persamaan 1
Y = a2 + b2 X .................................. persamaan 2
X = 28.000.000 + 25% Y
Y = 2.000.000 + 20% X
Jadi
X = 28.000.000 + 0,25 (2.000.000 + 0,2 X)
X = 28.500.000 + 500.000 + 0,05 X
X – 0,05 X = 28.500.000
X = 30.000.000
Y = 2.000.000 + 20% X
Y = 2.000.000 + 0,2 (X)
Y = 2.000.000 + 0,2 (30.000.000)
Y = 8.000.000
Jadi BOP bagian jasa listrik setelah mendapat alokasi BOP dari bagian
jasa pemeliharaan adalah sebesar Rp 30.000.000,- dan BOP bagian jasa
pemeliharaan setelah mendapatkan alokasi BOP dari bagian jasa listrik adalah
sebesar Rp 8.000.000,-.
Dengan demikian maka jumlah BOP Neto untuk masing-masing
departemen jasa adalah:
Keterangan
Mula-mula
Tambahan (+)
Kurangi (-)
BOP Neto
Bagian Liatrik (X)
28.000.000
2.000.000
6.000.000
24.000.000
Bagian Pemeliharaan (Y)
2.000.000
6.000.000
2.000.000
6.000.000
Jumlah
30.000.000
30.000.000
Kedua BOP Neto dari bagian jasa listrik dan pemeliharaan, kemudian
dibebankan kepala masing-masing departemen produksi sesuai proporsi
masing-masing.
Soal 3-4.
Jelaskan bagaimana diskon dan premium obligasi biasanya muncul. Dan jelaskan bagaimana diskon dan premium tersebut dihitung.
Jawaban:
Diskon terjadi apabila harga jual obligasi pada saat penerbitan lebih rendah daripada nilai nomimal. Kelebihan nilai nominal atas harga jual inilah yang dinamakan dengan diskon. Sedangkan premium obligasi terjadi apabila harga jual obligasi pada saat penerbitan lebih tinggi daripada nilai nominal. Selisih antara harga jual dengan harga nominal inilah yang dinamakan dengan perium obligasi.
Perhitungan diskon adalah nilai nominal dikurangkan dengan harga jual yang lebih rendah dari nilai nominal. Dan selanjutnya di amortisasi dengan metoda garis lurus. Sedangkan perhitungan premium obligasi adalah harga jual obligasi yang didapat dikurangkan dengan nilai nominal obligasi.
Soal 3-15.
Jika sebuah sewa diakui sebagai capital lease oleh lessor maupun lesse, jelaskan jumlah yang akan ditemui dalam neraca lessor dan lesse terkait dengan kewajiban dan aset sewa.
Jawaban:
Pada neraca lessor dan lesse, kewajiban dan aset sewa setiap tahun tidak sama, kecuali pada permulaan dan akhir sewa. Perbedaan ini timbul karena aset sewa menurun sebesar penyusutan yang ada, sementara kewajiban sewa menurun sebesar amortisasi pokok yang ada. Penurunan ekuitas pada tahun sebelumnya, yang merupakan total penyusutan dan beban bunga untuk periode yang bersangkutan. Proses ini berlanjut selama masa sewa. Aset sewa selalu lebih rendah dari kewajiban sewa selama masa sewa. Hal ini dikarenakan akumulasi penyusutan selalu lebih besar dari jumlah pokok akumulatif.
Soal 3-26.
Apakah kategori utama informasi yang dijelaskan dalam catatan kaki manfaat pascapensiun?
Jawaban:
Kategori utama informasi yang dijelaskan dalam catatan kaki manfaat pascapensiun adalah:
Penjelasan posisi yang dilaporkan dalam neraca
Detail biaya manfaat periodik bersih
Informasi mengenai aktuaria dan asumsi lain
Informasi mengenai alokasi aset dan kebijakan pendanaan
Kontribusi masa depan yang diharapkan dan pembayaran manfaat
Informasi mengenai posisi yang dilaporkan dalam neraca, terdiri atas dua bagian utama. Pertama, menerangkan mengenai perubahan pada kewajiban manfaat dan aset program serta penentuan status pendanaan pada akhir tahun. Kedua, menunjukkan detail tentang bagaimana status pendanaan program pensiun dilaporkan dalam neraca.
Soal 3-37.
Jelaskan kapan sebuah komitmen menjadi kewajiban yang dilaporkan?
Jawaban:
Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak, dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.
Jenis komitmen terbagi dua, yaitu:
Komitmen Tagihan, yaitu komitmen yang akan diterima oleh suatu bank dari pihak lainnya.
Komitmen kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan oleh suatu bank kepada nasabah atau pihak lain.
Jadi sebuah komitmen menjadi kewajiban yang dilaporkan ketika komitmen itu terjadi tagihan yang harus dibayarkan di masa yang akan datang
Soal 3-48.
Jelaskan pentingnya likuidasi saham preferen apabila berbeda dengan nilai par atau nilai dilaporkan untuk tujuan analisis
Jawaban:
Saham preferen (preferred stock) adalah saham yang memiliki kelebihan keutamaan (hak) dibandingkan saham biasa. Tentang hak saham preferen yang lebih diutamakan daripada saham biasa, ini ditekankan oleh kata prefer (merupakan kata dalam bahasa Inggris yang artinya lebih suka). Pada saham preferen, nilai pari ini digunakan untuk menunjukkan nilai penawaran saham. Deviden pada saham preferen dihitung dengan menggunakan persentase dari nilai pari. jadi pentingnya likuidasi saham preferen apabila berbeda dengan nilai par adalah hak untuk mendapatkan dividen dan hak untuk mendapatkan pembagian aset sebagai hasil likuidasi (pembubaran) perusahaan.
3-7 Jelaskan persyaratan pengungkapan utama untuk utang jangka panjang?
informasi mengenai jatuh tempo hutang di masa depan, rincian ketentuan kontrak seperti jaminan dan perjanjian, saldo yang belum digunakan dalam jalur kredit.
Persyaratan pengungkapan utama utang jangka panjang meliputi: rincian utang yang belum dibayar dan tersedia, jadwal pembayaran, nilai wajar utang,
3-18 Perusahaan menggunakan berbagai metode pembiayaan untuk menghindari pelaporan utang di neraca. Identifikasi dan gambarkan beberapa metode pembiayaan di luar neraca ini.?
Properti, pabrik, dan peralatan dapat dibiayai dengan meminta pihak luar memperoleh fasilitas sementara perusahaan setuju untuk melakukan bisnis yang cukup dengan fasilitas tersebut untuk menyediakan dana yang cukup untuk membayar hutang. Contoh dari pengaturan semacam ini adalah melalui perjanjian, di mana perusahaan setuju untuk menjalankan sejumlah barang tertentu melalui fasilitas pemrosesan atau pengaturan "ambil atau bayar" di mana perusahaan menjamin untuk membayar sejumlah barang tertentu baik yang dibutuhkan atau tidak.
Variasi dari pengaturan di atas melibatkan penciptaan entitas terpisah untuk kepemilikan dan pembiayaan fasilitas (seperti usaha patungan atau kemitraan terbatas) yang tidak dikonsolidasikan dengan laporan keuangan perusahaan dan, dengan demikian, dikeluarkan dari kewajibannya.
Perusahaan telah berusaha untuk membiayai inventaris tanpa melaporkan inventaris atau kewajiban terkait pada neraca mereka. Ini umumnya adalah pengaturan pembiayaan produk di mana perusahaan menjual dan setuju untuk membeli kembali persediaan dengan harga pembelian kembali sama dengan harga jual asli ditambah mobil
3-29 Definisikan dan jelaskan eksposur risiko pensiun. Kombinasi faktor apa yang memicu "krisis pensiun" di awal tahun 2000-an? Apa tiga hal yang harus diperiksa oleh seorang analis ketika mengevaluasi risiko pensiun?
Risiko pensiun adalah probabilitas (kemungkinan) perusahaan akan tidak mampu memenuhi kewajiban pensiun kini. Risiko pensiun bergantung pada status pendanaan program, semakin kurang didanai (unserfunded) program itu, semakin tinggi risiko pensiun. Namun, status pendanaan tidak memberikan informasi mengenai dua faktor lain yaitu: (1) intensitas pensiun, yaitu ukuran kewajiban pensiun (atau aset program) dalam kaitannya dengan ukuran aset lain perusahaan, dan (2) sejauh mana profil risiko aset pensiun tidak dikaitkan dengan risiko kewajiban pensiun.
Eksposur risiko pensiun menjadi masalah penting selama awal tahun 2000-an yang disebut dengan “krisis pensiun”. Selama terjadi krisis pensiun ini, suku bunga menurun tajam sehingga secara signifikan meningkatkan nilai kewajiban pensiun. Namun nilai aset program menurun selama periode yang dapat dibandingkan karena memburuknya pasar saham. Kombinasi faktor-faktor ini menyebabkan penurunan yang signifikan dalam tingkat pendanaan pensiun. Banyak program pensiun perusahaan menjadi sangat undefunded, yang menyebabkan beberapa perusahaan gagal menunaikan janji pensiunnya dan bahkan mengajukan proteksi kebangkrutan.
3-40. Deskripsikan kriteria yang harus dipenuhi suatu perusahaan sebelum transfer piutang yang dengan jaminan dapat dibukukan sebagai penjualan, bukannya sebagai pinjaman
PSAK 140 menggantikan PSAK 125 dan menetapkan aturan baru untuk penjualan piutang dagang ke entitas tujuan khusus (SPE). Untuk memperlakukan transfer sebagai penjualan (bukan pinjaman), SPE harus menjadi SPE yang Memenuhi Syarat. Kalau tidak, SPE harus dikonsolidasikan kecuali investor pihak ketiga melakukan investasi ekuitas yang,
Substantif (lebih dari 3% aset)
Mengontrol (mis., Kepemilikan lebih dari 50%)
Menanggung risiko kehilangan dolar pertama
Mengambil bentuk hukum ekuitas
Jika salah satu dari kondisi di atas tidak terpenuhi, transfer piutang dianggap sebagai pinjaman dengan piutang yang dijaminkan untuk pinjaman tersebut.
3-51. Banyak perusahaan melaporkan kepentingan minoritas dalam anak perusahaan"minority interest in subsidiary company" antara pos utang jangka panjang dan pos ekuitas dalam neraca konsolidasinya; sedangkan yang lain melaporkannya sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham.
a) Deskripsikan kepentingan minoritas (minority interest)
b) Tunjukkan pada bagian mana dalam neraca konsolidasi minority interest tersebut harus ditempatkan. Diskusikan apa sudut pandang yang mendasari kedua perbedaan pelaporan minority interest tersebut.
a) Kepentingan minoritas adalah klaim pemegang saham anak perusahaan yang dimiliki mayoritas yang total aset bersihnya termasuk dalam neraca konsolidasi.
b) Laporan keuangan konsolidasian sering menunjukkan kepentingan minoritas sebagai kewajiban: namun, mereka pada dasarnya berbeda sifatnya dari kewajiban yang diberlakukan secara hukum. Pemegang saham minoritas tidak memiliki hak yang dapat ditegakkan secara hukum untuk pembayaran dalam bentuk apa pun dari perusahaan induk. Oleh karena itu, analis keuangan dapat mengklasifikasikan kepentingan minoritas sebagai dana ekuitas dalam banyak kasus
3-5 Jelaskan cara kerja akuntansi nilai wajar atas utang jangka panjang. Bagaimana akuntansi nilai wajar berbeda dengan akuntansi terkini yang menggunakan biaya perolehan yang diamortisasi (amortizied cost)?
Jawab:
Cara kerja akuntansi nilai wajar yaitu diukur menggunakan nilai wajar pada saat pengakuan awalnya. Untuk meghitung nilai kini digunakan tingkat suku bunga pasar, sedangkan untuk menghitung bunga digunakan tingkat bunga kupon
Nilai wajar berbeda dengan biaya perolehan yang diamortisasi karena nilai wajar mencerminkan bunga kini, tidak seperti biaya perolehan yang diamortisasi, yang mencerminkan suku bunga pada saat diterbitkan. Misalnya, Alliance One mengungkapkan bahwa nilai wajar dari total utang jangka panjangnya adalah $905 juta, yang lebih besar dari biaya perolehan yang diamortisasi sebesar $885 juta. Akuntansi nilai wajar atas utang tidak diperlukan saat ini. Namun, US GAAP dan IFRS mendorong perubahan untuk mengakui nilai wajar atas utang pada laporan keuangan. Pada saat itu, sejumlah lembaga keuangan telah memilih untuk melaporkan berbagai jenis utang berdasrakan nilai wajar.
3-16 a. Identifikasikan klasifikasi sewa yang berbeda menurut lessor!
b. Jelaskan kriteria untuk mengklasifikasikan setiap jenis sewa tersebut!
Jawab:
a. Klasifikasi sewa yang berbeda menurut lessor adalah sewa yang dikategorikan sebagai operasi atau pembiayaan yang hampir sama dengan klasifikasi dari lessee namun dengan sedikit perbedaan. Ada dua jenis sewa yang penting menurut kriteria lessor yaitu :
Sewa Jenis Penjualan (sales-type lease), yang termasuk kriteria jenis sewa ini adalah ketika biaya sewa aset berbeda dengan nilai wajarnya pada tanggal sewa. Contoh: PT. A memproduksi computer dan menyewakannya ke pelanggan. PT. A mencatat penjualan, HPP, dan laba bruto atas sewa computer tersebut saat sewa terjadi. Menurut akuntansi pendapatan selama masa sewa tersebut dianggap sama dengan pendapatan diterima di muka.
Sewa Pembiayaan Langsung (direct financing lease), misalkan sebuah perusahaan X melakukan sewa pembiayaan langsung. Perusahaan X membeli aset dan menyewakannya langsung ke pelanggan. Menurut akuntansi, nilai aset yang disewakan sama dengan harga perolehan aset. Perusahaan ini berfungsi sama halnya bank, tidak ada pencatatan penjualan atau laba bruto namun mengakui pendapatan sewa selama masa berjalan.
Prosedur akuntansi untuk sewa menurut lessor!
Prosedur akuntansi sewa menurut lessor jika dikategorikan sebagai sewa operasi maka aset sewa tersebut harus tetap berada pada laporan posisi keuangan lessor dan diakui sebagai npendapatan serta mencatat beban penyusutannya. Selisih keduanya merupakan keuntungan bagi lessor atas sewa aset tersebut. Sedangakan jika lessor mengkategorikan sebagai sewa pembiayaan, aset sewa dihapus dari laporan posisi keuangan serta mencatat piutang sesuai jumlah pembayaran minimum sewa. Selisih antara keduanya diklasifikasikan sebagai liabilitas, pendapatan diterima di muka secara periodik.
3 – 27. Definisikan pembiayaan off-balance-sheet dan berikan tiga contoh!
Jawab:
Pembiayaan di luar laporan posisi keuangan (off-balance-sheet) adalah salah satu metode akuntansi dimana perusahaan tidak mencatat aset maupun kewajibannya ke dalam laporan posisi keuangan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk meminjam tanpa mempengaruhi perhitungan rasio hutang dan posisi likuiditas perusahaan.
3 contoh paling umum dari off-balance-sheet financing : - Sewa Operasi (leasing)
Pengembangan Kemitraan
Joint Venture
3 – 38. Jelaskan mengapa akuntansi untuk saham dividen kecil mensyaratkan bahwa nilai pasar, bukan nilai pari, dari saham yang didistribusikan akan dikenakan biaya atas saldo laba!
Jawab:
Akuntansi untuk saham dividen kecil (biasa) mensyaratkan bahwa nilai pasar dari saham yang didistribusikan akan dikenakan biaya atas saldo laba, hal ini disebabkan karena saldo laba atau retained earnings dipengaruhi secara langsung oleh pembagian saham dividen kecil. Pembagian dividen di masa mendatang akan diambil dari saldo laba perusahaan yang terdiri dari biaya distribusi saham yang pernah dibayarkan sebelumnya yaitu sebesar nilai pasar pada tanggal pengumuman. Pemegang saham akan menerima saham tambahan dalam bentuk imbal hasil untuk realokasi saldo laba ke akun modal.
3-49. Apa asumsi aktuarial utama yang mendasari imbalan pascakerja? Jelaskan bagaimana manajer dapat memanipulasi asumsi ini untuk mempercantik laporan keuangan!
Jawab:
Asumsi aktuarial utama yang mendasari imbalan pascakerja adalah tingkat diskonto, yang mana perubahannya dapat mempengaruhi besaran kewajiban pensiun maupun biaya imbalan ekonomi. Tingkat diskonto yang lebih rendah akan meningkatkan kewajiban imbalan seingga dapat mengurangi status pendanaan pada laporan posisi keuangan, selain itu juga bisa meningkatkan biaya imbalan ekonomi selama tahun yang bersangkutan. Tingkat diskonto juga mempengaruhi biaya imbalan yang dilaporkan meskipun arah dari dampak tersebut tidaklah jelas, hal ini dikarenakan kenaikan tingkat diskonto dapat menurunkan biaya jasa, namun malah menaikkan biaya bunga. Tingkat diskonto yang lebih tinggi mengindikasikan praktik akuntansi yang lebih agresif. Selain tingkat diskonto, asumsi aktuarial lainnya yaitu tingkat imbal hasil yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan. Apabila semakin tinggi tingkat imbal hasil yang diharapkan mengindikasikan praktik akuntansi yang lebih agresif karena menurunkan biaya imbalan yang dilaporkan sehingga menaikkan laba neto. Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan, asumsi ini lebih stabil dan dapat dipresiksi, namun juga dapat mempengaruhi negosiasi tenaga kerja.
Manajer juga dapat memanipulasi asumsi aktuarial ini untuk mempercantik laporan keuangan dikarenakan biaya yang dilaporkan yaitu biaya imbalan periodik neto, sangat sensitif terhadap asumsi aktuarial ini seperti misalnya imbal hasil aset program yang diharapkan, yang mana nilai aset program didasarkan pada angka yang dapat diverifikasi, biasanya nilai pasar, kewajiban imbalan diestimasi dengan menggunakan angka asumsi aktuarial.
3-6 Jelaskan bagaimana penerbitan utang konvertibel dan waran dapat memengaruhi analisis penilaian yang dilakukan oleh pemegang saham sekarang dan pemegang saham potensial!
Jawab :
Penerbit obligasi menawarkan beragam intensif untuk mempromosikan penjualan obligasi dan mengurangi tingkat bunga yang diinginkan, promosi ini meliputi fitur konversi dan waran untuk membeli saham biasa perusahaan penerbit obligasi, namun kreditur menerapkan pembatasan (atau persyaratan) untuk melindungi investasi mereka. Batasan dalam tindakan manajemen beragam bentuknya, persyaratan tersebut membatasi penggunaan asset bersih dengan menahan kemampuan manajemen untuk mendistribusikan asset kepada pemegang saham sekarang dan pemegang saham potensial.
3-17 Diskusikan bagaimana lessor mencerminkan manfaat sewa dalam laporan laba rugi untuk (a) operating lease dan (b) capital lease!
Jawab :
a). Operating Lease, Lessor tetap mencatat aktiva yang disewakan sebagai aktiva tetap dan menyusutkannya sesuai dengan kebijaksanaan penyusutan yang normal. Pendapatan sewa harus dilaporkan dalam laporan laba rugi selama jangka waktu lease. Lessor menyajikan aset di neraca sesuai sifat aset tersebut. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu di mana manfaat penggunaan aset sewaan menurun. Biaya langsung awal yang dikeluarkan dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Penyusutan aset sewaan harus dilakukan secara konsisten dengan kebijakan penyusutan normal aset sejenis, dan penyusutan dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK.
b). Capital Lease, Didalam laporan keuangan lessee transaksi capital lease menyebabkan kepemilikan aset dari leasing harus dilaporkan di dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca). Diiringi dengan penyajian nilai utang leasing di sisi kewajiban. Ketentuan ini membawa konsekuensi penyajian Beban Penyusutan- Aset Leasing pada Laporan Rugi/Laba dan Akumulasi Penyusutan- Aset Leasing didalam Neraca. Namun, poin penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa pembebanan Beban Penyusutan- Aset Leasing selama masa sewa hanya diperkenankan untuk kepentingan komersial. Dalam rangka menghitung PPh Badan, Beban Penyusutan- Aset Leasing selama masa sewa tidak diperkenankan dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto, pembebanan diperkenankan ketika masa sewa telah habis dan Aset Leasing telah menjadi milik lessee dengan dasar penyusutan adalah nilai residu. Hal ini sebagaimana telah diatur di dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK-1169/KMK.01/1991 dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-10/PJ.47/1994 termasuk pula dalam hal ini Beban Bunga yang muncul sehubungan dengan transaksi capital lease. Selain itu, terkait adanya transaksi capital lease ini maka lessee tidak boleh bertindak sebagai pihak pemotong PPh Pasal 23 atas sewa. Sehingga nilai sewa yang dibayarkan lessee kepada lessor adalah nilai bersih tanpa dipotong PPh Pasal 23.
3-28 Asumsi aktuaria utama apakah yang mendasari manfaat pascapensiun? Jelaskan bagaimana manajer dapat memanipulasi asumsi-asumsi ini untuk mempercantik laporan keuangan!
Jawab :
Asumsi Aktuaria yang mendasari manfaat pasca pensiun adalah estimasi tingkat diskonto perubahan tingkat diskonto mempengaruhi besaran kewajiban pensiun maupun biaya manfaat ekonomi. Tingkat diskonto yang lebih rendah meningkatkan kewajiban pensiun dan karenanya menurunkan status pendanaan dari neraca. Tingkat diskonto rendah mempengaruhi biaya manfaat yang dilaporkan, meskipun arah dampaknya tidak dapat detentukan (hal ini timbul karena kenaikan tingkat diskonto berpotensi menurunkan biaya jasa menaikkan biaya bunga).
Penelitian menunjukkan bahwa manajer secara strategis memilih (atau menyesuaikan) asumsi pensiun untuk mempercantik nilai yang dilaporkan di neraca maupun status pendaan pensiun. Secara khusus manajemen secara strategis memilih tingkat diskonto untuk mengurangi tingkat pensiun yang kurang didanai dan karenanya mengurangi rasio utang terhadap ekuitas. Tingkat diskonto yang dipilih umumnya sedikit lebih tinggi dari tingkat bunga yang berlaku bagi sekuritas dengan resiko yang sama. Hal tersebut menunjukkan usaha untuk menyajikan kewajiban pensiun lebih rendah dari seharusnya.
3-39 Deskripsikan penjelasan laporan keuangan yang diperlukan untuk menggunakan teknik keuangan atas risiko kerugian atas pos luar neraca. Bagaimana penjelasan ini digunakan untuk membantu analisis keuangan ?
Jawab :
Akuntansi manajemen memainkan peran yang penting dalam proses risiko manajemen. Mereka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi program lindung nilai.
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses kuantifikasi penyeimbang yang berkaitan dengan alternative srategi respon risiko. Setelah potensi risiko diidentifikasi selanjutanya manajemen harus merancang lindung nilai untuk memnimilkan potensi risiko tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan :
Lindungi nilai neraca, yaitu strategi dengan menyesuaiakan tingkatan dan nilai aktiva dan kewajiban perusahaan.
Lindungi nilai operasinal, yaitu strategi dengan berfokus pada variable-variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban.
Lindungin nilai kontraktual, yaitu strategi dengan memperhatikan instrument dan mengelola potensi risiko pada instrument keuangan baik instrument derivative maupun instrumen dasar.
3-50 Identifikasikan pos yang diperlukan sebagai penyesuaian periode lalu.
Jawab :
Terdapat akun yang memerlukan penyesuaian diakhir periode :
Akun perlengkapan
Yaitu akun perlengkapan ini memerlukan adanya penyesuaian dikarenakan ada nya pemakaian pada sedang berjalan.
Akun beban bayar dimuka
Yaitu dimana memerlukan adanya penyesuaian karena waktu telah dijalani/jatuh tempo.
Akun akiva tetap
Yaitu dimana memerlukan adanya penyesuaian karena adanya penyusutan aktiva.
Akun pendapatan
Yaitu memerlukan penyesuaian karena ada pendapatan yang belum diperhitungan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan.
Akun beban
Yang memerlukan penyesuaian karena ada beban yang belum diperhitungkan atau pembayaran yang belum menjadi beban.
Akun pendapatan diterima dimuka
Yang memerlukan penyesuaian karena berjalan waktu atau diserahkan prestasi pada pelanggan.
3-11. a. Indentifikasi klasifikasi sewa oleh lessor. Jelaskan kriteria untuk mengklarifikasikan setiap jenis sewa.
Mencatat sewa sebagai sewa pendanaan (capital lease).
Ada 4 kriteria saat terjadinya transaksi sewa sebagai pendanaan yaitu sebagai berikut.
Pada akhir masa sewa, terdapat adanya transfer kepemilikan aset kepada penyewa (lessee).
Adanya opsi untuk membeli aset pada harga yang murah.
Untuk Masa sewa 75% atau lebih dari 75% estimasi untuk umur ekonomis aset.
Nilai sekarang dari pembayaran sewa dan pembayaran sewa minimum lainnnya sebesar 90% atau lebih dari nilai wajar aset yang akan dikurangi dengan kredit pajak investasi yang ditahan oleh pemilik (lessor).
Mencatat Sewa sebagai Sewa Operasi (Operating Lease).
Pada operating lease, lessor membeli barang dan kemudian menyewakan kepada lessee untuk jangka waktu tertentu. Di dalam menentukan besarnya pembayaran lease, lessor tidak memperhitungkan biaya-biaya tersebut karena setelah masa Lease berakhir diharapkan harga barang tersebut masih cukup tinggi. Sewa operasi diklasifikasikan apabila tidak ada ada satu pun kriteria dari sewa pendanaan terpenuhi. Perusahaan biasanya mengatur sewa secara efektif sehingga bisa untuk diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
b. Jelaskan prosedur akuntansi sewa oleh lessor.
Sewa pendanaan (capital Lease)
Dalam capital lease, Aset yang disewakan dan kewajiban yang disewakan diakui dalam laporan posisi keuangan. Selama masa sewa, penyewa mencatat aset dan kewajiban berdasarkan sejumlah nilai sekarang pembayaran sewa minimum (MPL), tidak termasuk biaya Administrasi, contohnya asuransi, perawatan dan pajak yang dibayar lessor yang termasuk dalam MPL.
Pembayaran sewa guna usaha selama tahun berjalan merupakan biaya sewa yang diakui dan dicatat berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha, meskipun pembayaransewa guna usaha dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode. Selama masa sewa aset harus disusutkan dengan cara kebijakan penyusunan lessee yang normal dengan Konsisten. Beban bunga diakui sebagai kewajiban sewa.
Sewa Operasi (Operating Lease)
Dalam operating Lease, tidak ada aset dan kewajiban yang diakui dalam laporan posisi keuangan serta lessee dan lessor mencatat pembayaran sewa minimum (MPL) sebagai beban atau pendapatan sewa saat terjadi.
3-22 Biaya pension yang termasuk dalam laba bersih adalah biaya pensiun periodic. Bagaimana ia berbeda dengan biaya pensiun ekonomis? Logika apa yang dipakai untuk mengakui biaya pension periodik merata yang bersih dibandingkan dengan biaya pension ekonomis dalam laba?
Ada tiga perbedaan yang nyata dalam biaya pensiun yang dilaporkan (biaya pensiun periodik bersih) dan biaya pensiun ekonomi yaitu:
Yang dilaporkan adalah pengembalian yang diharapkan atas aktiva program, bukan pengembalian actual aktiva program.
Pengembalian atas aktiva program yang diharapkan mengurangi biaya pensiun yang dilaporkan. Untuk pengembalian votalitas tersebut, keuntungan atau kerugian dari selisih antara pengembalian yang diharapkan dan pengembalian actual ditangguhkan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian atas aktiva program yang ditangguhkan tersebut diamortisasi selama masa tertentu dan disertakan dalam biaya pensiun yang dilaporkan. Pengembalian aktiva program yang diharapkan dihitung dengan mengalikan tingkat pengembalian aktiva program jangka panjang yang diharapkan dengan nilai pasar aktiva program bersangkutan pada awal periode.
Dampak perubahan aktuaria dan biaya jasa lalu tidak termasuk (ditangguhkan) dalam biaya pensiun yang dilaporkan (garis panah menunjukkan penangguhan ini).
Penagguhan dan amortisasi keuntungan atau kerugian bersih timbul dari penundaan pengakuan deviasi dari harapan untuk kewajiban pensiundan aktiva pensiun. Keuntungan atau kerugian bersih terdiri atas (1) selisih antara pengembalian actual dan pengembalian yang diharapkan atas aktiva program dan (2) keuntungan dan kerugian bersih aktuaria. Pendekatan koridor melindungi keuntungan dan kerugian yang tidak diakui yang berada dalam koridor untuk tidak diamortisasi. Koridor ini adalah mana yang lebih besar antara 10% PBO pada awal tahun. Mana yang lebih besar , yang diamortisasi selama periode jasa pegawai rata-rata.Penangguhan dan amortisasi biaya jasa lalu menunda pengakuan dampak biaya jasa lalu pada biaya pensiun yang dilaporkan . Amortisasi didasarkan pada periode jasa pegawai di masa depan, secara garis lurus.
Komponen yang ditangguhkan diamortisasikan selama jasa pegawai yang tersisa.
Penangguhan dan amortisasi keuntungan atau kerugian transisi timbul saat pertama kali program dibentuk. Dalam akuntansi pensiun, perusahaan menentukan : (1) PBO (dari aktuaris); (2) nilai wajar aktiva program (dari pengelola); (3) biaya pensiun yang tidak didanai atau biaya pensiun yang dibayar di muka yang telah diakui (dari catatan perusahaan).selisih antara PBO dan jumlah (2) ditambah (3) tidak diakui segera. Jumlah tersebut dianggap sebagai keuntungan atau kerugian transisi yang tidak diakui dan diamortisasi secara garis lurus selama periode rata-rata jasa pegawai yang tersisa.
Logika yang dipakai untuk mengakui biaya pensiun periodik merata yang bersih dibandingkan dengan biaya pensiun ekonomis laba adalah Biaya pensiun periodik bersih meratakan komponen volatilitas biaya pensiun, seperti keuntungan atau kerugian aktuarial, biaya jasa lalu atau tingkat pengembalian aset program aktual, dengan cara menunda pengakuannya melalui proses yang ditangguhkan atau di amortisasi. Untuk lebih menyelaraskan neraca dengan laporan laba-rugi, hanya mengakui kumulatif biaya pensiun periodik bersih atau diistilahkan dengan biaya pensiun akrual atau dibayar dimuka pada neraca, dan bukannya pada status pendanaan dari programnya. Beban pensiun dimasukkan dalam perhitungan laba bersih, meskipun menyisakan biaya pensiun periodik. Perbedaan biaya ekonomis pensiun dan biaya periodik pensiun bersih dimasukkan dalam laba komprehensif lainnya, yang merupakan bagian dari ekuitas pemegang saham. perhotungan biaya pensiun ekonomi bersih adalah penyesuaian untuk pengembalian aktual aktiva program yang merupakan laba program pensiun. Laba aktiva program terdiri atas penghasilan investasi,kenaikan modal serta dividen dan bunga yang diterima, dikurangi upah manajemen, ditambah kenaikan yang direalisasi dan todak direalisasi. Pengembalian aktiva program biasanya mengurangi biaya pensiun. Penempatan biaya pensiun ekonomi dalam laporan laba rugi dapat menimbulkan votalitas laba yang tidak perlu , yang sering kali mengaburkan dampak ekonomi lainnya.
3-33 Apakah kewajiban OPEB dan bagaimana menentukannya?
Imbalan pascapensiun selain pensiun atau imbalan karyawan pascapensiun lainnya (other postretirement employee benefit-OPEB) merupakan imbalan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pensiunan dan anggota keluarganya. Contohnya adalah asuransi jiwa, perawatan kesehatan, bantuan perumahan, serta jasa hukum dan pajak. Berikut adalah ciri-ciri akuntansi OPEB:
Pelaporan biaya bersih (net cost reporting)
nilai sekarang biaya akrual untuk kompensasi yang dijanjikan atas jasa pegawai
akrual biaya bunga sampai saat pembayaran imbalan
pengembalian investasi dalam aktiva program, pengembalian tersebut tidak mengurangi biaya sebagian besar program karena sebagian besar tidak didanai.
Pengakuan yang ditunda (delayed recognition). Perubahan-perubahan tertentu dalam OPEB. Hal ini dilakukan melalui proses penangguhan dan amortisasi yang bertujuan menghindarkan biaya kini dari votalitas yang berlebihan.
Saling hapus (offsetting). Aktiva program yang dibatasi untuk pembayaran OPEB saling hapus dengan akumulasi kewajiban imbalan pascapensiun untuk menentukan nilai yang diakui dalam neraca.
Kewajiban pemberi kerja dalam SFAS 106 disebut akumulasi kewajiban imbalan pascapensiun (accumulated postretirement benefit obligation-APBO). Total biaya ditentukan secara aktuaria untuk menyediakan imbalan di masa depan, kewajiban imbalan pascapensiun yang diharapkan (expected postretirement benefit obligation-EPBO), diakui secara bertahap selama masa jasa pegawai yang diharapkan.
Hanya sedikit perusahaan yang mendanai kewajiban OPEB tersebut. Perbedaan besar lainnya adalah bentuk imbalan pascapensiun yang sering kali berbentuk jasa yang dijanjikan seperti imbalan perawatan kesehatan, bukan kompensasi dalam bentuk uang.
Terdapat prosedur tiga langkah untuk analisis imbalan pascapensiun, yaitu:
menentukan dan merekonsialiasi biaya dan kewajiban (atau aktiva) imbalan ekonomis dan yang dilaporkan
membuat penyesuaian yang diperlukan atas laporan keuangan, khususnya neraca
mengevaluasi asumsi aktuaria dan dampaknya pada laporan keuangan.
3-44 Jelaskan mengapa analisis harus dicermati dalam akuntansi cadangan kerugian masa depan (future loss reserve).
Agar perusahaan mengetahui perhitungan yang matang akan kondisi mendatang, bagaimana kemampuan perusahaan membayar kreditnya dan apakah pinjaman lebih menguntungkan daripada penambahan modal sendiri serta agar bisa merincikan bagaimana prospek tambahan investasi dimasa yang akan datang.
a. Apakah yang dimkasud dengan anjak piutang atau sekuritisasi piutang?
Anjak piutang adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan. Dalam kegiatan anjak piutang, terdapat 3 pelaku utama yang terlibat, yaitu perusahaan anjak piutang, klien atau supplier sebagai pihak pengguna jasa perusahaan anjak piutang, dan nasabah atau customer sebagai pihak yang mengadakan transaksu dengan klien
Apakah arti penjualan piutang dengan recourse? Penjualan tanpa recourse?
Penjualan piutang dengan recourse adalah dengan pemberian jaminan dari penjual piutang, dimana penjual piutang (client) menanggung risiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang yang dijual ke perusahaan factor. Factor tidak menanggung risiko atas gagalnya pembayaran dari customer
Sedangkan penjualan tanpa recourse adalah anjak piutang tanpa pemberian jaminan dari penjual piutang, dimana perusahaan factor menanggung risiko atas tidak tertagihnya seluruh piutang yang dijual kepada perusahaan pembiayaan (factor), baik gagal bayar, maupun bangkrut.
Bagaimana penjualan piutang (terutama dengan recource) berpotensi untuk mendistorsi neraca?
Distorsi akuntansi adalah deviasi informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang realitas bisnis yang terjadi. Distorsi ini bisa mencul karena kelemahan dasar akrual yang bersumber dari standar akuntansi, kesalahan estimasi, trade off relevan dan realiability.
Kesalahan mengestimasi konsekuensi aliran kas masa depan bisa mendistorsi relevansi angka akuntansi. Misal penjualan kredit memiliki potensi untuk tidak dibayar oleh pembeli. Kesalahan mengestimasi cadangan kerugian piutang dapat menyebabkan distorsi.
3-19 Jelaskan perbedaan antara program pensiun manfaat pasti dan program pensiun iuran pasti. Bagaimana akuntansi berbeda untuk kedua program ini ?
Program pensiun manfaat pasti menentukan jumlah pensiun yang dijanjikan oleh pemberi kerja untuk disediakan bagi pensiunan. Dalam program ini, pemberi kerja menanggung risiko kinerja dana pensiun. Selain itu program pensiun manfaat pasti mensyaratkan pemberi kerja untuk membayar pekerja secara berkala sejumlah uang yang telah ditentukan sebelumnya sejak pekerja pensiun sampai pekerja meninggal.
Program pensiun iuran pasti jumlah yang diterima oleh peserta pada saat pensiun tergantung pada jumlah iuran dari pemberi kerja atau iuran peserta dan hasil usaha kewajiban dari pemberi kerja adalah membayar iuran kerja sesuai dan yang ditatapkan dalam peraturan pensiun.
Akuntansi untuk kedua program :
Program Pensiun luran Pasti
Pengakuan Beban Manfaat Pensiun
Dalam Program Pensiun luran Pasti, iuran pemberi kerja untuk jasa periode tertentu harus diakui sebagai beban pada periode tersebut.
Laporan keuangan pemberi kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun luran Pasti harus mengungkapkan informasi berikut :
Di dalam neraca, jumlah kewajiban yang timbul sebagai akibat perbedaan antara jumlah pendanaan yang telah dilakukan oleh pemberi kerja sejak pembentukan program dengan jumlah yang diakui sebagai beban selama periode yang sama.
Di dalam laporan laba rugi, jumlah yang diakui sebagai beban pensiun selama periode yang bersangkutan;
Di dalam catatan atas laporan keuangan :
gambaran umum tentang program pensiun, termasuk karyawan atau kelompok karyawan yang ikut menjadi peserta program pensiun;
hal-hal penting lainnya yang berhubungan dengan program pensiun yang dapat mempengaruhi daya banding laporan keuangan periode tersebut dengan periode sebelumnya.
Program Pensiun Manfaat Pasti
Pengakuan Biaya Jasa Kini
Dalam Program Pensiun Manfaat Pasti, biaya jasa kini harus diakui sebagai beban periode berjalan. Pengakuan Biaya Manfaat Pensiun selain Biaya Jasa Kini Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial, dampak perubahan asumsi aktuarial dan dampak perubahan program pensiun sehubungan dengan peserta yang masih aktif bekerja harus diakui sebagai beban atau pendapatan secara sistematis selama estimasi sisa masa kerja rata-rata para peserta tersebut.
Apabila besar kemungkinannya suatu Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti akan dibubarkan atau terdapat pengurangan peserta yang signifikan, maka :
setiap tambahan biaya manfaat pensiun yang terjadi harus segera diakui sebagai beban; dan
setiap surplus yang terjadi harus diakui sebagai pendapatan pada periode dimana pembubaran Dana Pensiun terjadi dan pengurangan peserta program pensiun terjadi, dengan mem-perhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
Dengan memperhatikan kewajiban pemberi kerja terhadap peserta yang telah pensiun sebagaimana diatur dalam Peraturan Dana Pensiun, nilai sekarang aktuarial dari suatu perubahan manfaat pensiun yang terjadi sehubungan dengan peserta yang telah pensiun, diakui sebagai beban atau pendapatan pada periode terjadinya perubahan. Jika hal tersebut tidak dapat dilakukan, harus diungkapkan alasannva.
3-30 Apa yang menentukan arus kas perusahaan sehubungan dengan pensiun dan OPEB? Mengapa arus kas keluar kini bukan merupakan indikator yang baik terhadap arus kas masa depan, sehubungan dengan pensiun?
Yang menentukan arus kas perusahaan sehubungan dengan pensiun dan OPEB yaitu bahwa arus kas keluar sama dengan kontribusi yang disiapkan perusahaan untuk program tersebut. Arus kas keluar sekarang merupakan indikator yang baik dalam mengevaluasi profitabilitas dari posisi keuangan perusahaan maupun dalam meramalkan arus kas masa depan. Hal ini disebabkan, karena perusahaan akan mengontribusi suatu program jika diperlukan saja.
3-41 Jelaskan bagaimana perlakuan pendanaan pos-pos luar neraca harus dilakukan dalam rangka analisis keuangan!
Pendanaan di luar neraca (off-balance-sheet financing) adalah tidak tercatatnya kewajiban pendanaan tertentu. Salah satu cara untuk mendanai properti, pabrik, dan peralatan adalah meminta pihak luar untuk mendapatkannya, dan perusahaan untuk menggunakan asset tersebut, serta menyediakan dana yang cukup untuk melunasi utang. Contoh rancangan ini, adalah purchase agreements dan through-put agreement dimana perusahaan sepakat untuk membeli barang sejumlah tertentu melalui fasilitas pemrosesan, atau take-or-pay arrangement dimana perusahaan memberikan jaminan untuk membayar sejumlah tertentu barang, diperlukan atau tidak. Variasi dari rancangan ini melibatkan penciptaan entitas terpisah dan kemudian menyediakan pendanaan tidak lebih dari 50% kepemilikan-seperti joint venture atau persekutuan terbatas (limited partnership). Perusahaan menempatkan transaksi ini sebagai investasi dalam ekuitas dan tidak mengkonsolidasikannya dalam laporan keuangan perusahaan.
3-10. a. Jelaskan kriteria untuk mengklasifikasi sewa oleh lessee.
b. Siapkan ringkasan akuntansi sewa oleh lessee.
Jawaban:
a. Lessee mengklasifikasi dan mencatat sewa sebagai capital lease jika pada saat terjadinya,
transaksi tersebut memenuhi minimal satu dari empat kriteria sebagai berikut:
1) Terdapat transfer kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa. Jika sewa
mentransfer kepemilikan aset kepada penyewa, itu adalah sewa modal. Kriteria ini tidak
kontroversial dan mudah diimplementasikan dalam praktik.
2) Terdapat opsi untuk membeli aset pada harga murah (bargain price). Opsi pembelian
murah memungkinkan penyewa untuk membeli properti sewaan dengan harga tertentu
yang secara signifikan lebih rendah dari nilai wajar yang diharapkan properti pada tanggal
opsi menjadi dapat dilakukan. Pada awal sewa, perbedaan antara opsiharga dan nilai wajar
yang diharapkan harus cukup besar untuk melaksanakan opsi cukup terjamin.
3) Masa sewa 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomis aset. Jika periode sewa sama
dengan atau melebihi 75 persen dari kehidupan ekonomi aset, lessor mengalihkan sebagian
besar risiko dan manfaat kepemilikan kepada lessee. Kapitalisasi adalah oleh karena itu
tepat. Namun, menentukan jangka waktu sewa dan umur ekonomis aset bisa menyusahkan.
4) Nilai sekarang pembayaran sewa dan pembayaran sewa minimum lainnya sebesar 90%
atau lebih dari nilai wajar aset dikurangi dengan kredit pajak investasi yang ditahan oleh
lessor. Jika nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum sama dengan atau melebihi 90
persen dari nilai wajar aset, maka penyewa seperti Delta harus mengkapitalisasi aset
sewaan. Mengapa? Jika nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum cukup dekat
dengan nilai wajar dari pesawat, Delta secara efektif membeli aset. Menentukan nilai
sekarang dari pembayaran sewa minimum melibatkan tiga konsep penting: (1) pembayaran
sewa minimum, (2) biaya eksekusi, dan (3) tingkat diskonto.
b. Terdapat dua klasifikasi sewa ditinjau dari lessee, yaitu sewa operasi dan sewa pembiayaan.
Perlakuan akuntansi atas sewa operasi adalah relatif sederhana, beban rental (rental expense)
akan dibebankan ke laba rugi saat pembayaran atau pada saat terutang atau pembayaran sewa
dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sewa
pembiayaan dianggap lebih mirip dengan pembelian daripada penyewaan aset.
Konsekuensinya, akuntansi untuk sewa pembiayaan oleh lessee memerlukan pencatatan yang
serupa dengan pembelian sebuah aset dengan kredit jangka panjang. Dengan demikian, pada
awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan
posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
3-21 Apakah komponen tak-berulang (nonrecurring) utama dari biaya pensiun? Gambarkan bagaimana akuntansi pensiun sekarang ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan
komponen tak-berulang (nonrecurring) ini.
Jawaban:
Biaya pensiun yang tidak berulang (nonrecurring pension cost), terdiri atas dua komponen
sebagai berikut:
1. Keuntungan atau kerugian aktuaria (actuarial gain or loss) merupakan perubahan PBO yang
terjadi saat asumsi aktuaria dalam penghitungan PBO direvisi. Tingkat diskonto merupakan
faktor yang sering direvisi karena ketergantungannya pada tingkat bunga yang berlaku dalam
ekonomi. Asumsi lain yang dapat berubah adalah tingkat kematian, perputaran pegawai, dan
tingkat pertumbuhan kompensasi.
2. Biaya jasa lalu (prior service cost) timbul karena perubahan ketentuan program pensiun atas
PBO. kontrak pensiun dinegosiasikan ulang dengan pihak pekerja, sehingga menghasilkan
keuntungan retroaktif.
Gambar:
Pertama, asumsikan perubahan aktuaria atas tingkat pertumbuhan kompensasi dari 4%
menjadi 5%. Oleh karena perubahan asumsi ini, estimasi kompensasi Smith pada saat pensiun naik dari $21.911 menjadi $26.533. Perubahan ini juga meningkatkan PBO akhir tahun 2006 sebesar $1.036 dan mengakibatkan kerugian aktuaria. Selanjutnya, asumsikan perubahan rumus pension dari kompensasi satu minggu per tahun jasa menjadi kompensasi satu setengah minggu per tahun jasa. Perubahan ini mengakibatkan manfaat pensiun per tahun naik sebesar 50% dari $3.061 menjadi $4.592. Perubahan ini juga mengakibatkan kenaikan PBO sebesar $2.973. Perubahan ini merupakan biaya jasa lalu.
3-32 Jelaskan “metode koridor” dalam penangguhan dan amortisasi keuntungan dan kerugian aktuaria pada saat program. Apakah dasar pemikiran menggunakan metode ini?
Jawaban:
Penangguhan dan amortisasi keuntungan atau kerugian serta perbedaan antara tingkat
pengembalian aktual dengan yang diharapkan ditangguhkan digabungkan yang disebut dengan
keuntungan (kerugian) bersih. Jumlah net ditambahkan pada saldo yang belum diamortisasi, carryforward (akumulasi penangguhan bersih dikurangi akumulasi amortisasi pada awal periode) untuk menentukan total keuntungan (kerugian) bersih yang belum diakui. Kemudian, sebuah metode koridor diterapkan untuk menentukan apakah, dan berapa keuntungan (kerugian) bersih yang belum diakui harus diamortisasi. Dasar pemikiran menggunakan metode ini yaitu, dikarenakan jumlah yang diamortisasi adalah 10% selisih lebih besar dari nilai aset program atau 10% dari kewajiban pensiun (PBO) pada awal periode, maka hanya kelebihan dari keuntungan (kerugian) bersih yang belum diakui yang berada di atas koridor tersebut yang diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa periode pemanfaatan dari program pegawai.
3-43 Identifikasi dan deskripsikan beberapa kategori cadangan (reserves), penyisihan (allowance), dan cadangan provisi (provision) untuk beban dan kerugian.
Jawaban :
➢ Cadangan (reserves)
Cadangan adalah laba ditahan yang ditetapkan untuk maksud tertentu, jadi tidak boleh
digunakan untuk tujuan lain atau digunakan untuk menjelaskan dana tertentu yang dicadangkan
dan diperuntukkan bagi maksud tertentu. Maka cadangan ini harus dimasukkan ke dalam pos
harta dan dikelompokkan sebagai aset tidak lancar.
➢ Penyisihan (allowance)
Penyisihan adalah suatu kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tak tertagih
oleh perusahaan. Piutang yang pelunasannya kurang terjamin karena tidak dibuat dalam suatu
perjanjian. Oleh karena itu, piutang inilah yang biasanya mengandung penghapusan piutang (
bad debt)
➢ Cadangan Provisi (Provision)
Provisi merupakan liabilitas yang jumlah dan waktunya belum diketahui dengan pasti.
Perusahaan dapat mengakui adanya provisi jika ada beberapa kondisi seperti:
a. Perusahaan mempunyai kewajiban saat ini sebagai akibat peristiwa masalalu (misalnya
penjualan)
b. Memungkinkan arus keluar sumber daya yang mempunyai manfaat ekonomis untuk
menyelesaikan kewajiban tersebut.
c. Estimasi dari jumlah kewajiban dapat diukur secara andal.
\
3-3. Jelaskan kondisi yang diperlukan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai ulang utang jangka pendeknya secara jangka panjang.
Jawab:
Kondisi yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membiayai kembali utang jangka pendek secara jangka panjang adalah:
Perusahaan yang sebenarnya telah menerbitkan utang jangka panjang untuk mengganti utang jangka pendek setelah tanggal neraca perusahaan, namun neraca tersebut belum dipublikasikan.
Perusahaan telah melakukan -dalam hal ini menandatangani perjanjian dengan bank atau sumber modal lainnya yang dapat memberikan perusahaan untuk pendanaan kembali utang jangka pendek ketika telah jatuh tempo.
3-14. Bila sebuah sewa dianggap sebagai sewa operasi bagi lesse maupun lessor, jelaskan jumlah yang tertera dalam neraca lesse maupun lessor terkait dengan kewajiban sewa dan aset sewa.
Jawab:
Neraca pada lessee tidak mengakui adanya aset atau kewajiban terkait sewa dan lessee akan mengakui (mencatat) pembayaran sewa (minimum lease payment-MLP) sebagai beban sewa. Sedangkan pada lessor, di dalam neracanya akan mencatat aset sewa sekaligus dengan beban penyusutan aset tersebut dan mengakui pembayaran sewa sebagai pendapatan ketika pembayaran telah diterima.
3-25. Apakah manfaat pascapensiun karyawan lainnya (OPEB)? Apa perbedaan utama antara pensiun dengan OPEB?
Jawab:
Manfaat karyawan pascapensiun lainnya (other postretirement employee benefits-OPED), yaitu pemberi kerja memberikan manfaat dibidang perawatan kesehatan seperti asuransi jiwa bahkan dapat juga berupa penyediaan bantuan perumahan kepada para karyawan pensiun beserta anggota keluarganya.
Perbedaan utama antara OPED dengan pensiun letaknya pada:
Pendanaan untuk OPED, karena tidak ada landasan hukum yang secara khusus mengatur pendanaan OPED seperti pensiun. hal tersebut dibutuhkan untuk mengontrol pendanaan dengan jumlah yang pas, pendanaan terlalu tinggi (overfund) atau sebaliknya (underfund) melalui hukum pajak yang menjamin keamanan manfaat pensiun tersebut, serta pendanaan OPED tidak dapat mengurangi pajak.
Berbentuk non-moneter (bukan uang) atau jasa sehingga membuat kesulitan dalam melakukan estimasi.
3-36. Definisikan sebuah komitmen dan berikan tiga contoh komitmen dalam perusahaan?
Jawab:
Komitmen didefinisikan sebagai suatu klaim pada sumber daya perusahaan yang potensial untuk masa depan perusahaan atau dengan kata lain komitmen adalah suatu perjanjian yang tidak dapat dibatalkan. Contoh dari komitmen :
Komitmen untuk memperpanjang kontrak dengan pemasok untuk pembelian barang dan jasa tertentu selama satu tahun.
Komitmen untuk membayar utang perusahaan dalam jangka waktu 2 tahun, harus dilunasi tepat waktu.
Komitmen dalam pembelian aset tetap yang selama masa kontruksi yang harus dibayar.
3-47. Identifikasi fitur-fitur saham preferen yang membuatnya mirip dengan utang. Identifikasi fitur-fitur yang membuatnya mirip dengan saham biasa
Jawab:
Fitur saham preferen yang membuat saham preferen mirip dengan utang adalah hak deviden dan hak likuidasi. Hak deviden yaitu hak atas penerimaan deviden yang berjumlah tetap seperti saham biasa, dan hak likuidasi yang membuat saham preferen terlihat seperti kewajiban (utang).
Sedangkan,
Fitur saham preferen yang membuat mirip dengan saham biasa adalah hak deviden, hak suara, dan hak konversi menjadi saham biasa. Dimana hak deviden saham preferen bersifat tetap seperti saham biasa. Hak suara yang dimiliki saham preferen juga tetap sesuai dengan jumlah saham yang dipegang. Dan hak saham preferen yang dapat di konversi menjadi saham biasa.
Soal 3-1 : Identifikasi dan jelaskan dua sumber utama utang lancar (sebagaimana dikaitkan dengan aktivitas bisnis)
dua sumber utama utang lancar (sebagaimana dikaitkan dengan aktivitas bisnis) Terdapat dua jenis kewajiban lancar.
Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi, meliputi utang pajak, pendapatan diterima dimuka (unearned revenue ), uang muka, utang usaha dan beban operasi akrual lainnya, seperti utang gaji.
Jenis kedua kewajiban lancar yang timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek, bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga
3-12 : Jelaskan provisi untuk sewa real estat!
Jawab:
Provisi untuk sewa real estat adalah biaya balas jasa ke bank karena disetujuinya pinjaman untuk pembiayaan sewa real estat. Biaya provisi ini hampir sama dengan biaya administrasi. Biaya provisi dikenakan sebanyak satu kali di awal proses pengambilan kredit dengan memotong langsung dari dana pinjaman yang dicairkan bank untuk pembiayaan real estat.
3-23 Apa yang diakui dalam aturan akuntansi pensiun sekarang (SFAS 158) di dalam neraca. Apakah bedanya dengan yang diakui dalam peraturan terdahulu (SFAS 87) ?
Jawab:
Status yang diakui dalam neraca akuntansi pensiun sekarang (SFAS 158) mengakui status pendanaan bagi program pensiun pada neraca. Menciptakan mekanisme perataan yang cukup kompleks di mana pengakuan komponen yang memiliki volatilitas dan bersifat tak berulang ditunda melalui penangguhan dan kemudian diamortisasi. Neraca dan laporan laba rugi diartikulasikan dengan mengakui perbedaan antara biaya pensiun ekonomi dan komprehensif lainnya, sebagai lawannya (counterpart) dalam proses perataan (yaitu termasuk dalam komponen laba bersih).
SFAS 87 bertujuan untuk mengurangi votalitas yang tidak perlu atas biaya pensiun yang dilaporkan, dengan menyarankan proses perataan yang meliputi penundaan biaya (dan penghasilan) ekonomi tertentu yang dianggap tidak biasa dan tidak berulang lalu kemudian mengamortisasikannya selama periode jasa yang diharapkan. Fokus SFAS 87 adalah tercapainya ukuran biaya pensiun yang stabil dan permanen oleh karena itu beban pensiun yang termasuk dalam laba bersih disebut biaya pensiun periode bersih.
3-34 a. Jelaskan kerugian kontinjensi. Berikan Contoh.
b. Jelaskan dua kondisi yang diperlukan sebelum perusahaan dapat mencatat kerugian kontinjensi terhadap laba.
Jawab :
Kerugian kontingensi (loss contiengencies) adalah situasi yang melibatkan ketidakpastian atas kemungkinan terjadinya kerugian. Kewajiban yang terjadi sebagai akibat dari kerugian kontinjensi menurut defenisinya disebut sebagai kewajiban kontinjen. Kewajiban kontijen (contiegencies liabilities) adalah kewajiban yang bergantung pada terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih kejadian di masa depan untuk mengkonfirmasi jumlah hutang, pihak yang dibayar, tangal pembayaran, atau keberadaannya. Apabila terdapat kerugian kontinjensi, maka kemungkinan bahwa kejadian di masa depan akan menguatkan terjadinya kewajiban dapat berkisar dari sangat mungkin hingga kurang mungkin. Contoh kerugian kontinjensi adalah kerugian piutang tak tertagih dan kewajiban garansi produk.
Dua kondisi agar perusahaan dapat mencatat kerugian kontinjensi terhadap laba, yaitu:
Kemungkinan terjadinya peristiwa kerugian tersebut di masa depan sangat besar.
Jumlah kerugian harus dapat diestimasi dengan memadai.
Soal 3-45, bedakan antara jenis-jenis perbedaan antara pos-pos kredit ditangguhkan pada neraca. Diskusikan bagaimana penganalisis pos-pos ini.
Akun-akun yang masuk kedalam Akun “Kredit ditangguhkan” adalah Asuransi dibayar di muka, sewa dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, iklan dibayar dimuka, bunga dibayar dimuka, dan pendapatan yang dibayar dimuka, dll. Dalam banyak kasus, akun-akun ini mirip dengan akun beban dan kewajiban, tetapi disisi lain, akun-akun ini juga dapat mewakili akun pendapatan ditangguhkan/pendapatan yang belum diperoleh.
Akun kredit ditangguhkan seperti:
Beban yang diperkirakan dapat bermanfaat untuk jangka waktu yang pendek dicantumkan di neraca dalam kelompok aset lancar, yang biasanya disebut beban dibayar dimuka.
Pembayaran/pendapatan di muka untuk jangka panjang yang dapat disajikan di neraca dalam bagian yang disebut beban yang ditangguhkan.
Pendapatan yang ditangguhkan dapat disajikan pada neraca dalam kelompok kewajiban lancar, yang disebut pendapatan yang belum dihasilkan atau pendapatan di terima di muka.
Pendapatan yang ditangguhkan yang mencakup jangka panjang, disajikan di neraca pada bagian yang disebut kredit yang ditangguhkan.
Pendapatan yang masih harus diterima dapat disajikan didalam neraca sebagai aset yang masih harus diterima/piutang. Jumlah piutang usaha untuk pendapatan yang masih akan diterima biasanya jatuh tempo dalam jangka pendek dan digolongkan sebagai aset lancar.
3-9 Jelaskan bagaimana analisis laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kewajiban perusahaan, baik yang ada maupun yang kontijen.
Penyelesaian:
Dalam analisis laporan keuangan kewajiban perusahaan dilakukan/diserahkan oleh auditor yang merupakan satu sumber keyakinan dalam identifikasi dan pengukuran kewajiban. Auditor menggunakan teknik seperti konfirmasi langsung, melakukan telaah atas notulen rapat, membaca kontrak dan perjanjian, serta bertanya pada pihak-pihak yang memahami kewajiban perusahaan untuk meyakinkan diri mereka bahwa perusahaan mencatat seluruh kewajibannya. Sumber keyakinan lain adalah akuntansi berpasangan atau ayat berganda (double-entry accounting) yang mensyaratkan adanya jurnal penyeimbang antara perolehan aset, sumber daya atau biaya dengan kewajiban atau pembebanan sumber daya.
Namun demikian, tidak terdapat keharusan penjurnalan untuk sebagian besar komitmen (merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan bedasarkan kinerja dimasa depan sesuai kontrak) dan kewajiban kontijen. Kontijen merupakan keuntungan dan kerugian potensial yang penyelesaiannya bergantung pada satu atau lebih peristiwa dimasa depan. Kerugian kontinjensi yang disebut kewajiban kontinjen/bersyarat (contigent liability) merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan. Jadi, keakuratan dan kewajaran jumlah utang dapat dicek dengan merekonsiliasi jumlah utang dengan pengungkapan beban bunga dan pembayaran bunga. Setiap perbedaan yang tidak dapat dijelaskan memerlukan analisis lebih lanjut atau memerlukan penjelasan manajemen. Jika kewajiban dinyatakan lebih rendah dari seharusnya, kita harus mewaspadai penyajian laba lebih tinggi dari yang seharusnya, kita harus waspadai penyajian laba lebih tinggi dari yang seharusnya karena beban yang lebih rendah atau ditangguhkan.
3-20 Dari sudut pandang ekonomi murni, definisikan apa yang membentuk (a) kewajiban pensiun, (b) asset program pension, (c) posisi ekonomi bersih dari program pensiun, (d) biaya pensiun ekonomi?
Penyelesaian:
Kewajiban Pensiun
Akumulasi kewajiban manfaat (Accumulated Benefit Obligation A.B.O)
Merupakan nilai sekarang aktuaria kewajiban manfaat pensiunan dimasa depan kepada pekerja pada saat pensiunan berdasarkan kompensasi saat ini dan jasa sampai saat ini.
Proyeksi Kewajiban Manfaat (Projected Benefit Obligation P.B.O)
Merupakan estimasi aktuaria atas utang manfaat pensiunan dimasa depan dan jasa sampai saat ini.
Asset Pensiunan
Status Pendanaan (funded status) atas program yang mempresentasikan posisi ekonomi bersihnya. sebuah program disebut “Didanai Lebih” bila nilai asset pensiun lebih besar dari P.B.O dan disebut “Didanai Kurang” bila nilai asset pensiun lebih kecil P.B .O.
Posisi Ekonomi Bersih dari program pension
Apabila program pensiun diterapkan posisi ekonomi bersih dari program pensiun harus menunjukkan posisi keuangan yang signifikan dan cenderung memperoleh profit yang bagus.
Biaya Pensiun Ekonomi (Economic Pensiun cost)
Economic pensiun cost atau beban merupakan biaya bersih yang timbul dari perubahan posisi ekonomi bersih atau status pendanaan ( Funded status) selama periode yang bersangkutan.Biaya pensiun ekonomi meliputi komponen yang berulang (Recurring) atau normal maupun yang tidak berulang ( Non Recurring) atau Abnormal. Pengembalian atas asset program pensiun digunakan untuk menutup biaya – biaya tersebut untuk menghitung biaya pensiun ekonomi bersih.
Biaya pensiun yang terulang terbagi 2 yaitu :
Biaya Jasa (Service Cost)
Merupakan nilai sekarang. Aktuaria atas manfaat pensiunan, biaya yang menambah P.B.O ini timbul saat pegawai bekerja satu periode lagi, biaya jasa hanya ada dalam program yang mendasarkan jumlah pensiunan pada periode jasa.
Biaya Bunga (Interest Cost)
Merupakan penambahan atas PBO ynag timbul karenapembayaran pensiunan menjadi satu periode lebih dekat. Biaya ini muncul karena PBO merupakan nilai sekarang atas manfaat pensiunan di masa depan, dimana tingkat kenaikan terkait dengan” nilai waktu dari uang”(Time Value Of Money).
3-31 Jelaskan pengukuran alternatif dalam kewajiban pensiun. Pengukuran mana yang mengikat secara legal?
Penyelesaian:
Program pensiun (pension plan) merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan manfaat pensiun bagi pekerja, dan perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak: pemberi kerja, yang memberikan kontribusi pada program pensiun, pekerja yang menerima manfaat dan dana pensiun. Dana pensiun (pension fund) terpisah dari pemberi kerja dan diadiministrasikan oleh pihak yang ditunjuk (trustee).
Program pensiun dapat dibagi dalam dua kategori utama, yaitu:
Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit)
Menentukan jumlah pensiun yang dijanjikan oleh pemberi kerja untuk disediakan bagi pensiunan. Dalam program ini, pemberi kerja menanggung risiko kenerja dana pensiun.
Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution)
Menentukan jumlah kontribusi pemberi kerja pada program pensiun. Dalam ini, jumlah manfaat penisiunan bergantung pada kinerja dan pensiun dan pekerja Dalam program ini, pekerja menanggung risiko kinerja dana pensiun.
Dalam kedua program pensiun, pengukuran dalam kewajiban pensiun biasanya ditentukan melalui rumus yang dikaitkan dengan upah pekerja. Program pensiun iuran pasti segera mewajibkan pemberi kerja untuk membayar sebesar proporsisi tetap dari kompensasi pekerja saat ini, sedangkan program manfaat pasti mensyaratkan pemberi kerja untuk membayar pekerja secara berkala sejumlah uang yang telah ditentukan sebelumnya sejak pekerja pensiun sampai pekerja meninggal. Pembayaran pensiun juga dipengaruhi oleh provinsi perolehan hak (vesting). Vesting merupakan hak pekerja atas manfaat pensiun terlepas dari apakah pekerja masih berada dalam perusahaan atau tidak. Hak ini biasanya diberikan setelah pekerja memberikan jasa kepada pemberi kerja selama periode minimum tertentu.
Setelah kewajiban pensiun ditentukan, beban pendanaan (funding) menjadi keputusan manajemen untuk program pensiun manfaat pasti, yang dipengaruhi oleh pertimbangan legal dan pertimbangan pajak. Hukum pajak menerapkan ketentuan pendanaan minimum untuk keamanan manfaat pensiunuan. Hukum pajak juga menerapkan batasan pengurangan pajak (tax deductibility) untuk program pensiun yang didanai terlalu tinggu (overfunded). Ketentuan minimum juga terdapat dalam Employee Retirement Income Security Act (ERISA). Perusahaan mempunyai pilihan untuk mendanai terlalu tinggi (overfund) atau mendanai terlalu rendah (underfund).
3-42 Identifikasi jenis sekuritas ekuitas yang mirip dengan utang.
Penyelesaian:
Sekuritas ekuitas yang mirip dengan utang, yaitu jenis saham yang biasanya kita sebut dengan saham preferen. Namun, bukan berarti saham preferen yang tidak memiliki syarat tertentudan digolongkan dalam utang. Sekuritas tersebut, yaitu saham preferen yang dapat ditarik kembali.
Saham preferen yang dapat ditarik kembali dapat dikatakan mirip dengan utang karena memiliki provisi penarikan kembali wajib. Sekuritas ini mengharuskan suatu perusahaan untuk membayar dana pada tanggal tertentu. Jika memang saham tersebut termasuk sekuritas ekuitas yang sesungguhnya, maka tidak akan memiliki ketentuan seperti yang disebutkan. Jadi, saham preferen yang dapat ditarik kembali merupakan sebuah kewajiban untuk membayar tunai di masa yang akan datang.
Comments