Tujuan Khusus Pelaporan Keuangan • Mengidentifikasi sumber daya yang didapat dan digunakan sesuai dengan anggaran yang telah disetujui secara umum. • Mengidentifikasi sumber daya yang didapat dan digunakan sesuai dengan kontrak keuangan yang telah mendapat persetujuan dari DPR/DPRD. • Menyediakan informasi tentang sumber daya alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan. • Menyediakan informasi tentang cara organisasi sektor publik mem-biayai aktivitas dan memenuhi kebutuhan uang kas. • Menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemam-puan manajemen dalam membiayai aktivitasnya dan memenuhi ko-mitmen dan kewajibannya. • Menyediakan informasi tentang kondisi keuangan dan perubahan organisasi sektor publik. • Menyediakan informasi untuk mengevaluasi kinerja organisasi sek-tor publik, terutama yang berkaitan dengan efisiensi biaya operasi dan pencapaian target.
Bentuk-bentuk Laporan Keuangan Sektor Publik (Pemerintahan):
Laporan Realisasi Anggaran • Laporan yang berisi tentang informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan dari suatu entitas yang dibandingkan dengan anggaran ketiga pos tersebut. • Laporan untuk mengetahui prediksi tentang sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah serta risiko ketidakpastian atas sumber daya ekonomi tersebut. • Laporan yang memberikan informasi tentang indikasi apakah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan digunakan telah dilaksanakan sesuai prinsip ekonomis, efisiensi dan efektivitas, sesuai dengan anggaran yang ditetapkan serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ber-laku. • Informasi tambahan, termasuk informasi nonkeuangan, yang berkaitan dengan laporan realisasi anggaran disajikan dalam Nota Perhitungan APBN/ APBD. • Laporan realisasi anggaran disajikan selambat-lambatnya 6 bulan se-telah berakhirnya tahun anggaran. Elemen Laporan Realisasi Anggaran • Pendapatan • Belanja • Transfer • Pembiayaan.
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) • Melaporkan mutasi Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang merupakan akumulasi saldo SiLPA/SiKPA dari LRA. Struktur Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) • Saldo Anggaran Lebih awal; • Penggunaan Saldo Anggaran Lebih; • Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan; • Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan • Lain-lain
Neraca • Neraca merupakan salah satu bentuk laporan keuangan yang memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. • Neraca menunjukkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah pada tanggal tertentu. Elemen Neraca: – Aset – Kewajiban – Ekuitas
Laporan Arus Kas • Laporan arus kas adalah salah satu bentuk laporan keuangan yang me-nyajikan informasi kas sehubungan dengan kegiatan operasional, investasi, pembiayaan, dan transaksi nonanggaran yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu. • Elemen-elemen yang terdapat di dalam laporan arus kas terdiri dari: – Penerimaan kas adalah semua aliran kas masuk ke bendahara umum negara/daerah. – Pengeluaran kas adalah semua aliran kas keluar dari bendahara umum negara/daerah.
Laporan Operasional • Pendapatan-LO dari kegiatan operasional • Beban dari kegiatan operasional • Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada • Pos luar biasa, bila ada • Surplus/defisit-LO.
Laporan Perubahan Ekuitas • Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. • Menyajikan sekurang-kurangnya pospos Ekuitas awal, Surplus/Defisit-LO pada periode bersangkutan, dan koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas dana.
Catatan Atas Laporan Keuangan • Penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, neraca, dan laporan arus kas. • Mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
Hal yang perlu diungkapkan dalam CALK • Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target Undang-undang APBN/Perda APBD, serta kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target. • Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan. • Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakankebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksitransaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya. • Informasi yang diharuskan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam laporan keuangan. • Informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas. • Informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam laporan keuangan.
Laporan Kinerja Keuangan • Laporan kinerja keuangan adalah laporan realisasi pendapatan dan belanja yang disusun berdasarkan basis akrual. • Dalam laporan tersebut disajikan informasi mengenai pendapatan operasional, belanja berdasarkan klasifikasi fungsional dan ekonomi, dan surplus atau defisit.
ISI LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Manfaat Laporan arus kas • Sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya; • Sebagai alat pertanggung jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan; • Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).
Aktivitas transitoris: • Aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. • Arus kas dari aktivitas transitoris antara lain perhitungan pihak ketiga (PFK), pemberian/penerimaan kembali uang persediaan kepada/dari bendahara pengeluaran , dan kiriman uang. PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan Akses.
TUJUAN CALK • Tujuan Pernyataan Standar Catatan atas Laporan Keuangan adalah mengatur penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada Catatan Atas Laporan Keuangan • Untuk meningkatkan transparansi laporan keuangan dan penyediaan pemahaman yang lebih baik atas informasi keuangan pemerintah. Ruang Lingkup CALK 1. Laporan Keuangan untuk tujuan umum untuk entitas pelaporan 2. Laporan Keuangan yang diharapkan menjadi Laporan Keuangan untuk tujuan umum oleh entitas yang bukan merupakan entitas pelaporan,
Struktur dan Isi: Catatan atas Laporan Keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan dan Laporan Arus Kas harus dapat mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan. • Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam seluruh komponen laporan keuangan • CaLK menyajikan informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya.
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai, mengenai: a) Informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi b) Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro c) Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target; d) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakankebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya; e) Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan keuangan f) Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan; g) informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan kejadiankejadian penting selama tahun pelaporan, seperti: (a) Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan; (b) Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh manajemen baru; (c) Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada Neraca; dan (d) Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan. (e) Kejadian yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya pemogokan yang harus ditanggulangi pemerintah.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang perlu dipertimbangkan untuk disajikan : – Pengakuan pendapatan-LRA; – Pengakuan pendapatan-LO; – Pengakuan belanja; – Pengakuan beban; – Prinsip-prinsip penyusunan laporan konsolidasian; – Investasi; – Pengakuan dan penghentian/penghapusan aset berwujud dan tidak berwujud; – Kontrak-kontrak konstruksi; – Kebijakan kapitalisasi pengeluaran; – Kemitraan dengan pihak ketiga; – Biaya penelitian dan pengembangan; – Persediaan, baik yang untuk dijual maupun untuk dipakai sendiri; – Pembentukan dana cadangan; – Pembentukan dana kesejahteraan pegawai; – Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai. – Kebijakan kapitalisasi pengeluaran; – Kemitraan dengan pihak ketiga; – Biaya penelitian dan pengembangan; – Persediaan, baik yang untuk dijual maupun untuk dipakai sendiri; – Pembentukan dana cadangan; – Pembentukan dana kesejahteraan pegawai; – Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai.
IKHTISAR PENCAPAIAN TARGET KEUANGAN SELAMA TAHUN PELAPORAN BERIKUT KENDALA DAN HAMBATAN
• Catatan atas Laporan Keuangan harus dapat menjelaskan perubahan anggaran yang penting selama periode berjalan dibandingkan dengan anggaran yang pertama kali disetujui oleh DPR/DPRD, hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan, serta masalah lainnya yang dianggap perlu oleh manajemen entitas pelaporan untuk diketahui pembaca laporan keuangan. – Ikhtisar pencapaian target keuangan perbandingan target sebagaimana yang tertuang dalam APBN/APBD dengan realisasinya. – informasi keuangan lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui pembaca, misalnya kewajiban yang memerlukan ketersediaan dana dalam anggaran periode mendatang
Comments