Sebelum lebih jauh membahas mengenai bagaimana bisnis internasional, pada kesempatan kali ini kita akan membahas kebelakang yaitu sejarah bisnis internasional
Pada waktu sebelum Masehi, pedagang-pedagang dari Venesia dan Yunani mengirim perwakilannya ke luar negeri untuk menjual barang-barang mereka, kemudian pada tahun 1600-an British india company mendirikan cabang-cabang di seluruh asia, hal ini juga diikuti dengan beberapa perusahaan Belanda membuka rute-rute perjalanan pada tahun 1590.
Singer sewing machine (SSM) adalah perusahaan yang pertama memulai produksi luar negeri, jaringan distribusi internasional dan memasarkan produk-produknya dalam satu merek, SSM mendirikan pabrik di Skotlandia pada tahun 1868 dan menjadi perusahaan Amerika pertama yang sukses dalam produksi luar negeri. Pada tahun 1914 sedikitnya ada 37 Perusahaan Amerika yang sukses memiliki fasilitas produksi di dua atau tiga lokasi diluar negeri.
Diantara perusahaan-perusahaan yang telah didirikan diluar negeri itu adalah National cash register and Burroughs dengan pabrik manufakturingnya di Eropa; parke-devis, di london (1902); dan Ford motor company yang memiliki pabrik dan outlet distribusi di 14 negara. Kemudian dilanjutkan general motors Dan Chrysler, sehingga pada tahun 1920-an ketiga perusahaan itu memiliki operasi-operasi luar negeri dengan ukuran yang besar. Menariknya hal tersebut sangat berlawanan dengan situasi sekarang ini, pada tahun 1920-an semua mobil yang dijual di Jepang adalah buatan Amerika dalam bentuk bongkar pasang (knocked-down) untuk dirakit ditempat. Pada tahun 1919, investor pertama menanamkan modalnya diluar negeri adalah general electric yang berhasil memiliki pabrik-pabrik di Eropa, Amerika latin dan Asia. Adapun perusahaan-perusahaan amerika lainya yang terkenal dierofa waktu itu adalah Alcoa, American tobacco, armour, Coca-Cola, Eastman Kodak, Gillette, Quaker oats, Western electric dan Westinghouse.
Bisnis yang dilakukan amerika ke luar negeri menyebabkan kekhawatiran diantara orang-orang Eropa. Seorang penulis menulis "invasi berlanjut terus menerus tanpa henti-hentinya dan tanpa suara atau bayangan di dalam 500 industri sekaligus. Mulai dari sabun cukur hingga motor-motor listrik, dan dari kemeja perempuan sampai telepon, Amerika membabat habis bidang ini.
Meskipun perusahaan Amerika sejauh itu merupakan investor asing terbesar, perusahaan-perusahan erofa juga tidak mau ketinggalan. Friedrich Bayer membeli kepemilikan atas sebuah pabrik di new York yaitu pada tahun1865, dua tahun setelah mendirikan pabriknya di Jerman. Kemudian karena pajak impor yang tinggi di pasar-pasar luar negeri, Friedrich Bayer mendirikan pabrik di Rusia (1876), Prancis (1882) dan Belgia (1908). Bayer menjadi salah satu diantara empat perusahaan kimia terbesar di dunia (penjualan tahun 1999 sebesar $29 milyar) sudah memiliki 350 perusahaan yang beroperasi di 140 negara. Bayer sempat kehilangan hak untuk menggunakan nama Bayer di Amerika Utara, dan memperoleh kembali haknya pada tahun 1995 dengan membeli divisi obat-obatan over-the-counter dari Kodak yang telah menjadi pabrik dan pemilik aspirin Bayer.
Meskipun perusahaan-perusahaan internasional telah ada sebelum perang dunia I, globalisasi juga mempengaruhi terjadinya bisnis yang dilakukan diluar negeri, globalisasi dalam bisnis internasional adalah globalisasi ekonomi (gabungan dari barang-barang, teknologi, tenaga kerja dan modal/investasi yang bersifat internasional), perusahaan-perusahaan mengimplementasikan strategi-strategi global yang menghubungkan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, terjadi pertemuan tahunan antara forum ekonomi dunia (world economic forum) di Davos Swiss, pertemuan itu memperkenalkan globalitas (globality). Ada lima jenis pendorong perusahaan-perusahaan internasional melakukan aktivitas globalisasi, diantaranya adalah:
Politik
Dalam bidang politik terdapat kesepakatan dan perjanjian khususnya dalam perdagangan, seperti persetujuan perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA), uni Eropa, dan masyarakat ekonomi Asian (MEA), yang mengelompokan beberapa negara menjadi satu pasar dan telah menyajikan kepada perusahaan-perusahaan berbagai peluang pemasaran yang menjanjikan. Bentuk kerjasamanya dapat berupa ekspor maupun membuka entitas produksi di wilayah tersebut.
Selain itu dalam bidang politik terdapat kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi negara yang ingin berbisnis di negara tersebut antara lain; a). Pengurangan hambatan-hambatan terhadap perdagangan dan investasi luar negeri secara progresif oleh pemerintah, dan menginginkan pembukaan pasar-pasar internasional baru baik dalam bentuk ekspor maupun mendirikan fasilitas-fasilitas produksi di negara tersebut; b). Privatisasi banyak industri di bekas negara komunis dan membuka perekonomian mereka terhadap Ekonomi global.
Teknologi
Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan terjadinya peningkatan aliran gagasan dan informasi yang melewati batas-batas negara, dan memungkinkan para konsumen mengetahui barang-barang luar negeri. Selain itu jaringan komunikasi global juga dapat mengkoordinasikan Fungsi-fungsi produksi dan desain ke seluruh dunia sehingga pabrik-pabrik di banyak bagikan dunia bisa mengerjakan produk yang sama.
Internet dan komputerisasi jaringan memungkinkan perusahaan-perusahaan kecil agar dapat bersaing secara global karena memungkinkan adanya aliran informasi yang cepat Tanpa mempedulikan lokasi pembeli dan penjual. Selain itu konferensi video juga memungkinkan perusahaan-perusahaan internasional untuk melakukan rapat-rapat perusahaan dari kantor pusat dan cabang-cabang di seluruh dunia tanpa melakukan perjalanan yang Mahal dan menghabiskan waktu, dalam komunikasi dapat dilakukan melalui E-mail do internet, karena selain lebih cepat dan mudah juga dapat dipercaya dari pada pengiriman melalui pos.
Pasar
Mengetahui bahwa pasar dalam negeri yang jenuh membuat perusahaan mulai merambah pasar-pasar luar negeri, terutama ketika para pemasar menyadari adanya suatu kesamaan selera dan gaya hidup pelanggan yang diakibatkan oleh meningkatnya perjalanan wisatawan, TV satelit dan pemakaian merek global.
Selain itu perusahaan-perusahaan yang semakin mendunia membuat agen iklan dan pemasok bahan baku juga ikut mendirikan kantor di pasar-pasar tempat perusahaan itu untuk melakukan bisnisnya.
Biaya
Hampir Semua perusahaan menekan biaya-biaya yang dikeluarkan demi memperoleh keuntungan yang besar. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengglobalkan lini-lini produk, hal ini agar mengurangi biaya pengembangan produksi dan persediaan. Selain itu perusahaan juga dapat menempatkan produksi diluar negeri dimana biaya faktor produksi lebih rendah.
Kompetisi
Persaingan yang terus meningkat secara intensif membuat perusahaan baru yang kebanyakan berasal dari negara berkembang dan Industri baru telah memasuki pasar-pasar dunia baik disektor otomotif maupun elektronik.
Demikian sejarah mengenai bisnis internasional semoga dapat menambah wawasan anda mengenai dunia bisnis, jika terdapat pertanyaan, saran dan kritik mengenai pembahasan ini silahkan isi di bagian komentar dibawah ini yaa, terimakasih
Images by Pixabay, Shutterstock and Parido Artikel
Reference by Bisnis internasional: tantangan persaingan global, Donald, Wendell, dkk