Banyak pemakai laporan keuangan dan masyarakat awam pada umumnya, rancu tentang hubungan antara auditing dengan akuntansi. Ada yang mengatakan bahwa auditing adalah cabang dari akuntansi, karena orang yang melakukan auditing pasti harus ahli di bidang akuntansi.
Adapula yang mengatakan bahwa pengauditan adalah pemeriksaan atas catatan akuntansi, sehingga pengauditan diartikan sebagai pemeriksaan akuntansi.
Dalam berbagai macam audit yang biasa dilakukan para auditor, tidak selalu terdapat hubungan antara pengauditan dengan akuntansi. Sebenarnya segala macam informasi yang bisa dikuantifikasi dan bisa diverifikasi akan bisa diaudit, sepanjang terdapat kesepakatan digunakan sebagai dasar untuk menyatakan tingkat kepatuhan (kesesuaian). Sebagai contoh, auditor bisa diminta untuk mengaudit keefektifan sebuah perusahaan penerbangan. Kriteria yang biasanya disepakati untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan semacam itu bisa berupa kecepatan, akselerasi, kecepatan jelajah pada ketinggian tertentu, dan sebagainya. Kriteria – kriteria tersebut bukan merupakan data akuntansi. Namun dalam sebagian besar audit, lebih – lebih dalam audit laporan keuangan, terdapat hubungan yang erat dan banyak melibatkan data akuntansi.
Subyek suatu audit atas laporan keuangan adalah berupa data akuntansi yang ada dalam buku- buku, catatan, dan laporan keuangan dari entitas yang diaudit. Kebanyakan bukti yang dikumpulkan dan dievaluasi editor terdiri dari data yang dihasilkan oleh sistem akuntansi. Asersi – asersi tentang tindakan – tindakan dan kejadian – kejadian ekonomi yang menjadi perhatian utama auditor seringkali merupakan asersi tentang transaksi – transaksi akuntansi dan kejadian akuntansi lainnya, serta saldo –saldo akun yang merupakan hasil dari transaksi dan kejadian tersebut. Selain itu, kriteria yang ditetapkan untuk asersi akuntansi pada umumnya adalah kesesuaian dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Oleh karena itu seorang akuntan pada suatu perusahaan yang ahli di bidang akuntansi tidak harus mengerti tentang pengauditan, tetapi seorang auditor harus memahami akuntansi. Akuntansi menghasilkan laporan keuangan dan informasi penting lainnya, sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan meningkatkan nilai informasi yang dihasilkan proses akuntansi dengan cara melakukan penilaian secara kritis atas informasi tersebut dan selanjutnya mengkoumnikasikan hasil penilaian kritis tersebut kepada pihak – pihak yang berkepentingan.
(Gambar 2-1) diatas merupakan diagram yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang erat antara auditing dengan akuntansi, namun proses akuntansi berbeda dengan proses auditing. Pendekatan yang dilakukan dalam proses akuntansi jelas berbeda dengan pendekatan yang diterapkan dalam auditing. Perlu juga dipahami bahwa pemeriksaan kewajaran laporan keuangan tidak hanya sebatas pemeriksaan atas catatan akuntansi. Untuk memeriksa kewajaran laporan keuangan, auditor melakukan berbagai teknik audit yang diterapkan pada berbagai hal di luar catatan akuntansi.
Referensi: auditing alharyono Jusuf
Gambar : pixabay dan parido artikel
Comments