Aktivitas-Aktivitas Ekonomi Kalimantan Selatan: Mendorong Perkembangan Ekonomi Berbasis Digital dan Ramah Lingkungan
Perkembangan teknologi pada beberapa tahun ini semakin pesat. Hal ini membuat manusia semakin dimudahkan dengan adanya alat-alat teknologi yang canggih untuk membantu dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Semua serba cepat, mudah dan instan, pengguna internet di indonesia terus meningkat dan seakan-akan sudah menjadi kebutuhan primer, hal ini dibuktikan dari hasil survei asosiasi penyelenggara jasa internet indonesia, pada tahun 2019 tercatat jumlah pengguna internet di indonesia sebanyak 64.8 persen atau 171.17 juta jiwa dari total populasi (pratomo, 2019).
Menurut mereka, kontribusi terbesar atas penetrasi internet di indonesia berasal dari pulau jawa yaitu sebanyak 55 persen dari total keseluruhan. Sementara itu kontribusi pengguna terbesar internet di pulau kalimantan adalah provinsi kalimantan barat sebesar 2.1 persen selanjutnya disusul oleh kalimantan timur dan kalimantan selatan dengan masing-masing 1.6 persen dan 1.5 persen. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pengguna internet khususnya di kalimantan selatan masih rendah (pratomo, 2019).
Kalimantan selatan adalah salah satu provinsi di indonesia yang terletak di pulau kalimantan. Berdasarkan data badan pusat statistika, pada tahun 2010 populasi di kalimantan selatan hampir 3.7 juta jiwa. Mayoritas mata pencaharian penduduk kalimantan selatan adalah pertanian, dagang, industri dan lain-lain (kalimantan selatan, 2019).
Pada tahun 2012 tercatat sebanyak 38.20 persen tenaga kerja diserap sektor pertanian dan pekebunan. Hasil utama pertanian adalah padi disamping jagung dan ubi jalar. Selanjutnya buah-buahan terdiri dari jeruk, pepaya, pisang, durian, rambutan, kasturi dan duku. Untuk perkebunan mayoritas adalah kelapa sawit (kalimantan selatan, 2019). Data dinas perkebunan kalimantan selatan menunjukan luas perkebunan kelapa sawit mencapai 423 ribu hektare, luas perkebunan sawit perusahaan atau swasta sebanyak 74%, Badan Usaha Milik Negara 5.7%, dan sisanya hampir 20% adalah perkebunan masyarakat. Meskipun demikian pengembangan industri kelapa sawit ini mendapat banyak pertentangan dari organisasi lingkungan di kalimantan selatan. menurut direktur eksekutif wahana lingkungan hidup indonesia, kisworo, menegaskan ekspansi kelapa sawit justru lebih banyak memberi dampak negatif bagi masyarakat. Ekspansi kelapa sawit ini menyebabkan terjadinya deforestasi dan degradasi hutan dan lahan, hilangnya lahan pangan seperti tanaman pangan lokal khas rawa gumbili nagara, kacang nagara, lahan pertanian rawa dan terancamnya ekosistem rawa gambut (denny, 2019).
Selanjutnya sektor perdagangan, perdagangan menjadi sektor kedua terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di daerah yang juluki dengan bumi lambung mangkurat ini. Industri di kalimantan selatan di dominasi oleh industri manufaktur mikro dan kecil, disusul oleh industri manufaktur besar dan sedang. Kota banjarmasin menjadi kota perdagangan dan pusat kegiatan perdagangan regional kalimantan, selain melayani pembelian grosir di 13 kabupaten dan kota di kalimantan selatan juga untuk masyarakat kalimantan tengah dan kalimantan timur. Ada beberapa lokasi perdagangan yang ramai dalam kota yang di juluki seribu sungai ini, seperti pasar sudimampir, pasar ujung murung, pasar baru dan pasar lima (zainuddin, 2016).
Pertambangan di kalimantan selatan didominasi oleh batu bara di samping minyak bumi, emas, intan, kaloin, marmer dan batu-batuan (kalimantan selatan, 2019). Namun menurut berita online Antara News, pemerintah provinsi kalimantan selatan sedang berusaha keras melepaskan diri dari sektor pertambangan khususnya batu bara dalam membangun perekonomian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal tersebut selain merusak lingkungan juga karena anjloknya harga batu bara pada beberapa tahun terakhir, kondisi tersebut membuat perekonomian kalimantan selatan menjadi suram, baik itu sektor rill maupun jasa. Dampak tersebut diantaranya Terjadi pemutusan hubungan kerja terutama di sektor tambang dan perusahaan terkait, sektor perhotelan, perjalanan wisata, hiburan juga banyak kehilangan konsumen serta sepinya penjualan barang-barang mewah dan perhiasan (maskuriah, 2018).
Selanjutnya perkembangan ekonomi makro menurut bank indonesia, perekonomian kalimantan selatan pada awal tahun 2019 ini mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi yang bersumber dari perlambatan pertumbuhan ekonomi rumah tangga dan investasi nonbangunan. Dari sisi penawaran, perlambatan pertumbuhan ekonomi utamanya bersumber dari perlambatan kinerja sektor pertambangan dan industri pengolahan, disisi lain sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh meningkat. Sementara itu, daya beli masyarakat mengalami penurunan yang turut dipengaruhi oleh menurunnya penghasilan terkait pelemahan pertumbuhan ekonomi, kondisi ini juga berdampak secara langsung pada perlambatan pertumbuhan kredit perbankan di kalimantan selatan (Indonesia, 2019).
Banyak produk olahan khas kalsel yang potensial untuk dijual dengan pasar yang lebih luas di era ekonomi digital, namun karena minim inovasi teknologi menjadikan produk tersebut hanya bisa terserap dipasar lokal saja (arief, 2018). Kota banjarbaru dikampung pejabat terdapat produk jamu olahan, namun karena hanya diproduksi secara tradisional tanpa sentuhan teknologi menjadikan produk tersebut tidak bisa dipasarkan secara luas. Nasib yang sama juga terjadi pada kopi khas kabupaten banjar, padahal jika mereka dibina dengan bantuan peralatan modern hasil produksi dan kualitas kopi khas kabupaten banjar tersebut bisa lebih ditingkatkan, jika sudah begitu harganya pun bisa dijual lebih tinggi dan kesejahteraan para petani akan meningkat.
Salah satu industri yang banyak digeluti oleh usaha kecil dan menengah adalah industri kain sasirangan, Sasirangan adalah kain adat suku banjar di kalimantan selatan. Semakin banyaknya pengerajin dan terus populernya kain sasirangan bahkan hingga keluar daerah dapat memperkuat kelestarian kain asli khas banua tersebut. Namun ada beberapa pengerajin sasirangan yang membuang limbah cair langsung kesungai tanpa netralisasi. Salah satunya adalah industri rumah tangga kampung sasirangan dikota banjarmasin yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan dalam tahap pewarnaan yang menggunakan zat perwarna sintetis yang mengandung zat kimia berbahaya. Diharapkan pemerintah daerah dan instansi terkait dapat memberikan penyuluhan pencemaran lingkungan dan memberikan fasilitas untuk mengelolah limbah tersebut, serta dapat menggunakan bahan-bahan alami untuk proses pewarnaan (ridho, 2013).
Di era digital sekarang untuk membeli sebuah produk tidak perlu lagi harus ke pasar atau ke mall, konsumen hanya cukup menggunakan smartphone untuk membeli berbagai barang yang diinginkannya. Pengusaha terutama di kalimantan selatan harus bisa memanfaatkan media online, hal ini karena jumlah masyarakat indonesia yang terlibat aktivitas jual beli melalui platfrom e-commerce terus meningkat, bahkan menurut forecast dari bloomberg pada tahun 2020 separuh penduduk indonesia akan terlibat aktivitas e-commerce, ini peluang yang bagus terutama bagi para pelaku usaha, selain itu teknologi digital juga dipercaya akan membantu penyerapan tenaga kerja (arief, 2018).
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, membuat manusia semakin dimudahkan dengan adanya alat-alat teknologi yang canggih untuk membantu dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Di era digital sekarang aktivitas-aktivitas ekonomi diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas produksi para pelaku usaha terutama di kalimantan selatan. Namun pemerintah daerah nyaman dengan pertambangan, bukan membuat kalimantan selatan bersinar akan tetapi membuat kalimantan selatan menjadi menghitam karena rugi akibat menurunnya harga batu bara di pasar internasional serta kerusakan lingkungan. Akan lebih baik Pemerintah daerah mulai lebih serius dalam mendorong pembangunan infrastruktur untuk membangun kawasan industri 4.0 dengan kandungan teknologi yang semakin tinggi dan ramah lingkungan untuk memberikan posisi daya saing yang lebih baik serta mulai mendorong sektor pertanian dan perkebunan tanpa mengancam ekosistem rawa gambut serta pariwisata dengan memanfaatkan teknologi digital.
Bibliography
kalimantan selatan. (2019, mei 6). Retrieved juni 29, 2019, from wikipedia: http://id.m.wikipedia.org/wiki/kalimantan_selatan
arief. (2018, oktober 28). kalsel tak serius kelola ekonomi digital dan revolusi industri 4.0. Retrieved juni 30, 2019, from KANAL KALIMANTAN: https://www.kanalkalimantan.com/kalsel-tak-serius-kelola-ekonomi-digital-dan-revolusi-industri-4.0/
denny. (2019, februari 20). Kalsel Dorong Pengembangan Industri Kelapa sawit. Retrieved juli 7, 2019, from Media Indonesia: https://mediaindonesia.com/read/detail/218033-Kalsel-orong-pngembangan-Industri-Kelapa-sawit
Indonesia, B. (2019, mei 27). Kajian Ekonomi Regional. Retrieved juni 29, 2019, from Bank Indonesia: https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/kalsel/pages/laporan-perekonomian-provinsi-kalimantan-selatan-mei-2019.aspx
maskuriah, u. (2018, oktober 25). perjuangan kalsel melepaskan diri dari jeratan tambang. Retrieved juni 29, 2019, from antara news: https://m.antaranews.com/berita/761850/perjuangan-kalsel-melepaskan-diri-dari-jeratan-tambang
pratomo, y. (2019, mei 16). APJII: jumlah pengguna internet di indonesia tembus 171 juta jiwa. Retrieved juni 29, 2019, from kompas: https://tekno.kompas.com/read/2019/05/16/03260037/APJII-jumlah-pengguna-internet-di-indonesia-tembus-171-juta-jiwa
ridho. (2013). telaah hukum terhadap limbah industri kain sasirangan skala kecil (studi aspek yuridis industri rumah tangga kampung sasirangan kelurahan seberang mesjid kota banjarmasin ). electronic theses & dissertations (ETD) gadjah mada university, http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=penelitiandetail&act=view&typ=html&buku_id=67220&obyek_id=4.
zainuddin, h. (2016, april 1). banjarmasin pintu gerbang perekonomian. Retrieved juni 29, 2019, from antara kalsel: https://kalsel.antaranews.com/berita/35082/banjarmasin-pintu-gerbang-perekonomian
Gambar dari pixabay
Comments