Skip to main content

Implikasi Era Industri 4.0 Terhadap Pemeriksaan Akun Persediaan dan Penggudangan

Dok. Pribadi

Implikasi Era Industri 4.0 Terhadap Persediaan dan Penggudangan

  Implikasi industri 4.0 dalam manajemen pergudangan diidentifikasi sebagai komponen-komponen teknis logistik 4.0 (Wang, K. 2016), dimana secara mendasar akan mengubah aktivitas-aktivitas manajemen pergudangan menjadi warehouse 4.0.

  Teknologi otomasi identifikasi (automation identification) dikembangkan sebagai teknologi otomasi pengumpulan data berbasis teknologi komputer. Teknologi otomasi identifikasi diaplikasikan dalam bentuk teknologi bar-code, teknologi smart-card, radio frequency identification (RFID).

Teknologi pengalokasian terkini (Real-time locating systems) diaplikasikan untuk mengidentifikasi secara otomatis dan melacak lokasi barang tersimpan secara terkini.

  Teknologi pemindai cerdas (smart sensing) dipergunakan untuk mendeteksi kondisi barang atau perubahan lingkungan yang terjadi disekitar barang tersebut, kemudian diinformasikan sebagai dasar pengambilan keputusan.

  Teknologi jejaring (networking) menjadi sarana vital untuk menghubungkan antar peralatan dankomponen yang memungkinkan dalam pengambilan, pengumpulan dan pertukaran data.

  internet of Things and Service (IoT&S) dan big data yang diadopsi dari logistik 4.0 dalam manajemen pergudangan akan mengubah aktivitas-aktivitas pengelolaan pergudangan, dimana IoT&Sm perangkat elektronik dengan sistem komputer yang memberikan kejelasan pada proses operasional. Ada beberapa Implikasi Era Industri 4.0 terhadap persediaan dan penggudangan diantaranya:

PERGERAKAN PERSEDIAAN

  Tantangan mendasar dalam manajemen pergudangan yaitu pengelolaan pergerakan persediaan. Pencatatan data penerimaan secara manual ke dalam sistem enterprise resource planning (ERP), kesalahan-kesalahan pengukuran dalam pengumpulan data dari gudang, terjadinya penundaan pengumpulan data pengiriman persediaan dari gudang, data persediaan in-transit tidak diperoleh secara terkini, dan banyak aktivitas lainnya, memungkinkan terjadinya ketidakakuratan data yang tersaji pada sistem ERP.

  IoT&S menghubungkan seluruh bagian-bagian yang bergerak dalam pengelolaan pergudangan, dari proses penerimaan di gudang hingga pergerakan penerimaan yang dilakukan oleh konsumen. IoT&S mampu mencegah terjadinya kerusakan dan kehilangan barang, juga memberikan informasi lebih dari sekedar lokasi penempatan barang. Melakukan pengawasan terhadap masa kadaluwarsa suatu barang, sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan, yang akan berdampak pada peningkatan kualitas barang untuk pemenuhan kebutuhan konsumen.

PENERIMAAN PERSEDIAAN
  Aktivitas penerimaan persediaan yang diawali dengan proses bongkar (unload), pemeriksaan
kualitas (kondisi, jumlah), dan pencatatan data penerimaan, dipermudah dengan mengimplementasikan smart sensing. Sensor pada pada proses penerimaan akan menangkap data persediaan yang masuk dan memberikan umpan/pencatatan yang sama pada IoT&S yang tersimpan pada server.

PENEMPATAN PERSEDIAAN

  Aktivitas penempatan persediaan dalam pengelolaan gudang diawali dengan mengidentifikasi persediaan, pengidentifikasian lokasi penyimpanan, dilanjutkan dengan pergerakan persediaan menuju lokasi yang  telah diidentifikasi, dan diakhiri dengan pemutakhiran pencatatan. Implementasi IoT&S pada aktivitas pengaturan penempatan persediaan diawali dengan identifikasi persediaan dan akan memberikan lokasi yang tepat serta menempatkan persediaan pada lokasi penyimpanan sesuai peruntukkannya. Kemudian secara otomatis melakukan pemutakhiran data pada sistem ERP.

LOKASI PENYIMPANAN

  IoT&S membantu dalam mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan ruang (space) dan lokasi penyimpanan persediaan, Aplikasi barcode, quick response code (QR code) akan membantu kemampuan dalam menelusuri persediaan sesuai dengan klasifikasinya dalam periode tertentu -mingguan dan bulanan. IoT&S juga mampu menelusuri persediaan dengan mempergunakan perangkat drone atau Automatic Guide Vehicle (AVG) secara rutin. Sensor yang diaplikasikan pada perangkat-perangkat IoT&S akan mengidentifikasi dan mencatat pemanfaatan ruang (space) secara fisik.

PENGAMBILAN PESANAN

  Diawali dengan pengumpulan informasi pemesanan, pengaturan pengambilan persediaan dan
pengambilan fisik persediaan, dapat diatur secara otomatis dengan mengimplementasikan IoT&S.

IoT&S akan mencari gudang virtual untuk memesan persediaan dan mengatur tenaga kerja atau AVG
yang dikendalikan dengan data. IoT&S mengarahkan tenaga kerja atau AVG untuk mengambil
persediaannya yang sesuai dengan permintaan.

PERSIAPAN PENGIRIMAN
  Verifikasi akurasi sebelum pengepakan pesanan dilakukan dengan aplikasi IoT&S, dilanjutkan dengan proses penandaan paket-paket dengan benar sebagai informasi pengiriman. Persiapan pengiriman menentukan kualitas pengiriman dan menjamin kualitas penyampaian pesanan dari konsumen. IoT&S akan menelusuri pergerakan persediaan dari proses pemesanan hingga penerimaan oleh konsumen.

PENGIRIMAN CERDAS
  Implementasi IoT&S akan mengidentifikasi kendaraan yang tepat dan sesuai untuk setiap
pemesanan, serta melakukan penelusuran pergerakan dari proses pengiriman mempergunakan global
positioning system (GPS), dan memperbaharui data kedalam database penelusuran. Data dan informasi dalam proses pengiriman yang berupa jadwal pengangkutan, berat dan beban kendaraan, surat muatan dan pemutakhiran pencatatan, akan terkumpul dalam waktu terkini, sehingga dapat menghilangkan terjadinya ketidakuratan pencatatan pada sistem ERP (Purnaya, 2019).

 Implementasi Industri 4.0 Pada Manajemen Rantai Pasok Beras Pada Perum BULOG 

  Dalam perspektif ini, Perum BULOG mengembangkan sistem pengelolaan yang telah ada mengikuti aspek tersebut dengan mengembangkan CPS sebagai basis Logistik 4.0.

Pertama, perencanaan Sumberdaya Logistik 4.0 Perum BULOG. Penerapan Logistik 4.0 memerlukan sarana dan prasarana yang dihubungkan dengan internet untuk memfasilitasi IoT, IoS, dan IoP. Semua fasilitas UPGB, gudang, kendaraan pengangkut, dan fasilitas pendukung lainnya harus terintegrasi dalam CPS sehingga semua informasi, data, dan pergerakan bahan dapat dipantau. Perbaikan fasilitas melalui modernisasi dan peningkatan teknologi perlu dilakukan untuk memungkinkan penerapan azas efektif, efsien, dan akses yang tidak dibatasi waktu dan ruang. Fasilitas dan barang dihubungkan dengan basis data dan aplikasi untuk mengunggah dan mengunduh data. Rancangan sistem yang dibangun untuk memfasilitasi semua transaksi, pengendalian, dan pengaturan melalui pengendali yang tersebar.

  Kedua, sistem Manajemen Pergudangan Gudang menerapkan manajemen bersistem sehingga pengaturan bahan dalam gudang dan pergerakan barang masuk dan keluar. Rantai Pasok Beras BULOG dari gudang mengikuti kaidah First in First Out (FIFO). Pengaturan karung dalam susunan pallet mengikuti urutan registrasi barang sehingga pencatatan dan pembacaan informasi oleh sensor menjadi lebih mudah dan teratur. Pembaharuan atau perbaikan gudang perlu dilakukan sehingga memungkinkan penerapan prinsip pergerakan bahan secara efsien dan cepat yang tercatat baik per pallet, per kemasan, atau per truk.

  Ketiga, sistem Manajemen Transportasi. Pergerakan bahan bertumpu pada transportasi yang bersistem sehingga dapat diintegrasikan dengan manajemen pemesanan (order management system) dan pusat distribusi. Manajemen transportasi harus dikembangkan berbasis cloud untuk memfasilitasi pengelolaan berbasis internet dengan penerapan IoT, IoS, dan IoP.

  Keempat, sistem Transportasi Cerdas. Alat angkut seperti truk, kapal, dan perahu dilengkapi dengan teknologi GPS untuk memudahkan pemantauan, pengendalian, dan pengaturan pergerakan baik arah, jalur maupun waktu, sehingga menjadi lebih efektif dan efsien. Semua alat angkut tersebut dilengkapi dengan tag RFID dan Kode Bar sehingga dapat dihubungkan dengan CPS dan diakses secara mudah oleh pihak yang berkepentingan terutama manajemen logsistik, konsumen, dan rekanan.

  Kelima, keamanan Informasi. Semua data dan informasi yang dihubungkan dengan internet dan dapat diakses oleh public secara luas rentan terhadap gangguan dan penyalahgunaan. Perlindungan data dan informasi pelanggan dan akses ke dalam system logistik secara keseluruhan perlu diproteksi dengan azas keamanan yang tinggi. Misalnya, pada transaksi pada konsumen akhir tag RFID harus dinonaktifkan sehingga kerahasian alamat konsumen dapat dilindungi (Fadhil, 2018).

 Implikasi Era Industri 4.0 Terhadap Pemeriksaan (Auditing) Persediaan dan Penggudangan

  Profesi auditor dalam melakukan tugasnya tentu tidak jauh dengan kertas kerja audit (workpaper). Seiring berjalannya waktu, dibeberapa negara kantor akuntan publik termasuk dalam “Big 4 Audit Firms” sudah ada yang mulai menerapkan kertas kerja elektronik. Hal ini secara simbolis tentu menggambarkan kecanggihan teknologi yang sudah digunakan oleh perusahaan dalam melakukan proses audit. 

Ketika sistem pendukung audit digunakan dalam kontrol proses audit, perusahan audit akan dihadapkan dengan tantangan untuk merancang sistem yang pas dan sesuai. Adanya revolusi industri 4.0 harus mampu menjadikan perusahaan audit mendorong profesi audit untuk memiliki penguasaan soft skill baik inter-personal skill ataupun intra-personal skill, kompetensi, networking dan sertifikasi. Disrupsif teknologi di era revolusi industri 4.0 beberapa tahun kedepan nantinya akan menjadikan pekerjaan akuntan dan auditor menjadi otomatisasi. Selain itu, hal ini dipersiapkan untuk menghadapi persaingan global dengan meningkatkan kualitas dan mutu auditor sebagai salah satu profesi akuntan publik (Wahyuni, Kontrol Proses Audit Terhadap Revolusi Industri 4.0, 2019).

  Pemeriksaan dalam proses auditing sekarang sudah banyak menggunakan software, dengan adanya software ini dapat mempermudah dan otomatisasi proses audit. Auditor sekarang harus melek dan menguasai sistem teknologi dan informasi khususnya dalam bidang pencatatan sistem akuntansi. Banyak perusahaan-perusahaan yang sudah melakukan proses akuntansi dengan sistem era industri 4.0, maka dari itu para auditor juga harus memahami software-software dan sistem otomatisasi yang digunakan perusahaan dalam mencatat aktivitas operasinya terutama dalam akun persediaan dan penggudangan. Salah satu sistem persediaan dan penggudangan yang sering digunakan perusahaan adalah internet of Things and Service, IoT&S menghubungkan seluruh bagian-bagian yang bergerak dalam pengelolaan pergudangan, dari proses penerimaan di gudang hingga pergerakan penerimaan yang dilakukan oleh konsumen. IoT&S mampu mencegah terjadinya kerusakan dan kehilangan barang, juga memberikan informasi lebih dari sekedar lokasi penempatan barang. Melakukan pengawasan terhadap masa kadaluwarsa suatu barang, sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan, yang akan berdampak pada peningkatan kualitas barang untuk pemenuhan kebutuhan konsumen. Auditor di era revolusi 4.0 ini tidak hanya dituntut mempunyai skill dalam hal keuangan tetapi juga harus mempunyai skill di bidang teknologi. Hal ini sejalan dengan perkembangan terknologi dari hari ke hari semakin berkembang, begitu juga proses pengauditan pada persediaan dan penggudangaan, sehingga menuntut auditor meng-upgrade skill mereka berkenaan dengan teknologi, misalnya saja fin-tech (financial technology) dan dapat menerapkannya.

Comments

Contact Form

Name

Email *

Message *

Postingan Populer

Teori-Teori Etika Lengkap dengan Penjelasannya

A. Etika Absolut dan Etika Relatif Sampai sekarang masih menjadi perdebatan antara para ahli apakah etika bersifat absolut atau relatif. Etika absolut dengan berbagai argumentasi yang masuk akal meyakini bahwa ada prinsip-prinsip etika yang bersifat mutlak, berlaku secara umum di manapun dan kapanpun. Sementara itu, etika relatif dengan berbagai argumentasinya, mereka justru mengatakan bahwa tidak ada prinsip atau nilai moral yang berlaku umum. Prinsip atau nilai moral yang ada dalam masyarakat berbeda-beda untuk masyarakat yang berbeda dan untuk situasi yang berbeda juga. Diantara tokoh-tokoh berpengaruh yang mendukung paham etika relatif adalah Joseph Fletcher (dalam Suseno, 2006), yang terkenal dengan teori etika situasionalnya. Ia menolak adanya norma-norma moral umum karena kewajiban moral selalu bergantung pada situasi konkret, dan situasi ini dalam keseharian tidak pernah sama. Sedangkan tokoh yang berpengaruh dan mendukung etika absolut antara lain Immanuel ka...

Analisis SWOT Perusahaan Shopee

Gambaran Umum Perusahaan Shopee adalah platform perdagangan elektronik yang berkantor pusat di Singapura di bawah SEA Group (sebelumnya dikenal sebagai Garena), yang didirikan pada 2009 oleh Forrest Li. Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2015, dan sejak itu memperluas jangkauannya ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Karena elemen mobile yang dibangun sesuai konsep perdagangan elektronik global, Shopee menjadi salah satu dari "5 startup e-commerce yang paling disruptif" yang diterbitkan oleh Tech In Asia. Shopee sendiri dipimpin oleh Chris Feng. Chris Feng adalah salah satu mantan pegiat Rocket Internet yang pernah mengepalai Zalora dan Lazada. Pada tahun 2015, Shopee pertamakali diluncurkan di Singapura sebagai pasar mobile-sentris sosial pertama dimana pengguna dapat menjelajahi, berbelanja, dan menjual kapan saja.Terintegrasi dengan dukungan logistik dan pembayaran yang bertujuan untuk membuat belanja online mu...

Seperti Apa Lingkungan Bisnis: klasifikasi, Risiko dan Cara Agar Sukses dalam Berbisnis

Sumber: pixabay.com Untuk yang ingin memulai bisnis atau sedang berada pada dunia bisnis, penting kiranya mengetahui lingkungan bisnisnya karena ini akan berdampak pada kelangsungan bisnis itu sendiri.. berikut  penjelasan lingkungan bisnis, klasifikasi, risiko dan cara agar bisnis sukses.. Definisi Lingkungan Bisnis Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis. Dewasa ini, terminologi “ lingkungan “ tidak hanya semata-mata merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga konsep umum yang menjelaskan gambaran keseluruhan konsep terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat berdampak pada aktifitas organisasi dari segala aspek. Begitu juga dengan istilah “bisnis...

PEMERIKSAAN PIUTANG USAHA DAN PIUTANG LAINNYA

 PEMERIKSAAN PIUTANG USAHA DAN PIUTANG LAINNYA SIFAT DAN CONTOH PIUTANG Standar Akuntansi Keuangan menggolongkan piutang, menurut sumber terjadinya, dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain. Piutang usaha adalah piutang yang berasal dari penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit. Piutang lain-lain adalah piutang yang timbul dari transaksi di luar kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang usaha dan piutang lain-lain yang diharapkan bisa ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang diklasifikasikan sebagai piutang lancar. Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai piutang antara lain: Piutang usaha. Wesel tagih. Piutang pegawai. Piutang bunga. Uang muka. Uang jaminan (Refundable deposit) Piutang lain-lain. Allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih). Perkiraan piutang pemegang saham dan piutang perusahaan afiliasi harus dilaporkan tersendiri (tidak digabung dengan perkiraan piutang) karena sifatny...

Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Perusahaan

VISI PERUSAHAAN Pengertian visi  Visi adalah tujuan jangka panjang yang ingin dicapai seseorang atau lembaga organisasi. Visi dibuat sedemikian rupa karena visi menyesuaikan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi dalam kurun waktu yang lama. Visi dapat dipandang sebagai cita-cita pemilik atau pengelola organisasi atau perusahaan. Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi dimana depan. Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Komponen dalam penyusunan visi Dalam penyusunan sebuah visi ada empat komponen utama yang perlu dipertimbangkan yaitu: Visi dibangun berdasarkan nilai inti Visi perlu mengelaborasikan tujuan organisasi  Visi perlu memasukkan gambaran singkat tentang apa yang dilakukan oleh...

Bab 1 analisis laporan keuangan subranmaryam edisi 10

Sumber referensi: Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10. Jakarta: Salemba empat. Dok. Pribadi Artikel terkait: Bab 1 analisis laporan keuangan Bab 2 analisis laporan keuangan Bab 3 analisis laporan keuangan Bab 4 analisis laporan keuangan Bab 5 analisis laporan keuangan BAB 1 1-6 Apa sajakah komponen-komponen proses dalam analisis bisnis? Jelaskan dengan mengacu  padaa pada analisis ekuitas? Jawab: Terdapat beberapa komponen yang mempengaruhi proses dalam analisis bisnis. Komponen-komponen proses dalam analisis bisnis tersebut, antara lain: 1. Analisis lingkungan bisnis dan strategi Dalam analisis ini terbagi menjadi dua bagian yaitu analisis industry dan analisi strategi. Analisis industry dipandang sebagai kumpulan pesaing yang bertanding untuk memenangkan kekuatan posisi tawar terhadap pelanggan dan pemasok, aktif bersaing dan siap menghadapi ancaman pendatang baru dan produk substitusi. ...

Bab 2 analisis laporan keuangan subranmaryam edisi 10

Sumber referensi: Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10. Jakarta: Salemba empat. Dok. Pribadi Artikel terkait: Bab 1 analisis laporan keuangan Bab 2 analisis laporan keuangan Bab 3 analisis laporan keuangan Bab 4 analisis laporan keuangan Bab 5 analisis laporan keuangan 2-6  Siapakah yang memiliki tanggungjawab utama atas kewajaran dan akurasi laporan keuangan perusahaan? Jawab: Manajemen, karena manajemen bertanggungjawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang tepat, menerapkan pengendalian internal yang memadai, dan membuat penyajian yang wajar dalam laporan keuangan. Hal tersebut karena manajemen perusahaan mengoperasikan bisnis sehari-hari, sehingga manajemen mengetahui lebih banyak tentang transaksi perusahaan, asset, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Pada SA 200 (Paragraf 2A) poin (a) menyatakan bahwa manajemen dan jika relevan, pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, mengakui dan m...

Kasus Komunikasi Bisnis dan solusinya "KESALAHPAHAMAN KARYAWAN HOTEL DENGAN TURIS KARENA BAHASA"

KESALAHPAHAMAN KARYAWAN HOTEL DENGAN TURIS KARENA  BAHASA KASUS   Pada bulan januari silam publik dihebohkan oleh seorang turis asal melbourne, australia yang bernama Aneta Baker. Aneta mengaku mengalami pelecehan seksual oleh staf salah satu hotel di bali. Aneta adalah seorang aktivis dan pendiri kampanye yang bertajuk She is Called yaitu salah satu situs website yang menyuarakan kemajuan dan kebebasan kaum perempuan di australia.   kejadian ini bermula ketika dirinya akan check out mendatangi front office  dari hotel yang berlokasi di Jalan Sunset Road Kuta itu, Rabu (31/1) sekitar pukul 17.00 WITA.  Pada saat itu terjadi kesalahpahaman antara pihak hotel dan anita serta teman-teman yang menginap dengannya, dimana membuatnya harus membayar lebih atas ekstra bed yang tidak digunakan, sehingga ia meminta refund (pengembalian uang). Namun pegawai hotel berbicara padanya menyebutkan bahwa hal tersebut bukan kesalahan dari hotel dan membutuhkan waktu la...

Komponen-Komponen Model Manajemen Strategi

PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIK   Secara etimologis, manajemen berasal dari bahasa perancis kuno yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber pemilik organisasi.    Strategi berasal dari bahasa yunani yang diartikan sebagai “the art of the general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Dalam pengetahuan umum, strategi adalah cara untuk mendapat kemenangan atau pencapaian tujuan. Manajemen strategis didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengem...

Analisa SWOT pada Perusahaan GRAB Indonesia

STRENGTH Dapat memesan layanan transportasi dengan hanya menunggu di rumah atau titik penjemputan yang kita inginkan. Bukan hanya jasa transportasi untuk berpindah dari lokasi satu ke lokasi yang lain namun kita bisa memesan makanan dan minuman tanpa harus keluar rumah, kita juga bisa mengirim barang/paket tanpa harus mengunjungi agen pengiriman, dsb. Dari segi driver atau mitra Grab sendiri, penghasilan yang didapatkan pun cukup lumayan dengan waktu kerja yang fleksibel. Memberikan insentif atau bonus bagi para Mitra Grab yang berhasil memperoleh pemesanan di jam-jam sibuk yang ditentukan oleh Grab.  WEAKNESS Masih banyak masyarakat yang enggan menggunakan layanan Grab dikarenakan mereka menganggap driver yang akan mengantarkan mereka ke suatu tempat merupakan orang lain yang tidak mereka kenal sama sekali asal-usulnya. Jika ojeg pangkalan biasanya adalah penduduk sekitar yang sudah diketahui dan dikenal sebelumnya. Beberapa kasus kejahatan yang dilakuka...