Salah satu cara perusahaan mendapat pinjaman jangka panjang adalah dengan mengeluarkan obligasi, Karena lebih murah Perusahaan sekarang lebih memilih mengeluarkan obligasi mereka sendiri dari pada meminjam dari bank. Pasar mungkin menjadi hakim yang baik untuk kelayakan kredit perusahaan dari pada bank, yaitu dapat meminjamkan uang dengan suku bunga yang lebih rendah. seperti halnya wesel obligasi juga disertai dengan surat tertulis untuk membayar bunga dan pokok pinjaman atau biasa disebut nilai nominal atau nilai pari, nilai nominal adalah nilai yang harus dilunasi pada tanggal jatuh tempo obligasi. Biasanya Nilai nominal, tingkat bunga dan tanggal pelunasan dicantumkan pada surat obligasi. Kebanyakan bunga obligasi dibayarkan setiap enam bulan sekali.
Perusahaan yang membutuhkan dana untuk jangka panjang biasanya mempertimbangkan untuk mengeluarkan saham atau obligasi, Baik saham maupun obligasi mempunyai keuntungan dan kerugian, penambahan saham bisa mendatangkan pemilik-pemik baru yang dapat mengurangi hak pemegang saham lama sedangan dengan obligasi tidak mendatangkan pertambahan jumlah pemilik karena obligasi hanya pinjaman yang mengharuskan perusahaan membayar bunga. Perusahaan penerbit obligasi dinilai oleh perusahaan swasta dan diberi peringkat “nilai investasi” sesuai situasi dan kinerja keuangan mereka, semakin tinggi peringkat semakin rendah tingkat suku bunga. Sebagian besar obligasi adalah sertifikat pembawa, setelah dikeluarkan dipasar primer mereka dapat diperdagangkan dipasar obligasi sekunder sampai mereka jatuh tempo, dan obligasi berfluktuasi sesuai dengan tingkat perubahan bunga dimana kupon (jumlah bunga yang dibayarkan) dinyatakan sebagai presentasi dari harga dipasar sekunder
Selain obligasi yang dikeluarkan perusahaan juga terdapat obligasi pemerintah, suatu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah suatu negara dalam denominasi (harga surat berharga) mata uang negara tersebut. Obligasi pemerintah disebut juga dengan obligasi bebas risiko, sebab pemerintah dapat menaikan pajak ataupun mencetak uang guna melunasi pembayaran obligasi pada saat jatuh tempo. Di amarika terdapat obligasi pemerintah yang disebut “treasury securities” dimana denominasi mata uang US dollar yang merupakan investasi yang bebas risiko atau aman dari risiko kredit, walaupun demikian juga terdapat risiko lainnya seperti risiko nilai tukar bagi investor asing dimana nilai US dollar melemah terhadap mata uang negara lain, terjadinya inflasi saat jatuh tempo pelunasan obligasi dan pemerintah suatu negara yang negaranya memiliki kapabilitas kebijakan keuangan yang kurang bagus.
Di indonesia obligasi pemerintah terdiri dari beberapa jenis yaitu (1) obligasi rekap, obligasi ini diterbitkan dalam rangka program rekapitulasi perbankan, yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan permodalan bank-bank, Perdagangan dipasar sekunder cukup menaruh minat para investor karena obligasi jenis ini tingkat pengembalian investasi yang cukup tinggi dan tidak berisiko. (2) surat utang negara, yaitu surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara RI sesuai masa berlakunya, obligasi ini diterbitkan untuk membiayai defisit APBN serta menutup kekurangan kas jangka pendek dalam satu tahun anggaran, SUN ini terdiri dari surat pembendaharaan negara, obligasi ritel negara (ORI) dan surat berharga syariah negara ”obligasi syariah”.
Comments