Sumber: pixabay.com
Anda pasti pernah mendengar kata kas dalam kehidupan sehari-hari, dalam akuntansi kas menjadi aset penting dalam suatu entitas. aset merupakan bagian dari instrumen keuangan, instrumen keuangan itu sendiri merupakan suatu kontrak dimana akan menambah nilai aset atau liabilitas keuangan.
Pengertian Kas
Secara umum kas adalah aset yang sering digunakan dalam kegiatan
operasional perusahaan, keberadaan kas dalam suatu entitas sangat penting
karena tanpa ada kas kegiatan perusahaan tidak dapat berjalan. Entitas tidak
dapat membayar gaji, memenuhi hutang yang jatuh tempo dan kewajiban lainya. Kas
ibarat seperti aliran darah pada manusia, agar tubuh berjalan dengan sehat maka
aliran darah harus berjalan stabil tidak kurang dan tidak lebih. Begitu juga
dengan entitas, entitas harus menjaga jumlah kas agar sesuai dengan
kebutuhannya, jika jumlah kas kurang maka kegiatan operasional akan terganggu,
begitu juga sebaliknya jika kas terlalu banyak menyebabkan entitas tidak dapat
memanfaatkan kas tersebut untuk mendapatkan imbal hasil atau keuntungan yang
tinggi.
Dalam klasifikasi aset keuangan kas termasuk sebagai instrumen keuangan.
Kas menjadi alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai
kegiatan operasional entitas. Kas terdiri dari uang kuartal yang tersimpan
dalam sebuah entitas, baik dalam rekening bank maupun setara kas. Ada waktunya
kas yang dimiliki untuk tujuan tertentu sehingga terbatas digunakan untuk
aktivitas perusahaan.
Sumber: pixabay.com
Sumber: pixabay.com
Setara kas merupakan investasi pendek yang sangat liquid, dalam setara kas
harus memenuhi karakteristik dapat
dikonversi menjadi kas pada jumlah tertentu tanpa risiko perubahan nilai dan
jatuh temponya sangat dekat biasanya hanya
tiga bulan.
Kas yang dicadangkan dengan penggunaan khusus tidak dapat diklasifikasikan
sebagai kas, tetapi dikategorikan sebagai dana cadangan. Jika cadangan tersebut
digunakan untuk membayar kewajiban yang akan jatuh tempo kurang dari satu
tahun, maka dana cadangan ini dikategorikan sebagai aset lancar, namun jika
digunakan lebih dari satu periode (tahun) untuk tujuan kegiatan khusus diklasifikasikan
dalam aset tidak lancar.
Apakah kas dalam bentuk uang asing masuk dalam klasifikasi kas? Kas dalam
mata uang asing baik dollar, real, ringgit dan mata uang asing lainnya tetap
dikategorikan sebagai kas. Pada tanggal pelaporan kas dalam mata uang asing
akan tetap dinyatakan dalam mata uang pelaporan yaitu dengan menggunakan kurs
spot yang berlaku pada tanggal neraca (akhir periode). Ada tiga kurs yang
digunakan entitas yaitu kurs jual dan kurs beli serta kurs tengah. Kurs tengah
digunakan untuk menyatakan kas dalam mata uang asing dalam mata uang pelaporan.
Tetapi dalam kondisi khusus, jika mata uang asing tersebut dimiliki untuk
tujuan di konversi menjadi kas dalam meta uang pelaporan, maka kurs beli tepat
digunakan.
baca juga: Apa sih yang dimaksud Akun Rill dan Akun Nominal, persediaan: kesulitan dalam penentuan kepemilikan barang ini solusinya,
baca juga: Apa sih yang dimaksud Akun Rill dan Akun Nominal, persediaan: kesulitan dalam penentuan kepemilikan barang ini solusinya,
Dewasa ini banyak sekali entitas
melakukan perjanjian dengan bank terkait dengan kredit atau pinjaman. Dalam
perjanjian tersebut perusahaan harus menyisakan saldo minimum dalam rekening
bank tersebut. Dalam akuntansi saldo minimum ini disebut compensating ballance. Dalam laporan keuangan compensating ballance disajikan secara terpisah tergantung jangka
waktunya, jika pinjamannya jangka panjang compensating
ballance akan disajikan sebagai aset tidak lancar hal ini karena compensating ballance tidak memenuhi
kriteria bebas yang digunakan oleh perusahaan.
Jika suatu entitas mengalami kondisi dimana jumlah cek yang di tarik dalam
rekening melebihi saldo kas, maka entitas tersebut mengalami bank overdraft. bank overdraft dikatakan utang dagang jika jumlah materialnya
disajikan tersendiri.
Karena sifat kas yang sangat liquid dan mudah digunakan, banyak yang
menginginkannya sehingga mudah dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Maka entitas membuat pengendalian yang baik dalam agar kas aman dan
terlindungi. Perlindungan dapat berupa fisik maupun menjaga agar kas tidak
digunakan kepentingan yang tidak perlu.
Ada beberapa cara pengendalian yang bisa dilakukan entitas sebagai berikut:
Permisahan tugas antara pihak melakukan otorisasi dengan pembayaran, pihak
yang melakukan pengelolaan kas dan pencatatan, pihak pengguna dan pihak
pembayar. Pemisahan ini berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan entitas.
Untuk menyimpan kas dengan
menggunakan brankas atau diruang tertutup dengan akses terbatas.
Penerimaan dan pengeluaran kas dengan menggunakan rekening yang berbeda.
Untuk mengendalikan pencatatan oleh pihak lain, pengeluaran kas dilakukan
melalui bank dan menggunakan cek.
Sedangkan penerimaan kas dilakukan melalui bank hal ini untuk menjaga
keamanan dan pengendalian pencatatan.
Untuk memenuhi kebutuhan kas dalam jumlah kecil dilakukan sistem imprest atau biasa disebut kas kecil
Rekonsiliasi antara pencatatan perusahaan dengan rekening koran bank.
Kas dalam laporan keuangan disajikan dalam kelompok aset lancar dan
diurutkan pada paling atas. Namun dalam penyajian laporan keuangan menurut IFRS
justru meletakan kas pada bagian paling bawah dalam laporan keuangan.
Demikian penjelasan singkat mengenai kas dan setara kas, semoga dapat
bermanfaat dan menambah wawasan dan pengetahuan teman-teman mengenai ekonomi dan bisnis,
penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan, kekurangan dan kesamaan dalam
penulisan artikel ini, terimakasih sudah membaca artikel kami:)
Referensi
Akuntansi
keuangan menengah 1, dwi martani dkk,
edisi 2 buku 1 salemba empat
Comments