Sumber: pixabay.com
Max Weber mengatakan, kekuasaan adalah seseorang atau kelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu. Kekuasaan mempunyai aneka macam bentuk, dan bermacam-macam sumber. Hak milik kebendaan dan kedudukan adalah sumber kekuasaan. Birokrasi juga merupakan salah satu sumber kekuasaan, di samping kemampuan khusus dalam bidang ilmu-ilmu pengetahuan yang tertentu ataupun atas dasar peraturan-peraturan hukum yang tertentu. Jadi kekuasaan terdapat dimana-mana, dalam hubunga sosial maupun di dalam organisasi-organisasi sosial. Tetapi biasanya kekuasaan tertinggi berada pada organisasi yang dinamakan “negara”.
Secara formal Negara mempunyai hak untuk melaksanakan kekuasaan tertinggi, kalau perlu dengan paksaan. Juga negaralah yang membagi-bagikan kekuasaan yang lebih rendah derajatnya. Itulah yang dinamakan kedaulatan (sovereginity). Kedaulatan biasanya dijalankan oleh segolongan kecil masyarakat yang dinamakan diri the rulig class, pasti ada yang menjadi pimpinannya. Meskipun menurut hukum, dia tidak merupakan pemegang kekuasaan yang tertinggi. Misalnya pada Negara-negara yang berbentuk kerajaan, sering terlihat kenyataan bahwa seorang Perdana Menteri mempunyai kekuasaan yang lebih besar dari Raja dalam menjalankan kedaulatan negara. Gejala lain yang tampak juga adalah perasaan tidak puas (yaitu merasa yang diprintah) mempunyai pengaruh terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dijalankan oleh the ruling class. Golongan yang berkuasa tidak mungkin bertahan terus tanpa didukung didukung oleh masyarakat. Karena itu golongan tersebut senantiasa berusaha untuk membenarkan kekuasaannya terhadap masyarakat, dengan maksud agar kekuasaannya dapat diterima masyarakat sebagai kekuasaan yang legal dan baik untuk masyarakat yang bersangkutan.
Usaha-usaha golongan yang memegang kekuasaan seperti diterangkan Mosca, di dalam masyarakat-masyarakat yang baru saja bebas dari penjajahan dan mendapatkan kemerdekaan politik, mengalami kesulitan-kesulitan. Sebab pokok kesulitan-kesulitan tersebut terletak pada perbedaan alam fikiran antar golongan yang berkuasa (yang secara relatif maju) dan alam fikiran antara golongan yang dikuasai yang masih tradisional dan kurang luas pengetahuannya.
Oleh sebab itu, golongan yang berkuasa harus berusaha untuk menanamkan kekuasaannya dengan jalan menghubungkan dengan kepercayaan dan perasaan-perasaan yang kuat di dalam masyarakat yang bersangkutan, yang pada dasarnya terwujud dalam nilai dan norma.
Dilihat secara umum makna dari kekuasaan dan wewenang hampir sama, dan yang membedakan hanya pada bentuknya. Wewenang legal atas dasar peraturan-peraturan formal (hukum) yang dimiliki seseorang, dapat memberikan kekuasaan pada seseorang untuk mempengaruhi pihak lain sesuai dengan hak dan kewajibannya sesuai dengan ketetapan dalam peraturan. George R.Terry, menjelaskan bahwa wewenang merupaka hak jabatan yang sah untuk memerintahkan orang lain bertindak dan untuk memaksa pelaksanaannya. Dengan wewenang, seseorang dapat mempengaruhi aktifitas atau tingkah laku perorangan dan grup.
- Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh, artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian.Sumber Kekuasaan:
Kekuasaan Antar pribadi 5 Sumber kekuasaan antar pribadi menurut John Branch Dan Bertram Raven, yaitu:
- Kekuasaan Menghargai (Reward Power)Kekuasaan yang didasari pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk member penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah.
- Kekuasaan Memaksa (Coercive Power)Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yangdipengaruhi apabila tidak memenuhi perintah atau persyaratan.
- Kekuasaan Sah (Legitimate Power)Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada batas tertentu.
Kekuasaan Keahlian (Expert Power)Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruhmempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orangyang dipengaruhi.
Kekuasaan Rujukan (Referent Power)Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan padaidentifikasi pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yangdipengaruhi
Kekuasaan Struktural dan SituasionalStruktur organisasi dipandang sebagai mekanisme pengendalian yang mengatur organisasi, di mana pengambilan keputusan dialokasikan ke berbagai posisi. Struktur organisasi menciptakan kekuasaan dan wewenang formal, dengan mengkhususkan orang-orang tertentu untuk melaksanakan tugas dan mengambil keputusan tertentu denganmemanfaatkan kekuasaan informal mungkin timbul karena struktur informasi dankomunikasi dalam sistem tersebut.
Kekuasaan Pengambilan KeputusanDerajat seseorang atau sub unit dapat mempengaruhi kadar kekuasaan seseorang dalam pengambilan keputusan.
Kekuasaan Informasi Gambaran yang benar tentang kekuasaan seseorang tidak hanya disediakan oleh posisiorang yang bersangkutan, tetapi juga oleh penguasaan orang yang bersangkutan atasinformasi yang relevan. Semakin berkuasa seseorang maka semakin besar juga jangkauaninformasi yang dimiliki.
Karakteristik menangani kekuasaan dengan sukses menurut John P Kotter :
1.Peka terhadap sumber kekuasaan mereka
2.Menghargai bahwa setiap dasar kekuasaan mempunyai keunggulan
3.Mempunyai sasaran karier yang membuat mereka mengembangkan dan menggunakan kekuasaan
4.Bertindak secara dewasa dan mengembangkan diri
5. Memahami bahwa kekuasaan perlu untuk melaksanakan pekerjaan
Bentuk -bentuk kekuasaan:
Kekuasaan Pribadi (Personal Power)
Kekuasaan ini didapat dari pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut tersebut mengagumi, respek dan terikat pada pimpinan.
Kekuasaan Posisi (Position Power)
Kekuasaan ini didapat dari wewenang formal suatu organisai. Besarnya kekuasaan ini tergantung seberapa besar wewenang didelegasikan kepada individu yang menduduki posisi tersebut. Kekuasaan posisi akan semakin besar bila atasan telah mempercayai individu.
Dua pandangan tentang kekuasaan:
Pandangan negatif
Kekuasaan untuk mempunyai kekuasaan atas diri orang lain yang kurang beruntung dan menganggap orang lain sebagai pion untuk digunakan atau dikorbankan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Pandangan ini akan menyebabkan kegagalan bagi pemilik kekuasaan karena orang yang dijadikan pion cenderung akan menentang dan akan menerima dengan sangat pasif.
Pandangan positif
Kekuasaan yang paling baik dicirikan dengan perhatian untuk struktur kelompok.Manajer akan mendorong anggota kelompok untuk mengembangkan kekuatan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi sukses sebagai individu dan sebagai anggota dari organisasi.
Wewenang
Wewenang adalah hak memerintah tentang orang lain untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan. Wewenang adalah hak formal dan legitimasi dari seorang manajer untuk membuat keputusan, mengeluarkan perintah, dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapai hasil yang diinginkan organisasi
Ada dua pandangan yang berlawanan mengenai sumber wewenang:
Pandangan klasik, wewenang menunjukkan bahwa wewenang berasal dari tingkat yang amat tinggi, dan kemudian secara hukum diteruskan ke bawah melalui tingkat demi tingkat.
Pandangan penerimaan, mengatakan bahwa dasar wewenang terletak dalam diri orang yang dipengaruhi bukannya orang yang mempengaruhi.
Jenis Wewenang Lini dan Staf
Kewenangan Lini
Wewenang manajer yang bertanggung jawab langsung, diseluruh rantai komandoorganisasi, untuk mencapai sasaran organisasi.
Kewenangan Staf
Wewenang kelompok individu yang menyediakan saran dan jasa kepada manajer lini.Dalam hal ini wewenang staf lebih sembit yaitu meliputi hak untuk member nasihat,rekomendasi, dan konsul dalam bidang keahlian khusus yang dimiliki staf.
Kewenangan Fungsional
Wewenang staf departemen untuk mengendalikan aktivitas departemen lain terkaitdengan tanggung jawab staf spesifik (departemen keuangan, departemen sumber dayamanusia dll).
Sumber konflik Lini-Staf
Beberapa faktor dapat menimbulkan berbagai konflik di antara departemen dan orang-orang lini dan staf. Faktor-faktor tersebut meliputi :
Perbedaan umur dan pendidikan, orang-orang staf biasanya lebih muda dan lebih berpendidikan daripada orang-orang staf, sehingga menimbulkan “generation gap” (kesenjangan antargenerasi).
Perbedaan tugas dimana orang lini lebih teknis dan generalis, sedang staf. Hal inimenimbulkan kejadian-kejadian sebagai berikut :
Karena staf sangat spesialis, mungkin menggunakan istilah-istilah dan bahasa yang tidak dapat dimengerti orang lini
Orang lini mungkin merasa bahwa staf spesialis tidak sepenuhnya mengerti masalah-masalah lini dan menganggap saran mereka tidak dapat diterapkan atau dikerjakan.
Perbedaan sikap, ini tercemin pada :
Orang staf cenderung memperluas wewenangnya dan cenderung memberikan perintah-perintah kepada orang lini untuk membuktikan eksistensinya.
Orang staf cenderung merasa yang paling berjasa untuk gagasan-gagasan yang diimplementasikan oleh lini ; sebaliknya, orang lini mungkin tidak menghargai peranan staf dalam membantu pemecahan masalah-masalahnya.
Orang staf selalu merasa di bawah perintah orang lini ; dilain pihak orang lini selalu curiga bahwa orang staf ingin memperluas kekuasaannya.
Perbedaan posisi.
Manajemen puncak mungkin tidak mengkomunikasikan secara jelasluasnya wewenang staf dalam hubungannya dengan lini. Padahal organisasi departemenstaf ditempatkan relatif pada posisi tinggi dekat manajemen puncak. Departemen linidengan tingkatan lebih rendah cenderung tidak senang dengan hal tersebut.
Delegasi Wewenang
Delegai didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Pelimpahan wewenang adalah proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah atauter legitimasi (menurut mekanisme tertentu dalam organisasi) dalam melakukan berbagai aktivitas yang ditujukan untuk pencapaian tujuan organisasi yang jika tidak dilimpahkan akan menghambat proses pencapaian tujuan tersebut.
Pedoman delegasi:
Prinsip skalar dalam proses pendelegasian harus ada garis wewenang yang jelas karena kan membuat anggota organisasi lebih mudah untuk mengetahui:
Kepada siapa dia dapat mendelegasikan
Dari siapa dia akan menerima delegasi
Kepada siapa dia harus memberikan pertanggung jawaban
Prinsip kesatuan perintah Menyatakan bahwa setiap bawahan dalam organisasiseharusnya melapor hanya kepada seorang atasan.
Tanggung jawab dan akuntabilitas menyatakan bahwa:
Agar organisasi dapat menggunakan sumber dayanya dengan efisien
Konsekuensi wajar peranan tersebut adalah setiap individu dalam organisasi melaksanakan tugas yang dilimpahkan kepadanya secara efektif
Bagian penting dari deligasi tanggung jawab dan wewenang adalah akuntabilitas penerimaan tanggung jawab dan wewenang berarti individu juga setuju untuk menerima tuntutan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
Manfaat pelimpahan wewenang
Pelimpahan wewenang memungkinkan sub bagian atau bawahan mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru tersebut.
Bahwa pelimpahan wewenang mendorong terjadinya keputusan yang lebih dalam berbagai hal.
Penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya pelimpahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan diberikan kepada orang yang bertanggung jawab.
Louis Allen mengemukakan beberapa teknik khusus untuk membantu manajer melakukan delegasi dengan efektif, yaitu :
Tetapkan tujuan. Bawahan harus diberitahu maksud dan pentingnya tugas-tugas yang dideligasikan kepada mereka.
Tegaskan tanggung jawab dan wewenang. Bawahan harus diberi informasi dengan jelas tentang apa yang mereka harus pertanggung jawabkan dan bagian dari sumber daya organisasi mana yang ditempatkan di bawah wewenangnya.
Berikan motivasi kepada bawahan. Manajer dapat mendorong bawahan melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan mereka yang sensitif.
Meminta penyelesaian kerja. Manajer memberikan pedoman, bantuan dan informasi kepada bawahan, sedangkan para bawahan harus melaksanakan pekerjaan sesungguhnya setelah didelegasikan.
Berikan latihan. Manajer perlu mengarahkan bawahan untuk mengembangkan pelaksanaan kerjanya.
Adakan pengawasan yang memadai. Sistem pengawasan yang terpecaya dibuat agar manajer tidak perlu menghabiskan waktunya dengan memeriksa pekerjaan bawahan terus menerus.
Kendala Dalam Pelimpahan Wewenang
Staf yang tidak memiliki kemampuan atau kapabilitas untuk menerima dan menjalankan sesuatu yang didelegasikan kepadanya justru akan menghambat pencapaian tujuan kearah yang lebih baik. Disisi lain pelimpahan wewenang juga akan berdampak pada kurang bertanggung jawabnya atasan terhadap apa yang semestinya dia lakukan. Ada beberapa alasan yang menyebabkan manajer gagal dalam melakukan delegasi :
Manajer merasa lebih bila mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keputusan.
Manajer tidak bersedia menghadapi risiko bahwa bawahan akan melaksanakan wewenangnya dengan salah atau gagal.
Manajer tidak atau kurang mempunyai kepercayaan akan kemampuan bawahannya
Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan keputusan yang luas.
Manajer takut bahwa bawahan akan melaksanakan tugasnya dengan efektif sehingga posisinya sendiri terancam.
Manajer tidak mempunyai kemampuan manajerial untuk mendelegasikan tugasnya. Pelimpahan wewenang bisa jadi hanya merupakan pelimpahan beberapa hal yang dapat dikerjakan oleh bawahan kita akan tetapi tanggung jawab sepenuhnya masih berada ditangan pihak yang melimpahkan wewenang.
Kunci agar pelimpahan wewenang berjalan efektif:
Kepercayaan atasan pada bawahan
Komunikasi terbuka antara atasan dengan bawahan
Kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi, tuntutan pekerjaan, dan kemampuan bawahan.
Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi merujuk kepada cara pengorganisasian dimana keseluruhan tugas, tanggung jawab, dan perintah dipusatkan dari hirarki yang paling tinggi untuk kemudian hirarki yang di bawahnya menerjemahkan dalam bentuk tindakan lanjut dari apa yang telah diputuskan darihirarki tertinggi.
Desentralisasi merupakan pelimpahan wewenang dari hirarki yang lebih tinggi kepada hirarki yang lebih rendah dalam hal pengambilan keputusan dan penentuan dengan cara bagaimana kegiatan akan dijalankan.
Keuntungan sentralisasi menurut Robert M dan Chrysler First:
Keterampilan khusus, bakat dan teknologi yang tidak mungkin di tempatkan di berbagai lokasi
Lebih hemat, Penaikan dalam teknologi komunikasi mempermudah pergerakan uang, informasi kredit,transportasi, dan pemprosesan dari sentral.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan didaerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama.
Baca juga: Komunikasi dan Negoisasi: Saluran, Memperbaiki Proses, Karakteristik dan Hambatan serta cara Mengatasinya, Manajemen Pemasaran: Pengertian, Pentingnya, Fungsi, Peran, Konsep, Strategi,
Baca juga: Komunikasi dan Negoisasi: Saluran, Memperbaiki Proses, Karakteristik dan Hambatan serta cara Mengatasinya, Manajemen Pemasaran: Pengertian, Pentingnya, Fungsi, Peran, Konsep, Strategi,
Kekuasaan dan Wewenang: Pengertian, Karekteristik, Sumber, Delegasi , Manfaat dan Kendala, Manajemen Produksi: Pengertian, Fungsi, Sistem dan pembuatan keputusan
Keuntungan desentralisasi menurut Al Winnick :
- Kedekatan dengan pasar.
- Pengetahuan local.
- Penerimaan dan pengetahuan pelanggan
- Keputusan lebih fleksibel
Faktor yang mempengaruhi desentralisasi :
Pengaruh lingkungan, seperti karakteristik pasar, tekanan kompetitif, dan ketersediaan material.
Ukuran organisasi dan kecepatan pertumbuhan
Penyebaran geografis organisasi.
Pada umumnya, semakin menyebar satuan-satuan organisasi secara geografis, organisasi akan cenderung melakukan desentralisasi, karena pembuatan keputusan akan lebih sesuai dengan kondisi lokal masing-masing.
Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif. Organisasi yang kekurangan peralatan peralatan efektif untuk melakukan pengawasan satuan tingkat bawah akan cenderung melakukan sentralisasi bila manajemen tidak dapat dengan mudah memonitor pelaksanaan kerja bawahannya.
Kualitas manajer. Desentralisasi memerlukan lebih banyak manajer-manajer yang berkualitas, karena mereka harus membuat keputusan sendiri.
Keanekaragaman produk dan jasa. Makin beranekaragam produk atau jasa yang ditawarkan, organisasi cenderung melakukan desentralisasi, dan sebaliknya semakin tidak beraneka-ragam, lebih cenderung sentralisasi.
Filsafat manajemen. Banyak manajer puncak yang sangat otokraktik dan menginginkan pengawasan pusat yang kuat. Hal ini akan mempengaruhi kesediaan manajemen untuk mendelegasikan wewenangnya.
Karakteristik lain dari organisasi, seperti biaya suatu keputusan, preferensi manajemen puncak, budaya organisasi, dan kemampuan manajer tingkat bawah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat sentralisasi dan desentralisasi dalam suatu organisasi, mungkin berbeda dengan berbedanya divisi atau departemen organisasi atau perubahan lingkungan internal maupun eksternal. Jadi, pendekatan paling logik yang dapat digunakan organisasi adalah mengamati segala kemungkinan yang terjadi (contingency approach).
Strategi dan Teknik Mempengaruhi Orang Lain
Rational Persuasion adalah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan argument yang logis dan rasional. Contohnya seorang dokter yang memberi nasehat kepada pasien yang perokok berat, dengan menjelaskan efek buruk merokok bagi paru-paru dan hasil penelitian yang membuktikan bahwa para perokok lebih rentan menderita penyakit kronis lain.
Inspiration Appeals Tactics adalah siasat dengan meminta ide atau proposal untuk membangkitkan rasa antusias dan semangat dari target person.
Contoh nyata penerapannya adalah seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan informasi (kominfo), yang membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan ide tentang pengembangan e-government di suatu negeri.
Contoh nyata penerapannya adalah seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan informasi (kominfo), yang membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan ide tentang pengembangan e-government di suatu negeri.
Consultation Tactics, terjadi ketika kita meminta target person untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang kita agendakan. Misalnya adalah menteri kominfo diatas yang kembali berkonsultasi kepada seluruh komunitas IT di suatu negeri dalam upaya mengajak partisipasi aktif dalam implementasi cetak biru e-government yang telah diproduksi oleh departemennya.
Ingratiation Tactics adalah suatu siasat dimana kita berusaha untuk membuat senang hati dan tentram target person, sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya. Sendau gurau seorang salesman terhadap langganan, pujian seorang pimpinan terhadap bawahan sebelum memberi tugas baru, ataupun traktiran makan seorang partner bisnis adalah termasuk dalam ingratiation tactics ini.
Personal Appeals Tactics, terjadi ketika kita berusaha mempengaruhi target person dengan landasan hubungan persahabatan, pertemanan atau hal yang bersifat personallainnya.
Exchange Tactics adalah mirip dengan personal appeal tactics namun sifatnya adalah bukan karena hubungan personal semata, namun lebih banyak karena adanya proses pertukaran pemahaman terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dsb. diantara kita dan target person.
Coalition Tactics adalah suatu siasat dimana kita berkoalisi dan meminta bantuan pihak lain untuk mempengaruhi target person. Strategi kemenangan karena jumlah pengikut dipakai dalam siasat ini.
Pressure Tactics, terjadi dimana kita mempengaruhi target person dengan peringatan ataupun ancaman yang menekan. Contohnya seorang komandan pasukan yang memberi ancaman penurunan pangkat bagi prajuritnya yang mengulangi kesalahan serupa.
Legitimizing Tactics adalah satu siasat dimana kita menggunakan otoritas dan kedudukan kita untuk mempengaruhi target person. Presiden yang meminta seorang menteri untuk menyusun rancangan undang-undang, kepala sekolah yang meminta guru menyusun kurikulum pendidikan adalah beberapa contoh penerapan legitimizing tactics.
Jadi dapat disimpulkan Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh, artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Dan juga dapat mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian. Dua pandangan tentang kekuasaan: Pandangan negatif, yaitu kekuasaan untuk mempunyai kekuasaan atas diri orang lain yang kurang beruntung dan menganggap orang lain sebagai pion untuk digunakan atau dikorbankan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Dan pandangan positif kekuasaan yang paling baik dicirikan dengan perhatian untuk struktur kelompok. Manajer akan mendorong anggota kelompok untuk mengembangkan kekuatan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi sukses sebagai individu dan sebagai anggota dari organisasi.
Maka dapat disimpulkan Wewenang adalah hak memerintah tentang orang lain untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan. Ada dua pandangan yang berlawanan mengenai sumber wewenang: Pandangan klasik dan Pandangan penerimaan. Manfaat pelimpahan wewenang mendorong terjadinya keputusan yang lebih dalam berbagai hal dan penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya pelimpahanwewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan diberikan kepada orang yang bertanggung jawab.
Demikian penjelasan mengenai kekuasaan dan wewenang, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kalian mengenai ekonomi dan bisnis. penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan, kekurangan dan kesamaan dalam penulisan artikel ini serta terimakasih sudah membaca, salam sukses....
Demikian penjelasan mengenai kekuasaan dan wewenang, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kalian mengenai ekonomi dan bisnis. penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan, kekurangan dan kesamaan dalam penulisan artikel ini serta terimakasih sudah membaca, salam sukses....
Referensi
http://saktihairil.blogspot.co.id/2015/05/makalah-kekuasaan-dan-wewenang.html
Handoko, Hani.1984.Manajemen Edisi Kedua.Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.
Comments